Masruri, Subhan (2013) Pengembangan Kawasan Agropolitan Dalam Perspektif Perencanaan Pembangunan Partisipatif (Studi Pada Kawasan Agropolitan Poncokusumo Kabupaten Malang. Magister thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Latar belakang penelitian ini adalah kompleksitas permasalahan di sektor publik menimbulkan kebutuhan adanya perencanaan dan implementasinya yang bersifat integratif melibatkan sinergi satuan kerja perangkat daerah sekaligus mampu memaksimalkan partisipasi masyarakat sesuai dengan Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004. Dalam perspektif perencanaan partisipatif, keterlibatan masyarakat dalam pengembangan kawasan agropolitan sangat penting untuk mendukung pemanfaatan potensi sumberdaya produktif yang dimiliki serta untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh. Penulisan tesis berjudul “Pengembangan Kawasan Agropolitan Dalam Perspektif Perencanaan Pembangunan Partisipatif (Studi pada Kawasan Agropolitan Poncokusumo Kabupaten Malang)” merupakan studi dengan kajian khusus terhadap partisipasi masyarakat dalam proses perencanaan dan implementasi pengembangan kawasan agropolitan Poncokusumo. Rumusan masalah dalam penelitian ini : Bagaimanakah Rencana Program Pengembangan Kawasan Agropolitan Poncokusumo di Kabupaten Malang, baik dalam jangka pendek, jangka menengah maupun jangka panjang?; Bagaimanakah kesesuaian implementasi Program Pengembangan Kawasan Agropolitan Poncokusumo di Kabupaten Malang dengan dokumen rencana Pengembangan Kawasan Agropolitan Poncokusumo?; Bagaimanakah partisipasi masyarakat dalam proses perencanaan dan implementasi Program Pengembangan Kawasan Agropolitan Poncokusumo?. Tujuan penelitian ini : Untuk menjelaskan rencana pengembangan kawasan Agropolitan Poncokusumo di Kabupaten Malang baik dalam jangka pendek, jangka menengah maupun jangka panjang; Untuk menganalisis kesesuaian antara implementasi program pengembangan kawasan Agropolitan Poncokusumo di Kabupaten Malang selama kurun waktu 2008 - 2012 dengan dokumen rencananya; Untuk mengetahui peran serta masyarakat dalam proses perencanaan dan implementasi Program Pengembangan Kawasan Agropolitan Poncokusumo. Metode penelitian yang dipergunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Tekhnik pengumpulan data dari wawancara, observasi dan studi dokumen serta mempergunakan analisa data kualitatif model interaktif (Miles dan Hubermas, 2009). Hasil temuan dilapangan menunjukan bahwa masih terdapat kekurangan dalam implementasi berbagai kegiatan satuan kerja, baik berupa pelatihan maupun bantuan alat produksi. Hal yang kemudian perlu diperbaiki adalah kerjasama antara masyarakat dan pemerintah dalam mengoptimalkan manfaat dari pelaksaaan kegiatan tersebut. Kegiatan harus berkesinambungan atas dasar usulan masyarakat sehingga diharapkan mampu menimbulkan manfaat yang luas dan benar-benar dapat dirasakan oleh masyarakat. Dari berbagai aspek partisipasi masyarakat yang terjadi, bila dianalisa berdasarkan teori Arnstein tentang partisipasi masyarakat, maka kondisi partisipasi masyarakat dalam Pengembangan kawasan agropolitan masih berada pada posisi “derajat tanda partisipasi” (tokenism). Dalam pengembangan kawasan agropolitan Poncokusumo, proses perencanaan dan implementasi program dan kegiatan masih belum mengakomodasi partisipasi masyarakat secara optimal. Hal ini ditunjukkan kurangnya dengan akses masyarakat dalam proses perencanaan dan implementasi program tersebut. Selama ini masyarakat Poncokusumo melalui kelompok tani yang ada hanya diberikan kesempatan mengajukan proposal kegiatan/bantuan tanpa ada pola pengembangan kemitraan antara pemerintah dan masyarakat berupa komunikasi yang berkelanjutan untuk mengembangkan interactive participation yaitu partisipasi dengan komunikasi dua arah yang mendatangkan manfaat bagi kedua belah pihak. Hal tersebut menyebabkan dukungan dan partisipasi masyarakat dalam implementasi kegiatan menjadi kurang optimal. Ini didukung oleh fakta adanya beberapa bantuan alat produksi dan pelatihan yang tidak bermanfaat sebagaimana seharusnya. Selain menimbulkan pertanyaan tentang kurangnya komunikasi antara pemerintah dan masyarakat penerima bantuan juga mendorong kesimpulan bahwa partisipasi yang ada masih bersifat semu.
English Abstract
background of this research is complexity of problems in public sector raises need for planning and implementation of synergy involving integrative work unit and be able to maximize public participation in accordance with Law No. 25 of 2004. In perspective of participatory planning, community involvement in development of agropolitan very important to support utilization of productive resources owned as well as to improve welfare of society as a whole. sis entitled "Development of Regions Agropolitan Participatory Planning in Perspective ( Studies in Region Agropolitan Poncokusumo Malang) "is a study with a special study on community participation in planning and implementation of development agropolitan Poncokusumo. Formulation of problem in this research : How Plan Area Development Program Agropolitan Poncokusumo in Malang, both in short term, medium term and long term?; How do implementation Poncokusumo Agropolitan Area Development Program in Malang with Agropolitan Area Development plan documents Poncokusumo?; What community participation in planning and implementation Poncokusumo Agropolitan area Development Program?. purpose of this study : To explain plan of development of area in Malang Agropolitan Poncokusumo ei r in short, medium and long term; To analyze correspondence between implementation of regional development programs Agropolitan Poncokusumo in Malang regency during period 2008 - 2012 with plan documents; For knowing community participation in planning and implementation Poncokusumo Agropolitan area Development Program. research method used is descriptive qualitative method approach. Data collection techniques of interview, observation and document study and analysis of qualitative data using interactive model ( Miles and Hubermas, 2009). Field findings indicate that re are still shortcomings in implementation of various activities of work units, ei r in form of training and support tool production. It n needs to be fixed is cooperation between public and government in order to optimize benefits of implementing activities. Activities must be sustainable on basis of proposals that are expected to cause extensive benefits and can actually be felt by community. Of various aspects of community participation that occurs, when analyzed by Arnstein ory about community participation, community participation in development of condition agropolitan still in position of "degree of participation marks" (tokenism). In Poncokusumo agropolitan development, planning and implementation of programs and activities are still not optimally accommodate public participation. This is demonstrated by lack of public access in process of planning and implementing program. During public Poncokusumo through existing farmer groups are only given opportunity to submit a proposal activity/assistance without any pattern of development of partnerships between government and community in form of ongoing communication to develop interactive participation with participation of two-way communication that brings benefits to both parties. This causes support and participation of community in implementation of program will be less than optimal. This is supported by fact that re is some support production tools and training that is not useful as it should be. In addition to raising questions about lack of communication between government and beneficiaries also encourages conclusion that participation is still apparent
Item Type: | Thesis (Magister) |
---|---|
Identification Number: | TES/711.554/MAS/p/041400093 |
Subjects: | 700 The Arts > 711 Area planning (civic art) > 711.5 Specific kinds of areas |
Divisions: | S2/S3 > Magister Ilmu Administrasi Publik, Fakultas Ilmu Administrasi |
Depositing User: | Budi Wahyono Wahyono |
Date Deposited: | 21 Apr 2014 11:04 |
Last Modified: | 21 Apr 2014 11:04 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/160275 |
Actions (login required)
View Item |