The Public Procurement For Innovation (PPI): Learning From The Miracle Of Japanese Industrialization

Sakuntala, Arswienda (2013) The Public Procurement For Innovation (PPI): Learning From The Miracle Of Japanese Industrialization. Magister thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Sejarah Industri Miracle Jepang, berpendapat bahwa pemerintah Jepang memainkan peran yang lebih aktif dalam beberapa industri dan periode tertentu. Pemerintah mendukung permintaan akan industri yang sedang tumbuh, tidak hanya melalui kebijakan ekonomi makro tetapi juga melalui pengadaan oleh Angkatan Darat dan Angkatan Laut, Kementerian Telekomunikasi (yang pengadaannya kemudian dipindahkan oleh Nippon Telephone dan Telegraph) dan Kementerian Kereta Api dan Transportasi. Agen SE memiliki insentif untuk membeli dari pemasok domestik untuk pertahanan dan A-alasan meskipun kualitas rendah dan biaya tinggi dibandingkan dengan impor atau merobohkan produk. Dukungan tersebut memberikan pengalaman perusahaan domestik untuk belajar dari trial and error. Selain itu, lembaga SE sering menuntut kualitas yang sangat tinggi dan persalinan tepat waktu, dengan bantuan teknologi sesekali, yang membutuhkan perusahaan untuk sadar kualitas. Jenis-jenis kebijakan didefinisikan sebagai pengadaan publik untuk inovasi (PPI) .. Penelitian ini membahas ditetapkan untuk menjawab dua pertanyaan yang saling terkait: Apa yang diterapkan PPI di Jepang selama industrialisasi, dan apa peran PPI dalam industrialisasi di Jepang? Penulis menemukan dan memeriksa kasus-kasus PPI di beberapa industri utama di Jepang dan menemukan bahwa pengadaan publik tidak boleh dilihat hanya sebagai ukuran dukungan tidak langsung untuk pengembangan, tetapi juga sebagai kendaraan langsung untuk mempromosikan inovasi dan pengembangan, pertumbuhan dan perkembangan. Pemerintah Jepang tampaknya sungguh-sungguh menggunakan PPI secara efisien. Hampir semua jenis PPI mulai dari inisiasi tipe langsung hingga jenis konsolidasi katalitik telah dilaksanakan dalam proses industrialisasi Jepang. Seringkali, implementasi PPI disertai dengan kebijakan ekonomi makro inline dan situasi pasar yang tepat dan konteks sosial yang dihadapi pada waktu itu. Sehingga efek belajar dan tekanan kompetitif dari penerapan PPI dinamis terutama dalam koperasi kuadran dan jenis katalitik dapat mempercepat sektor industri JAPAN untuk mencapai kemampuan daya saing internasional. Setelah mendapatkan kemampuan daya saing internasional, pemerintah Jepang terus menerapkan PPI sebagai penelitian industri teknologi dan upaya pengembangan. Upaya ini juga dilakukan agar tetap menjadi pemimpin atau tidak ketinggalan dengan negara-negara industri maju. PPI memainkan peran penting dalam industrialisasi Jepang. Dalam semua jenis inisiasinya mulai dari langsung, kooperatif dan katalitik, PPI bertindak sebagai pencipta pasar, eskalator dan konsolidator. Untuk menganalisis kasus-kasus tersebut, inovasi, pertumbuhan ekonomi dan pengembangan aries oleh Schumpeter yang digambarkan akan menjadi alat analitis utama untuk mendefinisikan PPI dengan mendatangkannya ke matriks Hommen. Dari sudut pandang Hommen Matrix, kasus PPI selama industrialisasi Jepang pada tahun 1870-an - 1995 dapat dijelaskan dengan jelas. Metode SE juga akan menunjukkan kesuksesan untuk mendapatkan kemampuan daya saing internasional pada waktu itu disebabkan oleh fakta bahwa pemerintah mengambil tindakan PPI langsung dan tidak langsung yang sesuai dalam koridor Hommen Matrix.

English Abstract

Japan Miracle industrial history, argued that Japanese government played a more active role in some industries and certain periods. government supported demand for growing industries, not only through its macroeconomic policy but also through procurement by Army and Navy, Ministry of Telecommunications (whose procurements were later displaced by Nippon Telephone and Telegraph (NTT)) and Ministry of Railway and Transport. se agencies had an incentive to buy from domestic suppliers for defense and o r reasons despite initial low quality and high cost in comparison to imports or knock down products. Such support provided domestic firms experience to learn from trial and error. In addition, se agencies often demanded very high quality and punctual delivery, with occasional technological assistance, which required firms to be quality conscious. se kinds of policies are defined as Public Procurement for Innovations (PPI).. This study discusses set out to answer two interrelated questions: what PPI was implemented in Japan during its industrialization, and what is role of PPI in industrialization in Japan? author finds and examines PPI cases in several key industries in Japan and found out that public procurement should not be seen only as an indirect support measure for development, but also as a direct vehicle for promoting innovation and industries and, thus, growth and development. Japanese government seems earnest using PPIs efficiently. Almost all types of PPI ranging from direct-type initiation until catalytic-consolidation type have been implemented in process of industrialization of Japan. Often, implementation of PPI accompanied by inline macro economy policy and appropriate market situation and social context faced at that time. So that learning effect and competitive pressure of application of dynamic PPI mainly in quadrant cooperative and catalytic type can accelerate Japans industrial sectors to achieve international competitiveness capabilities. After gaining international competitiveness capabilities, Japanese government continues to implement PPI as a technological industry research and development efforts. This efforts also done in order to remain being a leader or not left behind with o r advanced industrial countries. PPI plays an important role in industrialization of Japan. In all its initiation types ranging from direct, cooperative and catalytic, PPI acts as a market creator, escalator and consolidator. To analyze those cases, innovations, economic growth and development ories by Schumpeter depicted would be main analytical tools to define PPI by populated it in to Hommen matrix. From Hommen matrix point of view, PPI cases during Japan industrialization in 1870s - 1995 can be clearly explained. se methods will also show that success to gain international competitiveness capabilities at that time was due to fact that government took direct and indirect PPI appropriate actions within Hommen matrix corridor.

Item Type: Thesis (Magister)
Identification Number: TES/658.720.952/SAK/p/041310053
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 658 General management > 658.7 Management of materials
Depositing User: Hasbi
Date Deposited: 16 Apr 2014 11:00
Last Modified: 16 Apr 2014 11:00
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/159815
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item