Analisis Kinerja Organisasi Sektor Publik Menggunakan Balanced Scorecard (Studi pada Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi Jawa Timur)

Suwardika, INyoman (2011) Analisis Kinerja Organisasi Sektor Publik Menggunakan Balanced Scorecard (Studi pada Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi Jawa Timur). Magister thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Setiap organisasi, termasuk organisasi publik, membutuhkan alat untuk mengkomunikasikan rencana-rencana strategisnya kepada semua anggota organisasi. Alat komunikasi tersebut adalah Balanced Scorecard. Balance Scorecard merupakan suatu pendekatan dalam pengukuran kinerja manajemen perusahaan, yang juga dapat diterapkan sebagai suatu sistem strategi manajemen. Balance Scorecard dapat menuntun manajemen dan anggota organisasi dalam menterjemahkan visi, misi serta strategi organisasi ke dalam tindakan yang nyata. Penelitian ini dilakukan pada Badan Pendidikan dan Pelatihan (Badan Diklat) Provinsi Jawa Timur. Selama ini, Badan Diklat Provinsi Jawa Timur belum menggunakan balanced scorecard untuk mengukur kinerjanya. Hal ini menyebabkan pengukuran kinerja yang dilakukan belum optimal, terutama dari sisi non finansial. Dalam Balanced Scorecard , pengukuran kinerja dilihat dari 4 perspektif yaitu Customer and Stakeholder Perspective, Financial Perspective, Employees and Organization Capacity Perspective, dan Internal Bussiness Process Perspective. Dalam Customer and Stakeholder Perspective, pengukuran kinerja dapat dilihat dari materi Diklat yang dapat dan yang tidak dapat dipenuhi oleh Badan Diklat Provinsi Jawa Timur, permasalahan yang dihadapi berkaitan dengan pelaksanaan Diklat, pencapaian sasaran dalam kompetensi aparatur pemerintah, dan tingkat kepuasan peserta diklat. Dalam Financial Perspective, kinerja Badan Diklat Provinsi Jawa Timur dapat diukur dengan menggunakan analisis realisasi anggaran, tingkat efisiensi dan efektifitas penggunaan anggaran, dan analisis vertikal. Dalam Employees and Organization Capacity Perspective, pengukuran kinerja dapat dilihat dari pemanfaatan teknologi informasi, absensi karyawan dan perhitungan perputaran karyawan. Dalam Internal Bussiness Process Perspective , pengukuran kinerja dapat dilihat dari analisis sasaran yang tertuang dalam Rencana Strategis, perbandingan target dan realisasi peserta kegiatan diklat dan analisis pelaksanaan pengendalian dan evaluasi kegiatan diklat. Secara keseluruhan kinerja Badan Diklat Provinsi Jawa Timur sudah baik. Namun apabila dilihat dari analisis Balanced Scorecard masih ada yang perlu ditingkatkan misalnya perlunya koordinasi yang lebih intensif antara provinsi dan Kabupaten/Kota untuk memenuhi target peserta Diklat dan pemanfaatan teknologi informasi, dukungan sistem informasi manajemen dan database senantiasa harus selalu ditingkatkan agar penerapan pengukuran kinerja dari perspektif finansial dan non finansial ( Balanced Scorecard) dapat dilakukan dengan baik.

English Abstract

Every organization, including public organization, needs appliance to communicate strategic plans to all organizational members. communication tool is balanced scorecard. Balance scorecard is an approach to measure company management performance, which is applicable as a management strategy system. Balance scorecard can lead organizational member and management in translating vision, organizational strategy and also mission into real actions. problem of Badan diklat Provinsi Jawa Timur is in measuring performance without using Balance Scorecard so that measurement of his performance isn`t complete and less information about performance aspects from four perspective of performance measure in Balanced Scorecard. Applying Balanced Scorecard at Badan Diklat Provinsi Jawa Timur produce measurement of performance seen from four perspectives, Customer and Stakeholder Perspective, Financial Perspective, Employees and Organization Capacity Perspective, and Internal Business Process Perspective. Customer and Stakeholder Perspective is performance measurement can be seen in Training items that can or cannot be fulfilled by Badan Diklat Provinsi Jawa Timur, faced problems relate to training execution, goal achievement in interest governmental apparatus, and training participant satisfaction level. Financial Perspective is performance Badan Diklat be measured by using analysis realize budget, efficiency level and affectivity of budget use, and vertical analysis. Employees and Organization Capacity Perspective is performance measurement can be seen in exploiting of information technology, employees absence and calculation of rotation of employees. Internal Business Process Perspective is performance measurement can be seen in target analysis decanted in strategic plan, comparison of goals and realization participant of activity training and analysis execution of operation and activity evaluation training. As a whole performance Badan Diklat Provinsi Jawa Timur is good, but as seen in analysis Balanced Scorecard re is still needed to improve for example importance of intensive coordination between Province and regency/city to fulfill training member and usage of information technology, support of management information system and database have to be improved so that applied of performance measurement and financial and non financial perspective (Balanced Scorecard) can be done well.

Item Type: Thesis (Magister)
Identification Number: TES/658.1/SUW/a/041101635
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 658 General management > 658.1 Organization and financial management
Divisions: S2/S3 > Magister Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Depositing User: Endro Setyobudi
Date Deposited: 11 Apr 2011 11:12
Last Modified: 11 Apr 2011 11:12
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/159327
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item