Implementasi Sistem Pengendalian Mutu KAP Sebagai Upaya Mengatasi Resiko Audit (Studi Kasus Pada KAP SH Malang)

Nur, Thoufan (2012) Implementasi Sistem Pengendalian Mutu KAP Sebagai Upaya Mengatasi Resiko Audit (Studi Kasus Pada KAP SH Malang). Magister thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

KAP yang merupakan kumpulan para Akuntan Publik (AP) yang berpraktik bersama-sama dalam satu wadah partnership dituntut memiliki tata kelola yang baik untuk mewujudkan tujuan organisasi usahanya, salah satunya yaitu terkendalinya mutu jasa yang diberikan. Pengendalian mutu KAP telah diatur dalam Pernyataan Standar Pengendalian Mutu (PSPM) No.01 dan No. 02. (PSPM) No.01 menyatakan tentang 9 (sembilan) unsur pengendalian mutu yang harus dipenuhi oleh setiap KAP yaitu: independensi, penugasan personil, konsultasi, supervisi, pemekerjakan, pengembangan profesional, promosi, penerimaan dan keberlanjutan klien dan inspeksi. Menurut Flint (1988), prinsip umum dari suatu prosedur dan kebijakan pengendalian mutu dikategorikan ke dalam 4 bagian utama, yaitu: General policy , Personnel , Audit management and practice dan Inspection and review. KAP SH Malang telah memiliki rancangan kebijakan dan prosedur SPM sekaligus struktur organisasi pendukungnya, akan tetapi dalam implementasinya masih nampak ada beberapa hal yang belum sesuai dengan ketentuan pengendalian mutu yang ada. Laporan Studi Kasus ini bertujuan mendapatkan gambaran mendalam tentang implementasi Sistem Pengendalian Mutu di Kantor Akuntan Publik SH Malang dengan pendekatan kualitatif. Mengingat Laporan Studi Kasus ini digunakan rancangan studi kasus, maka dalam menganalisis data dilakukan analisis data kasus individu ( individual case ). Hasil Laporan Studi Kasus ini menunjukkan bahwa KAP SH dapat mengimplementasikan SPM dengan pendekatan Teori Flint. Pendekatan ini menjadi lebih masuk akal karena kekhususan-kekhususan yang ada di KAP SH yaitu secara garis besar antara lain: ukuran KAP yang kategori kecil dengan dua partner bersekutu sekaligus pasangan suami istri, peran pimpinan KAP yang dominan, gaya kepemimpinan dan tata kelola KAP yang bernuansa kekeluargaan dan berpedoman pada falsafah jawa; handarbeni, hangrungkepi, hangrosoweni, serta jumlah dan status karyawan tetap yang mendukung terwujudnya komunikasi yang intensif. Dengan pendekatan teori Flint diharapkan akan mendorong untuk, 1) peran aktif pimpinan dan manajer KAP semakin optimal, 2) staf KAP lebih mudah memahami dan kemudian mematuhi SPM KAP yang telah ditetapkan, 3) terciptanya budaya organisasi KAP yang terkendali meskipun dengan cara yang sederhana dan pada akhirnya resiko audit dapat diatasi dengan baik.

English Abstract

KAP is a collection of Certified Public Accountants (AP) practicing toge r in one container partnership is required to have good governance to achieve its organizational goals, one of which is controllable quality of services rendered. Quality control KAP has been set in Quality Control Standards (PSPM) No.01 and No.. 02. (PSPM) No.01 stated about nine (9) elements of quality control that must be met by each Firm, namely: independence, assignment of personnel, consulting, supervision, pemekerjakan, professional development, promotion, acceptance and sustainability of client and inspection. According to Flint (1988), general principle of a quality control policies and procedures are categorized into 4 main sections, namely: General policy, Personnel, Audit and Inspection management and practice and review. KAP SH Malang has had draft policies and procedures as well as organizational structure supporting SPM, but its implementation still seems some things are not in accordance with provisions of existing quality control. This study aims to gain an in-depth implementation of Quality Control Systems in Public Accounting Firm SH Malang with a qualitative approach. Given this research used a case study design, n analyze data in data analysis of individual cases (individual case). results of this study indicate that KAP SH can implement SPM Flint ory approach. This approach becomes more reasonable because peculiarities that exist in SH KAP outlined include: size of a small category KAP with two partners at once allied spouses, KAP a dominant leadership role, leadership and governance style KAP nuanced familial and guided by philosophy of Java; handarbeni, hangrungkepi, hangrosoweni, and number and status of permanent employees who support realization of communication-intensive. With Flint oretical approach is expected to be pushed to, 1) active role of leadership and optimal KAP manager, 2) staff KAP easier to understand and n adhere to a predetermined KAP SPM, 3) creation of organizational culture KAP controlled even with a simple and audit risk ultimately be addressed.

Item Type: Thesis (Magister)
Identification Number: TES/658.401 3/NUR/i/041311538
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 658 General management > 658.4 Executive management
Divisions: S2/S3 > Magister Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Depositing User: Endang Susworini
Date Deposited: 06 May 2014 12:58
Last Modified: 06 May 2014 12:58
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/159619
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item