Wijaya, FitriaRizki (2015) Konstruksi Organisasi Terhadap Fungsi Humas (Studi Fenomenologi Humas Di Upt Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Purwodadi-Lipi). Magister thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Menurut mantan Menteri Komunikasi dan Informatika, Sembiring (2013) mengatakan humas pemerintah cenderung memiliki stigma sebagai organisasi kehumasan belum berdaya (Sembiring, 2013). Pendapat lain dari Joseph F Award (dalam Tamin, 2004, h. 2) yang mengungkapkan tentang fungsional myopia yang dialami oleh humas. Dan Ananto (dalam Baik dan Sati T, 2004, h.6) yang mengungkapkan bahwa profesi humas belum mendapatkan tempat yang layak atau sejajar dengan profesi lain. Berdasarkan Sembiring (2013), Award (2004) dan Ananto (2004) dapat disimpulkan bahwa humas pemerintah masih belum dapat menunjukkan kemampuannya sebagai fungsi manajemen yang dibutuhkan lembaga dan masih adanya kesalahan persepsi tentang humas, untuk itu peneliti berpendapat penting untuk ditindaklanjuti dan diadakan penelitian tentang konstruksi organisasi terhadap fungsi humas di organisasi atau institusi pemerintah. Hal ini penting karena organisasi atau lembaga pemerintah saat ini sedang melakukan reformasi birokrasi yang salah satunya berkaitan juga dengan humas sebagai sumber daya manusia aparatur yang dituntut untuk lebih profesional dalam memberikan pelayanan publik di era keterbukaan informasi publik. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengalaman pejabat humas dalam menjalankan aktivitas kehumasan dan untuk mengetahui konstruksi anggota organisasi terhadap fungsi humas di UPT Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Purwodadi –LIPI. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dengan metode penelitian fenomenologi. Data didapatkan peneliti melalui interview dengan 5 (lima) narasumber (informan). Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling . Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini melalui wawancara mendalam (intensive/ in depth interview). Pengolahan data dari hasil wawancara dengan mendokumentasikannya kedalam bentuk transkrip. Proses analisis data menggunakan cara Colaizzi. Hasil penelitian ini yaitu menghasilkan 3 proposisi yaitu (1) pandangan pimpinan dalam organisasi tentang humas dan fungsi humas akan mencerminkan budaya organisasi, (2) Pelaksanaan reformasi birokrasi memperkuat fungsi humas sebagai fungsi manajemen dalam organisasi atau instansi pemerintah. (3) Humas tetap efektif bagi organisasi dengan budaya partisipatif walaupun humas bukan bagian dari koalisi dominan. Simpulan dari penelitian ini yaitu pengalaman pejabat humas dalam menjalankan aktivitas kehumasan menghasilkan 6 (enam) tema yaitu: 1) pengetahuan, 2) pemahaman humas tentang humas, 3) aktifitas atau pekerjaan, 4) budaya organisasi 5) jabatan dan 6) posisi dalam organisasi. Dan konstruksi anggota organisasi terhadap fungsi humas di UPT Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Purwodadi – LIPI menghasilkan 6 (enam) tema yaitu: 1) pengetahuan, 2) pemahaman tentang humas, 3) aktifitas atau pekerjaan yang boleh dilakukan pejabat humas, 4) budaya organisasi 5) jabatan dan 6) posisi humas dalam organisasi. Proses konstruksi organisasi terhadap fungsi humas di UPT Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Purwodadi – LIPI melalui tiga tahap dialektika yaitu eksternalisasi, objektivasi dan internalisasi.
English Abstract
According to former Minister of Communications and Information Technology, Ir. Tifatul Sembiring said government public relations tend to have a stigma as a powerless public relations organization (Sembiring, 2013). Ano r opinion of Joseph F Award (in Tamin, 2004, p. 2) reveal about functional myopia experienced by public relations. And Ananto (in Baik and Sati T, 2004, p.6) revealed that public relations profession did not get a decent place or equal to o r professions. Based Sembiring (2013), Award (2004) and Ananto (2004) could be concluded that government public relations still unable to demonstrate his/her ability as a management function that required by institution and persistence of misperceptions about public relations, for it is important for researchers argue followed and conducted research on construction organization for public relations function in an organization or government institutions. This is important because organization or government institution is currently reforming bureaucracy, one of which is also related to public relations as human resources personnel who are required to be more professional in providing public services in an era of public disclosure. purpose of this study is to determine public relations officers experience in conducting public relations activities and to know members of organization construction of public relations function in Purwodadi Botanical Garden Management Unit for Plant Conservation-Indonesian Institute of Sciences. This study used a qualitative research approach with phenomenological research method. data obtained through interviews with 5 (five) informants. sampling technique used purposive sampling. Data collection techniques in this research through in-depth interviews. Processing of data from interviews into transcript. process of data analysis using Colaizzi way. results of this research that resulted in three propositions: (1) perception of leader in organization of public relations and public relations functions will reflect culture of organization, (2) implementation of bureaucratic reform streng n functions of public relations as a management function in organization or government institution. (3) public relations remain effective for organization with participatory culture although public relations is not part of dominant coalition. conclusions of this study are public relations officers experience in carrying out public relations activities resulted in six (6) mes, such as: 1) knowledge, 2) understanding of public relations officer about public relations, 3) activity or work, 4) organizational culture 5) job and 6) position in organization . And construction of a member organization of public relations function in Purwodadi Botanical Garden Management Unit for Plant Conservation-Indonesian Institute of Sciences produce 6 (six) mes, such as: 1) knowledge, 2) understanding of public relations, 3) activities or work that may be done by public relations officers, 4) organizational culture 5) job and 6) public relations positions in organization. process of organization construction of public relations functions in Purwodadi Botanical Garden through three stages of dialectic that externalization, objectivation and internalization.
Item Type: | Thesis (Magister) |
---|---|
Identification Number: | TES/659.2/WIJ/k/2015/041505071 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 659 Advertising and public relations > 659.2 Public relations |
Divisions: | S2/S3 > Magister Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik |
Depositing User: | Sugiantoro |
Date Deposited: | 12 Aug 2015 13:23 |
Last Modified: | 12 Aug 2015 13:23 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/160080 |
Actions (login required)
View Item |