Hidayat, Rahmat (2016) Kajian Kemandirian Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat Melalui Bank Sampah Malang (Bsm). Magister thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Bank Sampah Malang (BSM) adalah lembaga yang berbadan hukum koperasi didirikan atas fasilitasi Pemerintah Kota Malang yaitu Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Malang untuk membantu Pemerintah Kota Malang dalam menjalankan gerakan pengelolaan sampah dengan 3R (Reduce, Reuse, Recycle) di masyarakat Kota Malang dengan sistem membeli sampah An-organik terpilah sebanyak 70 jenis dari masyarakat yang dikonversikan dengan uang dan hasilnya ditabung di BSM dengan menjadi nasabah BSM. Sejak didirikan tahun 2011 sampai sekarang BSM banyak mengalami kendala dan tantangan sebagai lembaga sosial dan bisnis dalam pemenuhan kebutuhan keuangannya terutama dalam operasionalnya serta keberlanjutannya kedepan. Penelitian ini bertujuan untuk untuk mendeskripsikan dan menganalisis Kemandirian BSM sebagai lembaga berbasis masyarakat dari aspek keuangan pada analisis BEP (break even point) dan keberlanjutan BSM kedepannya dengan analisis : 1). SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats), 2). Analisis Gap (Kesenjangan) dan 3) Analisis Partisipasi Masyarakat pada nasabah unit BSM. Sehingga dari tujuan dan analisis tersebut akan diketahui secara nyata keberadaan BSM saat ini dan harapan kedepan untuk mencapai Kemandirian BSM yang berkelanjutan sebagai lembaga pengelolaan sampah di Kota Malang yang berbasis masyarakat. Analisis data yang dilakukan oleh peneliti melalui teknik analisis kualitatif pada kesimpulan hasil pengamatan dilapangan, wawancara dengan narasumber serta korelasi dengan data sekunder yang diterima oleh peneliti. Sedangkan teknik analisis kuantitatif berdasakan hasil hitungan data data sekunder dalam bentuk angka terutama data terkait keuangan BSM. Adapun analisis kualitatif dan kuantitatif yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi : 1) Analisis Keuangan Analisis keuangan ini dilakukan oleh peneliti dengan analisis kuantitatif untuk mencari Break Even Point (BEP) keuangan yang dilakukan BSM, yaitu melihat keuntungan dari hasil penjualan dikurangi dengan modal yang dikeluarkan seimbang dengan biaya biaya atau operasional yang dikeluarkan dengan kata lain tidak merugi dan tidak untung. Dalam analisis keuangan ini menggunakan data keuangan : 1). Data keuangan hasil penjualan sampah, 2). Data keuangan hasil pembelian sampah, 3). Data stok awal yang sudah dikonversikan dengan uang, 4). Data stok akhir (sisa stok) yang sudah dikonversikan uang, 5). Data pengeluaran operasional rutin dan operasional insidentil. Dari kelima indikator tersebut akan diketahui keuntungan kotor dan keuntungan bersih dengan rumus sebagai berikut : xii Keuntungan Kotor : (Pendapatan/Hasil penjualan + Sisa Stok) – (Pembelian Sampah + Stok Awal) Keuntungan Bersih : Keuntungan Kotor – Biaya Operasional Rutin dan Insidentil. 2) Analisis GAP (Kesenjangan) Analisis GAP ini menggunakan analisis kualitatif pada kesenjangan kondisi BSM saat ini dibandingkan dengan kondisi yang diharapakan oleh peneliti supaya BSM dapat berkembang dan mandiri secara berkelanjutan berdasarkan hasil analisis keuangan dan SWOT. Adapun analisis GAP antara kondisi saat ini dan Harapan kedepan dari penulis dilakukan pada : 1). Struktur organisasi, 2). Sumber Daya Manusia (SDM) 3). Usaha dan Kegiatan BSM 4). Sarana dan Prasarana BSM 5). Keuangan BSM 3) Analisis Partisipasi Masyarakat menjadi Nasabah melalui Kuesioner Analisis Partisipasi masyarakat ini untuk mengetahui kemandirian BSM dari nasabah yang aktif terutama pada pengurus unit BSM yang menyebar di wilayah Kota Malang, Adapun faktor – faktor yang akan diidentifikasikan untuk mengetahui keaktifan unit BSM menjadi nasabah adalah : 1). Latar belakang berdirinya unit BSM, 2). Kondisi Pengurus Unit BSM, 3). Sarana dan Prasarana, 4). Pemilahan dan Penimbangan sampah, 5). Hasil Tabungan, 6). Kegiatan 3R, 7). Pengambilan Sampah oleh Petugas BSM, 8). Harga Sampah dan Pemilahan, 9). Pengambilan Tabungan, 10). Dampak BSM, 11). Lain –lain. Dari kesebelas indikator yang identifikasi tersebut berdasarkan hasil koesioner, maka akan dicari persepsi dari nasabah yang paling berpengaruh terhadap kemandirian unit BSM. 4) Analisis SWOT Analisis SWOT yang dilakukan oleh peneliti