Workplace Spirituality Tenaga Kependidikan Universitas Brawijaya (Studi pada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam serta Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik)

RachmanWHS, Sutan (2014) Workplace Spirituality Tenaga Kependidikan Universitas Brawijaya (Studi pada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam serta Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik). Magister thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Workplace spirituality merupakan konsep yang memahami bahwa kebahagiaan dan kesejahteraan dapat dicapai dengan menyeimbangkan kebutuhan spiritual dan kebutuhan material dalam kehidupan karena manusia diciptakan terdiri atas dua aspek yaitu aspek fisik dan aspek spiritual. Persoalan-persoalan stres dan penyimpangan dalam dunia kerja tentunya membutuhkan jalan keluar yang tepat, yaitu kembali lagi kepada akar spiritualisme manusia. Besarnya manfaat workplace spirituality dan untuk memperkaya topik tersebut, maka akan diteliti workplace spirituality dalam setting dunia pendidikan khususnya di perguruan tinggi negeri, yaitu Universitas Brawijaya (UB) yang dikhususkan terhadap Tenaga Kependidikan di lingkungan FMIPA dan FISIP. Dalam penelitian ini pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif. Pertimbangan yang mendasari penggunaan pendekatan ini adalah karena dalam tingkat yang fundamental pendekatan tersebut bertujuan mendapatkan makna, esensi, persepsi, dan pendapat dari orang-orang yang dijadikan sumber data untuk menggambarkan secara tepat fenomena mengenai workplace spiritualit . Proses pengumpulan data diperoleh dari enam belas informan yakni enam tenaga kependidikan FMIPA dan sepuluh tenaga kependidikan FISIP, serta dua informan kunci yang merupakan pimpinan keenam belas informan tersebut. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan di lingkungan FMIPA dan FISIP UB, maka pemahaman spiritualitas terbagi atas dua sudut pandang yaitu sudut pandang agama dan sudut pandang batin-keterhubungan, selaras dengan pemahaman itu mayoritas responden di FMIPA dan FISIP menyatakan bahwa spiritualitas meskipun berbeda dengan agama namun selalu memiliki keterkaitan, diantara berbagai responden tersebut, hanya tiga responden yang ada di lingkungan FISIP yang menyatakan bahwa spiritualitas memiliki cakupan yang lebih luas dan tidak hanya berhubungan dengan agama, namun bisa berhubungan dengan berbagai hal yang dilakukan manusia. Selanjutnya kedua pandangan terkait dengan spiritualitas yang telah dibahas diatas mempengaruhi pemahaman responden terkait sudut pandang workplace spirituality. Menurut pendapat yang dikemukan oleh responden yang ada di lingkungan FMIPA dan FISIP, disimpulkan bahwa pemahaman workplace spirituality di FMIPA sangat berhubungan dengan pelaksanaan ajaran agama yang diimplimentasikan dalam lingkungan pekerjaan, sebagian besar responden yang ada di lingkungan FISIP juga memberikan pendapat yang sama. Responden lain yang ada di lingkungan FISIP memaknai workplace spirituality sebagai kesadaran untuk bersikap positif di lingkungan kerja, kesadaran ini tumbuh dari pemahaman diri sebagai mahluk yang memiliki spiritual. Secara garis besar, kedua sudut pandang ini memiliki tujuan yang sama yaitu, adanya ekspresi positif yang ada dalam dunia kerja. Melalui pendapat responden yang ada pada dua fakultas tersebut, secara umum faktor pemimpin, komunitas, dan individu sama-sama menjadi faktor yang dapat mendorong tumbuhnya workplace spirituality . Responden di lingkungan FISIP selanjutnya menambahkan beberapa faktor di luar tiga faktor itu, yakni faktor imbalan materiil dan immateriil, faktor budaya organisasi, dan fasilitas beribadah, adalah hal lain yang turut berdampak kepada workplace spirituality. Pada akhirnya menurut para responden manfaat workplace spirituality adalah sangat positif dalam rangka peningkatan kualitas kinerja, pernyataan tersebut juga didukung penilaian pimpinan yang menyatakan bahwa karyawan yang memiliki tingkat spiritualitas tinggi memiliki prestasi kerja yang baik.

English Abstract

Workplace Spirituality represent a concept which comprehend that prosperity and happiness can reach by balancing spiritual and material needs in life because human being naturally consist of two aspect that is physical and spiritual aspect. Stress and deviation behaviour problem in workplace, must require correct way out, and it can be solve through root of human being spiritualism. Because of great benefit level of workplace spirituality and to enrich this topic, thus we will study workplace spirituality in education world setting especially in state university, that is in University of Brawijaya specifically to educational administration staff at Faculty of matemathics and natural Science also at Faculty of Social and Political Science. In this study method used was qualitative approach. main considerations underlying of this approach is that because in fundamental level this approaches aimed at gaining significance, essence, perception, and opinions of people who made data source to describe precisely phenomenon of workplace spirituality. process of collecting data retrieved from sixteen informant i.e. six educational administration staff of Faculty Matemathics and Natural Science and ten educational administration staff of Faculty Social and Political Science, as well as two key informant who is leader of sixteenth of informant. Based on interviews result conducted at Faculty Matemathics and Natural Science and Faculty Social and Political Science, meaning spirituality is divided into two points of view that is religious viewpoints and inner life-connectedness viewpoints, as well as those understanding, majority of respondents in Faculty Matemathics and Natural Science and Faculty Social and Political Science states that although religions and spirituality different, but both of m keep connected. Among various respondents, only three respondents in Faculty Social and Political Science stating that spirituality has a wider coverage and not just related to religion only, but could be related to a variety of things which are humankind done. Fur rmore both views related to spirituality above affect respondents understanding of workplace spirituality perspective. Based on opinion which has been said by respondent at both faculty, it can concluded that understanding of workplace spirituality of respondent in Faculty Matemathics and Natural Science are associated with implementation of religious values which are implementated in work environment, O r respondents in Faculty Social and Political Science interpret workplace spirituality as consciousness to have positif expression in work environment, this consciousnes grows from self-understanding as beings who have spiritual side. Overall, se two points of view have same purpose, that is existence of a positive expression in workplace context. Through opinion of respondents on se two faculties, in general, leader, community, and individual factors are factors which give encourage to workplace spirituality growth. Respondents in Faculty Social and Political Science adds some o r factors beyond three factors, i.e. material and immaterial rewards, organizational culture and facility factors, it is ano r thing which also impact workplace spirituality. In end, according to respondent benefits of workplace spirituality is very positive in order to improve quality of performance, statement also supported by leadership assessment stating that employees who have a high level spirituality also have better work achievements.

Item Type: Thesis (Magister)
Identification Number: TES/658/RAC/w/041405234
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 658 General management
Depositing User: Endro Setyobudi
Date Deposited: 15 Sep 2014 11:30
Last Modified: 15 Sep 2014 11:30
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/160066
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item