Hidayatulloh, Romadhoni (2014) Analisis Manajemen Rantai Nilai (Value Chain) Pemasaran Sayuran Organik (Studi Kasus pada Komunitas Organik Brenjonk, Desa Penanggungan, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur). Magister thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Salah satu pendukung dalam meningkatnya sektor pertanian yaitu subsektor hortikultura. Tanaman hortikultura yang meliputi buah-buahan dan sayur-sayuran, merupakan tanaman yang memiliki peluang prospektif untuk dikembangkan mengingat potensi sumberdaya alam, ketersediaan teknologi, serta potensi permintaan pasar akan kebutuhan. Indonesia sebagai negara agraris mempunyai peluang besar dalam pengembangan pada dunia pertanian khususnya pada bidang tanaman hortikultura dikarenakan tanaman hortikultura cocok dengan iklim di Indonesia yaitu beriklim tropis. Saat ini pengembangan sayuran di indonesia difokuskan pada sayuran organik. Namun pada saat ini, tanaman sayuran kurang diperhatikan dalam pengembangannya mengingat komoditi sayuran yang rentan terhadap kondisi alam dan permintaan pasar yang fluktuatif terhadap komoditinya serta harga yang ditawarkan. Tanaman sayuran yang mudah rusak membuat para pelaku usahataninya yaitu petani harus berupaya menghadapi sendiri jika ada kerusakan dalam komoditinya. Menghadapi permasalahan tersebut diperlukan suatu pengembangan guna meningkatkan suatu nilai dalam kegiatan usahatani sehingga pengembangan tanaman sayuran dapat tercapai. Rantai nilai ( Value Chain ) merupakan suatu pengelolaan dimana usaha dilihat sebagai rantai aktivitas yang mengubah input menjadi output yang bernilai bagi pelanggan(Pearce dan Robinson, 2008). Analisis Value Chain memandang perusahaan sebagai salah satu bagian dari rantai nilai produk. Rantai nilai produk merupakan aktifitas yang berawal dari bahan mentah sampai dengan penanganan purna jual. Rantai nilai ini mencakup aktivitas yang terjadi karena hubungan dengan pemasok ( Supplier Linkages ), dan hubungan dengan konsumen ( Consumer Linkages ). Aktifitas ini merupakan kegiatan yang terpisah tapi sangat tergantung satu dengan yang lain. (Porter dalam Widarsono, 2010). Tujuan dari analisis value chain adalah untuk mengidentifikasi tahap-tahap value chain dimana perusahaan dapat meningkatkan nilai untuk pelanggan atau untuk menurunkan biaya. Penurunan biaya atau peningkatan nilai tambah ( Value added ) dapat membuat perusahaan lebih kompetitif. Saling berkaitannya antara pasar dengan usahatani, akan memberikan keuntungan secara bersama sama. Petani sebagai pemasok akan diuntungkan dengan tidak jatuhnya harga di pasar, sedangkan penjual diuntungkan dengan selalu tersedianya produk sayuran dengan begitu akan tercipta kepercayaan antara petani, penjual dan konsumen. Disinilah rantai nilai yang dimana akan memberikan manfaat kepada semua stakeholdernya. Dengan bekerjasama semua pihak saling membantu dan saling bermitra satu sama lain. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) Menganalisis manajemen rantai nilai pemasaran sayuran organik pada Komunitas Organik Brenjonk. (2)Menganalisis keterikatan hubungan pemasaran sayuran organik antara Komunitas Organik Brenjonk dengan pelanggannya. Lokasi pada penelitian ini dilakukan secara sengaja ( purposive ) di Komunitas Organik Brenjonk yang terletak di dusun Penanggungan, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto Jawa Timur. Pemilihan lokasi karena berdasarkan survey pendahuluan serta informasi yang didapat peneliti dengan dasar pertimbangan karena Komunitas Organik Brenjonk merupakan salah satu usaha budidaya sayuran organik di Jawa Timur dan Komunitas Organik Brenjonk memiliki pangsa pasar baik pasar lokal maupun pasar modern. