Pengaruh Paparan Rhodamin B Terhadap Penurunan Kadar 17 β Estradiol dan Ketebalan Endometrium Pada Tikus Wistar

Maryanti, SyiskaAtik (2014) Pengaruh Paparan Rhodamin B Terhadap Penurunan Kadar 17 β Estradiol dan Ketebalan Endometrium Pada Tikus Wistar. Magister thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Pemerintah Indonesia melalui Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) No.239/Menkes/Per/V/85 menetapkan 30 zat pewarna berbahaya. Rhodamin B termasuk salah satu zat pewarna yang dinyatakan sebagai zat pewarna berbahaya dan dilarang digunakan pada produk pangan. Rhodamin B adalah salah satu pewarna sintetik yang tidak boleh dipergunaan untuk makanan. Pada awal tahun 2013, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) melaporkan masih ada yang mengandung bahan berbahaya pada Jajanan Anak Sekolah (PJAS) di sekolah dasar (BPOM, 2013). Dalam tubuh manusia Rhodamin B dapat menyebabkan Ovotoxic xenobiotik yang targetnya pada folikel primordial yang dapat menyebabkan follikel mati secara prematur sehingga terjadi penurunan jumlah follikel primordial yang akan berdampak pada terganggunya proses follikulogenesis sehingga tidak terjadi maturasi follikel yang diikuti tidak adanya ovulasi dan hal ini akan berdampak pada penurunan kadar 17 β Estradiol (Regan et al., 2005, Sobinoff et al., 2012). Tujuan penelitian ini adalah untuk membuktikan pengaruh paparan Rhodamin B terhadap penurunan kadar 17 β Estradiol dan ketebalan endometrium pada tikus Wistar. Penelitian dilakukan pada Tikus Wistar yang dipapar Rhodamin B dengan dosis 4,5 mg, 9 mg dan 18 mg selama 36 hari. Rhodamin B diberikan secara oral dengan sonde. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimental laboratorik (true exsperimental) yang didesain mengikuti Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan rancangan penelitian posttest only control group design merupakan rancangan dengan menambah kelompok kontrol (tanpa perlakuan). Hasil analisis menggunakan metode Anova satu arah pada data kadar 17β-Estradiol serum tikus Wistar diperoleh ada perbedaan yang bermakna rerata kadar 17β-Estradiol keempat kelompok sampel pengamatan, hal ini ditunjukkan dengan nilai p-value = 0.003 , uji Anova satu arah pada data ketebalan endometrium tikus Wistar diperoleh ada perbedaan yang bermakna rerata ketebalan endometrium keempat kelompok sampel pengamatan, hal ini ditunjukkan dengan nilai p-value = 0.000. Hasil uji korelasi Pearson Product Moment menunjukkan bahwa ada hubungan yang sangat bermakna antara kadar 17β-Estradiol dengan ketebalan endometrium (p-value=0.000) dan analisis regresi menghasilkan persamaan hubungan linier kadar 17β-Estradiol terhadap ketebalan endometrium yang berarti menunjukkan adanya pengaruh yang positif atau seiring. Kesimpulan pada penelitian ini adalah Rhodamin B menurunkan kadar 17 β Estradiol dan ketebalan endometrium pada tikus wistar serta ada hubungan antara kadar 17 β Estradiol dengan ketebalan endometrium. Hubungan kadar 17β-Estradiol dengan ketebalan endometrium menunjukkan adanya pengaruh yang positif atau seiring, sehingga dapat disimpulkan apabila terjadi terjadi penurunan pada kadar 17β-Estradiol maka akan berakibat terjadi penurunan pula terhadap ketebalan endometrium.

English Abstract

ndonesian Government through Health Minister`s Regulation (Permenkes) No 239/Menkes/Per/V/85 stipulates 30 dangerous food coloring, one of which is Rhodamine B. Although use of Rhodamine B in food is strictly prohibited, such occurence is not unheard of. In early 2013, Food and Drug Monitoring Agency (BPOM) reported use of various dangerous food additive in snacks sold in or near elementary school (Pangan dan Jajanan Anak Sekolah - PJAS). In human body, Rhodamine B causes ovotoxic xenobiotic which targets primordial follicles. This leads to premature death of primordial follicle which decrease number of primordial follicle. decrease in number of primordial follicle disrupts folliculogenesis process which prevent follicle maturation which, in turn, leads to decrease of 17β Estradiol level. researched aimed at finding out effect of Rhodamine B exposure on decrease of 17β Estradiol level and endometrial thickness in wistar rats and correlation between 17β Estradiol level with endometrial thickness research was a laboratory experiment which used completely randomized design and post-test only control group design. latter design refers to addition of a control group(s) (without treatment). Three doses of Rhodamin B (4.5 mg, 9 mg, and 18 mg) were were administered orally using sonde for 36 days. result of One Way ANOVA on 17 β - Estradiol serum levels showed that re were significant differences in mean of 17 β - Estradiol level of four treatment groups, as indicated by p-value = 0.003 . result of one way ANOVA on endometrial thickness showed that re were significant differences in mean of endometrial thickness of four groups as indicated by pvalue= 0.000. result of Pearson Product Moment showed a significant relationship between 17β-Estradiol and endometrial thickness (p-value=0.000) result of regression analysis showed a linear regression between 17β- Estradiol level and endometrial thickness indicating a positive or linear relationship. In conclusion, Rhodamine B decreases 17β-Estradiol level and endometrial thickness in wistar rats and re was a correlation between 17β- Estradiol level and endometrial thickness. correlation between 17β-Estradiol level endometrial thickness is positive or linear indicating that as 17β-Estradiol level decreases, endometrial thickness decreases.

Item Type: Thesis (Magister)
Identification Number: TES/667.254/MAR/p/041401289
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 667 Cleaning, color, coating, related technologies > 667.2 Dyes and pigments
Divisions: S2/S3 > Magister Kebidanan, Fakultas Kedokteran
Depositing User: Budi Wahyono Wahyono
Date Deposited: 07 Apr 2014 14:02
Last Modified: 27 Jul 2020 04:09
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/160188
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item