melalui analisis kualitatif dan analisis kuantitatif. Untuk analisis kualitatif didapatkan pada hasil kesimpulan dari pengamatan dilapangan sesuai fakta yang ada, wawancara dengan narasumber serta korelasi dengan data sekunder pada : a) Faktor Internal, yaitu identifikasi hasil pengamatan pada Kekuatan (Strength) dan hasil pengamatan pada Kelemahan (Weakness) BSM didalam menjalankan kegiatan BSM secara internal untuk mencukupi biaya biaya yang dikeluarkan BSM dalam operasionalnya. Faktor faktor internal yang menjadi kekuatan dan kelemahan BSM, peneliti menentukan pada 7 faktor utama yaitu : 1). badan hukum, 2). struktur organisasi, 3). sumberdaya manusia, 4). usaha dan kegiatan BSM, 5). mekanisme pengelolaan sampah, 6). sarana dan prasarana dan 7). keuangan BSM b) Faktor Eksternal, yaitu identifikasi hasil pengamatan pada Peluang (Opportunity) dan hasil pengamatan pada Ancaman (Weakness) yang menujang BSM untuk meningkatkan pendapatannya maupu menunjang kemandiriannya dari aspek keuangan. Faktor eksternal yang mempengaruhi kemandirian BSM, peneliti mengunakan 4 faktor utama yaitu : 1). Peran pemerintah pusat dan Pemerintah Daerah, 2). Peran CSR PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa xiii Timur, 3. Peluang Pasar Sampah dan 4). Partisipasi Masyarakat dalam menjadi Nasabah BSM. Selanjutnya untuk analisis SWOT secara kuantitatif dilakukan dengan cara dijumlahkan skor identifikasi faktor faktor internal dan eksternal BSM dan dikalikan dengan bobot masing masing faktor yang telah ditentukan untuk mengetahui posisi kuadran dari posisi BSM saat ini. Adapun nilai bobot masing masing faktor internal yaitu : a. Bobot 20 diberikan pada faktor : 1). Sumber Daya Manusia (SDM) Karyawan BSM, 2). usaha dan kegiatan BSM, dan 3). sarana dan prasarana yang ada di BSM. b. Bobot 15 diberikan bobot pada faktor struktur organisasi. c. Bobot 10 diberikan bobot pada faktor : 1). mekanisme pengelolaan sampah, 2). Pengelolaan Keuangan BSM. d. Bobot 5 diberikan bobot pada faktor badan hukum. Sedangkan untuk bobot faktor eksternal langsung dikalikan 100. Dari hasil analisis kemandirian BSM dari aspek keuangan BSM sudah bisa dikatakan Mandiri dari aspek keuangan pada tahun 2014 karena mengalami keuntungan bersih sebelum dikurangi operasional insidentil rata-rata Rp. 14.062.510/bulan atau per tahun sebesar Rp. 168.750.120 dan keuntungan bersih setelah dikurangi operasional rutin dan operasional insidentil sebesar Rp.78.059.788,- setelah tahun 2011, 2012 dan 2013 mengalami kerugian, tetapi ditahun 2015 dan yang paling parah ditahun 2016 sampai bulan Oktober, BSM mengalami kerugian cukup signifikan yaitu sebesar Rp. 118.865.282 dan setelah dikurangi operasional insidentil bertambah kerugiannya mencapai 182.152.557,-. Kerugian tahun 2016 ini dikarenakan karena belum siapnya SDM BSM dilepas oleh Pemerintah Kota Malang sejak tahun 2016. Kinerja SDM BSM yang menyebabkan kerugian tahun 2016 adalah : 1) .pembelian sampah yang menurun, 2). pengawasan dan pengendalian stok sampah yang lemah, terutama stok divisi produksi yang mengalami kerugian cukup besar, 3). pengeluaran operasional rutin yang tinggi tidak seimbang dengan pendapatan atau keuntungan serta . pengeluaran operasional insidentil merupakan bagian dari BSM sebagai lembaga sosial yang bukan murni bisnis, 4). lemahnya pengawasan dan evaluasi dari direktur dan manager ke bawah. Rekomendasi penelitian setelah diketahui BSM tidak bisa mandiri dari aspek keuangan tahun 2016, berdasarkan dari Analisis GAP, Partisipasi Masyarakat pada nasabah unit BSM dan analisis SWOT, posisi BSM saat ini berada di Kuadran III, yaitu kondisi organisasi BSM lemah tetapi mempunyai peluang untuk berkembang dan mandiri, sehingga perlu menangkap peluang yang sekaligus memperbaiki kinerja organisasi BSM dengan pendampingan dan pembinaan dari Pemerintah Kota Malang melalui in
Item Type: | Thesis (Magister) |
---|---|
Identification Number: | TES/658.567/HID/k/2017/041702284 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 658 General management > 658.5 Management of production |
Divisions: | Program Pascasarjana > Magister Pengelolaan Lingkungan, Program Pascasarjana |
Depositing User: | Nur Cholis |
Date Deposited: | 04 May 2017 10:21 |
Last Modified: | 04 May 2017 10:21 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/159803 |
Actions (login required)
View Item |