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari data primer,dan data sekunder. Teknik yang digunakan untuk menentukan sampel responden adalah Non - Probability sampling . Penentuan sampel dilakukan berdasarkan metode judgement sampling . Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif, Analisis Kepercayaan dan Komitmen dan Korelasi Rank Spearman. Hasil penelitian melalui analisis deskriptif menunjukkan manajemen rantai nilai usahatani sayuran organik terbagi menjadi dua bagian. Pertama management antara Komunitas Organik Brenjonk dengan para petani dan kedua managemen antara Komunitas Organik Brenjonk dengan pelanggan. (1)Antara Komunitas Organik Brenjonk dengan para petani terdapat pengaturan usahatani secara integrasi dari managemen Komunitas kepada petani. Hal ini dapat dilihat dari petani yang dikendalikan oleh pihak manajemen Komunitas Organik Brenjonk. (2)Antara Komunitas Organik Brenjonk dengan para pelanggan terdapat peraturan pemasaran melalui negoisasi dari managemen Komunitas kepada pelanggan. Bagian beli jual memiliki peran sentral terkait ketersediaan produk, penentuan harga dan keluhan pelanggan. Harga yang diterima Komunitas Organik Brenjonk dengan menjual produk sayuran organik dengan saluran pemasaran yang lebih pendek menghasilkan harga yang lebih besar dari pada yang memiliki saluran panjang. Dengan memperhatikan faktor lembaga yang terlibat maka saluran terpendek lebih bisa menambah nilai daripada saluran terpanjang. Keterikatan hubungan pemasaran sayuran organik antara Komunitas Organik Brenjonk dengan para pelanggannya memiliki kriteria yang berbeda. Dari 4 pelanggan Komunitas Organik Brenjonk dengan analisis kepercayaan dan komitmen, D`Natural memiliki nilai hubungan pemasaran yang paling tinggi dibandingkan dengan pelanggan yang lain dalam hubungan pemasaran kepada Komunitas Organik Brenjonk dengan skor 4,15. Selanjutnya Kinagro menjadi sebagai pelanggan yang memiliki skor tertinggi kedua dengan skor 4,05. Pelanggan yang ketiga yang memiliki skor tertinggi adalah Flores dengan skor 4,01. Pelanggan yang memiliki skor paling rendah yaitu MIK dengan skor 3,15. Dari 5 variabel yang di analisis kepada semua para pelanggan melalui korelasi spearman, variabel Benefit relationship, Communication dan non opportunistic behaviour memiliki pengaruh yang signifikan terhadap hubungan pemasaran antara Komunitas Organik Brenjonk dengan pelanggan. Saran yang bisa dijadikan sebagai bahan rujukan meliputi (1)Diharapkan Komunitas Organik Brenjonk mampu mempelajari grafik permintaan pelanggan yang semakin naik. Hal ini di lakukan agar mampu memahami kebutuhan sayuran organik sehingga tidak terulang kembali kekurangan pasokan sayuran organik kepada pelanggan. (2)Dilihat dari pola rantai yang terbentuk, diharapkan Komunitas Organik Brenjonk mampu menghadapi era pasar yang semakin modern dengan begitu Komunitas Organik Brenjonk mampu memiliki posisi tawar dimana pasar yang terbentuk bisa semakin kompetitif. (3) Hubungan pemasaran antara Komunitas Organik Brenjonk dengan para pelanggan diharapkan fokus dalam membangun komunikasi yang baik. Komunikasi memegang peranan dalam hubungan pemasaran sehingga kedua belah pihak tidak saling dirugikan.
