Sholihah, Nahdliyatul (2012) Perencanaan Tata Ruang sebagai Upaya Adaptasi terhadap Perubahan Iklim di DAS Brantas. Magister thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Perubahan iklim menjadi suatu hal yang harus dipertimbangkan dalam penataan ruang dikarenakan perubahan iklim mempunyai dampak yang sangat besar terhadap kehidupan seluruh makhluk hidup. Salah satu adaptasi kebijakan perencanaan tata ruang yang penting adalah pengelolaan DAS (Daerah Aliran Sungai). Hal ini dikarenakan salah satu persoalan kebutuhan manusia yang terpengaruh sebagai dampak perubahan iklim adalah ketersedian air. DAS Brantas mempunyai potensi yang besar bagi pengembangan sektor unggulan di Jawa Timur, akan tetapi hal tersebut menimbulkan permasalahan lingkungan dikarenakan terganggunya kawasan lindung akibat perkembangan penduduk dan kurangnya kesadaran masyarakat dalam pemanfaatan ruang. Dalam perkembangannya, beberapa kebijakan yang telah dilakukan oleh pemerintah belum mengintegrasikan perubahan iklim ke dalam perencanaan tata ruang. Tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah mengetahui permasalahan dan implementasi kebijakan di DAS Brantas, mengurutkan faktor prioritas yang berpengaruh dalam adaptasi perencanaan tata ruang terhadap perubahan iklim. Metode analisis yang digunakan salam penelitian ini adalah analisis deskriptif terhadap implementasi kebijakan perencanaan tata ruang yang terdapat di DAS Brantas. Selanjutnya dilakukan analisis evaluatif dengan menggunakan metode AHP dalam merumuskan prioritas faktor adaptasi perencanaan tata ruang terhadap perubahan iklim pada bagian hulu, tengah dan hilir DAS Brantas, serta memberikan rekomendasi kebijakan bagi upaya adaptasi perencanaan tata ruang terhadap perubahan iklim di DAS Brantas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa beberapa permasalahan penting yang terdapat di DAS Brantas adalah tingginya alih fungsi lahan dari hutan menjadi lahan pertanian dan permukiman di daerah hulu, tingginya penambangan pasir liar baik di daerah tengah maupun di daerah hilir, serta pencemaran sungai di daerah hilir pada beberapa sungai yang mengalir ke Sungai Brantas. Dari beberapa permasalahan tersebut tidak semua masalah sudah ditangani dengan baik, bahkan ada yang belum mendapatkan perhatian sama sekali dari pemerintah. Berdasarkan analisis faktor adaptasi perencanaan tata ruang terhadap perubahan iklim diperoleh faktor prioritas pada tiap bagian DAS, antara lain, 1) hulu : penutupan lahan serta daya dukung lahan, 2) tengah : jumlah badan air, jumlah ruang hijau, sempadan sungai, serta polusi, 3) hilir : pemanfaatan SDA, sistem budaya, serta industri. Rekomendasi kebijakan terdiri dari rekomendasi umum dan rekomendasi khusus, rekomendasi umum berupa tahapan adaptasi terhadap perubahan iklim yang terbagi menjadi 5 (lima) fase, sedangkan rekomendasi khusus antara lain, 1) hulu : pembatasan alih fungsi hutan lindung melalui perlindungan pada daerah hutan lindung untuk kegiatan yang menyebabkan kerusakan, pengenaan sanksi dan denda bagi oknum yang merambah hutan secara illegal, serta meningkatkan kerjasama antar sektor untuk menjaga kelestarian hutan, 2) tengah : pelarangan penambangan pasir di S.Brantas dengan memasang papan larangan dan portal pada area penambangan pasir, serta memberikan sanksi pidana bagi para penambang pasir yang masih melanggar, 3) hilir : mewajibkan kepada setiap industri untuk memiliki IPAL baik secara individu maupun terpadu serta mewajibkan untuk menjadi anggota PROPER sehingga kinerja suatu industri dapat dipantau secara intensif. Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa dalam melakukan adaptasi perencanaan tata ruang terhadap perubahan iklim harus dilihat dari permasalahan DAS Brantas pada wilayah studi, kebijakan perencanaan tata ruang pada tiap wilayah, serta faktor prioritas perencanaan tata ruang terhadap perubahan iklim. Beberapa saran bagi penelitian ini adalah : 1) perlu dilakukan studi tentang rekomendasi kebijakan bagi ketiga wilayah studi terkait dengan faktor adaptasi terhadap perubahan iklim selain faktor prioritas, 2) perlu dilakukan studi tentang adaptasi perubahan iklim secara lebih mendetail pada satu wilayah studi saja yang mencakup tahapan adaptasi terhadap perubahan iklim, 3) perlu dilakukan studi tentang tentang inventarisasi dan analisis emisi Gas Rumah Kaca (GRK) serta menetapkan target pengurangan emisi sebagai salah satu penyebab utama perubahan iklim.
English Abstract
Climate change should be considered in spatial planning process, since it has great impact on environment and organism within it. One of important spatial policy adaptations is watershed management. Given that water availability is one most important thing for wellbeing of mankind and it is heavily impacted by climate change. Brantas watershed possesses great influence on development of leading sector in East Java, but rapid development and people negligence has caused an environmental problem such as disturbance on conservation area. Things got worsened since recent policies by authorities did not integrate climate change in it. Main purposes of this research are to solve problem of implementing Brantas watershed policies, by sorting priority factor that have impact on adaptation of spatial planning towards climate change. Analysis methods used in this research are descriptive analysis toward policies implementation on spatial planning in Brantas watershed, evaluative analysis using AHP is used to formulate priority factor and gave recommendation for policies on adapting spatial planning towards climate change in upper, middle and lower Brantas watershed. Research result showed that some of most important problems in Brantas watershed are high land conversion from forest into farm in upper watershed area, illegal sand mining in middle and lower watershed area, As well as pollution of lower watershed area in some rivers flowing into Brantas River. government is handling some of se problems well, but some are not getting enough attention and some problem even did not get any attention at all. Based on factor analysis of spatial planning adaptation toward climate change, priority factor obtained in each segment of watershed are: 1) upper watershed: land cover and carrying capacity, 2) middle watershed: sum of water bodies, amount of green spaces, river bodies and pollution, 3) lower watershed: utilization of natural resources, cultural system, and industry. Policy recommendations consist of general recommendations and specific recommendations, general recommendations are adaptation steps toward climate change which consist of five phases, while specific recommendations are, 1) upper watershed: restrictions on forest conversions, through protection of conservation forest for activities that could cause damage to area, imposition of sanctions and fines for person that damage forest illegally and to increase cross sector cooperation to preserve forest, 2) middle watershed: prohibition of sand mining in Brantas River by installing sand mining prohibition announcement board and portal on sand mining area, and provides criminal fines for sand miners who are still violated mining ban, 3) lower watershed: obliging each industry to have a WWTP, both individually and integrated, and require to become a member of POPER, so performance can be monitored intensively. conclusion from this research is that spatial planning for adaptation to climate change issues must be viewed from Brantas Watershed case, in research area, spatial planning policy in each region as well as priority factor of spatial planning adaptation to climate change. Some additional suggestions for this research are: 1). It is needed to do a study of policy recommendation for three study area related to factors of climate change adaptation o r than priority factor, 2). It is needed to do studies on adaptation to climate change in more detailed manner in one area of study that includes stages adaptation to climate change, 3). It is needed to study on inventor y and analysis of green house gas (GHG) emissions and set emission reduction targets as one of main causes of climate change.
Item Type: | Thesis (Magister) |
---|---|
Identification Number: | TES/711.4/SHO/p/041200938 |
Subjects: | 700 The Arts > 711 Area planning (civic art) > 711.4 Local community planning (city planning) |
Divisions: | S2/S3 > Magister Teknik Elektro, Fakultas Teknik |
Depositing User: | Endro Setyobudi |
Date Deposited: | 07 Aug 2012 10:46 |
Last Modified: | 07 Aug 2012 10:46 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/160270 |
Actions (login required)
View Item |