Pengaruh Suhu Martempering terhadap Kekerasan dan Kekuatan Tarik pada Baja ST.40

Rohadi (2012) Pengaruh Suhu Martempering terhadap Kekerasan dan Kekuatan Tarik pada Baja ST.40. Magister thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Hardening merupakan proses perlakuan panas pada baja yang bertujuan untuk meningkatkan kekerasan baja. Akan tetapi, baja hasil hardening tidak dapat langsung digunakan karena diikuti meningkatnya tegangan dalam ( internal stress ) dan kerapuhan ( brittleness ). Oleh karena itu pada baja tersebut perlu dilakukan proses lanjut yaitu tempering untuk menurunkan tegangan dalam dan kerapuhan hingga memenuhi syarat penggunaan. Namun yang menjadi permasalahan adalah sejauh mana sifat-sifat yang memenuhi syarat tersebut dapat dicapai melalui proses martempering . Metode yang digunakan adalah experimental research. Spesimen uji yang digunakan yaitu baja ST.40. Penelitian ini dilakukan dengan memanaskan spesimen uji pada suhu pemanasan 900 0 C selama 90 menit, dan kemudian dilanjutkan proses quenching di dalam media pendingin oli SAE 40. Lalu spesimen uji ditemper dengan variasi suhu 200 0 C, 300 0 C, 400 0 C, 500 0 C dan 600 0 C selama 30 menit. Setelah itu spesimen diuji kekerasan, uji tarik serta dilihat mikrostrukturnya untuk mengetahui angka kekerasan, kekuatan tarik, dan ukuran butir dari spesimen uji. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi suhu martempering , kekerasan cenderung menurun dan tidak berpengaruh terhadap kekuatan tarik, sedangkan regangan total semakin meningkat. Hal ini menunjukkan spesimen semakin ulet disebabkan oleh semakin besarnya ukuran butiran ferit dan perlit. Kekerasan rata-rata terendah adalah 200,64 VHN pada suhu martempering 600 0 C. Kekuatan tarik rata-rata terendah adalah 27,31 kg/mm 2 berada pada suhu martempering 500 0 C. Hasil pengujian mikrostruktur menunjukkan, bahwa peningkatan temperatur martemper mengakibatkan pertumbuhan butir ferit dan perlit, sehingga ukuran butirnya menjadi lebih besar.

English Abstract

Hardening is a heat treatment process of steel which is has purpose to increase hardness of steel. But steel was made from hardening process can not be used directly because it is followed by increase of internal stress and brittleness. So, steel must be followed up by tempering process to reduce internal stress and brittleness until it fulfill using condition. problem is its characteristic to fulfill using condition by martempering process. study method was experimental research. Specimens material used was ST.40 steel. It was held by heating at 900 0 C for 90 minutes, be continued by quenching process in cooling fluid oil SAE 40. specimens were tempered in 200 0 C, 300 0 C, 400 0 C, 500 0 C and 600 0 C variation of heating temperature for 30 minutes. specimens properties were tested by hardness test, tensile test and microstructure test to find hardness number, tensile strength, and grain size of speciments. results of this study indicates that increasing of martempering temperature decreased hardness of ST.40, tensile strength was not influence, but total strain was increase. Those indicators showed that increasing of ductility due to increse of grain size of ferrite and pearlite. minimum average hardness number is 200,64 VHN at 600 0 C martempering temperature. minimum average tensile strength is 27,31 kg/mm 2 at 500 0 C martempering temperature rate. Result of microstructure test indicate that incresing of martempering temperature caused ferrite and pearlite grain growth and caused grains size is bigger.

Item Type: Thesis (Magister)
Identification Number: TES/671.36/ROH/p/041204153
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 671 Metalworking Processes and primary metal products > 671.3 Mechanical working and related processes
Divisions: S2/S3 > Magister Teknik Elektro, Fakultas Teknik
Depositing User: Endro Setyobudi
Date Deposited: 19 Feb 2013 15:46
Last Modified: 19 Feb 2013 15:46
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/160212
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item