English Abstract
One of endorse factor of increased agricultural sector is horticulture . Horticultural crops which include fruits and vegetables, has a prospective chance to be developed considering potential of resource, availability of technology, and potential market demand. Indonesia as an agricultural country has a huge potential to develop it`s agriculture, especially in horticulture crops which is suited to tropical climate in Indonesia. Nowadays, organic vegetable crops is focused to develop in Indonesia. But at this point, vegetable plants given less attention in its development considering of commodity vegetables are vulnerable to natural conditions and fluctuate against its market demand and offered price. Perishable vegetable crops make farmers should attempt to face it by mselves if re is damage to commodity. According with se problems, a development policy is required in order to increase a value in farming activities so that development of vegetable crops can be achieved. Value chain is a point of view which is seen as a chain of business activities that transform inputs into outputs of value to customer (Pearce and Robinson, 2008). Value Chain analysis views company as a part of value chain product. value chain product is an activities that start from raw materials to after-sales handling. value chain includes activities that occur because of relationship with supplier (Supplier Linkages), and relationships with consumers (Consumer Linkages). This activity is a separate activity but very dependent on each o r. (Porter In Widarsono, 2010). purpose of value chain analysis is to identify stages of value chain where companies can increase value to customer or to lower costs. Cost reduction or increase in value added can make company more competitive. linkage between market and farming, will provide collective benefit. Farmers as suppliers will be considered accept some benefit by his product price not fall in market, while seller also accept benefits from availability of vegetable products so would create confidence among farmers, sellers and consumers. Here is where value chain that will provide benefits to all stakeholders. collaboration of all parties in partnership can help each o r. objectives of this study was (1) to analyze value chain management of organic vegetable marketing in Brenjonk Organic Community, (2) to analyze attachment relationship of organic vegetable marketing between Brenjonk Organic Communities with its customers. location of this research is done intentionally (purposive) in Brenjonk Organic Community which is located in Penanggungan Village, Trawas District, Mojokerto Regency, East Java. Site of study selection is based on preliminary surveys as well as information obtained by consideration of researchers because Brenjonk Organic Community is one of organic vegetable farming in East Java and have good market share in local and modern markets. data used in this study consisted of primary data and secondary data. technique used to determine sample of respondents is judgement sampling method. This study used a descriptive analysis, believe and comitmen analysis and spearman corelation . research results through descriptive analysis show value chain management of organic vegetable farming is divided into two parts. First Organic Community Brenjonk management between farmers and management of Community Organic Brenjonk with customers. (1) Between Organic Community Brenjonk with farmers, re are farming arrangements in integration of community management to farmers. It can be seen from farmer controlled by management Organic Community Brenjonk. (2) Between Organic Community Brenjonk with customers, re are marketing rules through negotiation from Community management to customers. Buying and selling division has a central role related to product availability, pricing and customer complaints. Price received by Organic Community Brenjonk with organic vegetable product with shorter marketing channels produces a greater price than channel that has a long. By considering institutions factors involved, shortest channel can add more value than longest. Attachment of organic vegetables marketing relationship between Organic Community Brenjonk with its customers have different criteria. From 4 customers Organic Community Brenjonk through analysis of trust and commitment, D Natural has highest value of marketing relationship compared with o r customers in marketing relationship to Organic Community Brenjonk with score of 4,15. Fur rmore Kinagro become a customer who has second highest score with score of 4,05. Customers who have third highest score is Flores with score of 4,01. Customers who have lowest scores are MIK with score of 3,15. From five variables studied to all customers through Spearman correlation, Benefit relationship, Communication and non- opportunistic behavior variable has a significant influence on marketing relationship between Organic Community Brenjonk with it customers. Suggestions that can be used as reference material includes (1) Brenjonk is expected to study charts of rising customer demand. This is done to be able to understand needs of organic vegetables so insufficient supply of organic vegetables to customers does not happen anymore. (2) Judging from pattern chain that formed, Brenjonk is expected to deal with modern era of increasingly market so that Brenjonk able to have a bargaining position where market that formed can be more competitive. (3) marketing relationship between Brenjonk Organic Community with it customers are expected to focus on building a good communication. Communication plays a role in marketing relationship so that both parties are not harmed each o r.
Item Type: | Thesis (Magister) |
---|---|
Identification Number: | TES/658.155 2/HID/a/041408140 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 658 General management > 658.1 Organization and financial management |
Divisions: | S2/S3 > Magister Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian |
Depositing User: | Endro Setyobudi |
Date Deposited: | 12 Jan 2015 16:42 |
Last Modified: | 30 Apr 2020 16:37 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/159395 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |