Yuniartik, Mega (2015) Pemanfaatan Bioflok Dalam Meningkatkan Efisiensi Pakan Pada Budidaya Udang Vaname (Litopenaeus Vannamei). Magister thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Permintaan udang setiap tahun mengalami peningkatan dan volume ekspor yang dialokasikan di Indonesia sebesar 80% atau sebesar 240.250 ton. Udang vaname (Litopenaeus vannamei) merupakan salah satu komoditas yang saat ini dikembangkan secara intensif guna memenuhi permintaan tersebut. Penerapan budidaya yang dilakukan secara intensif tersebut berdampak terhadap penurunan kualitas lingkungan karena adanya limbah budidaya yang tinggi. Penerapan teknologi budidaya bioflok sebagai salah satu alternatif untuk mencegah masalah tersebut yaitu dengan mengkonversikan limbah budidaya sebagai mikrobial protein. Penelitian terdahulu menyebutkan bahwa penerapan teknologi bioflok mampu meningkatkan efisiensi pakan melalui kemampuan peningkatan aktivitas enzim karena penggunaan bioflok sebagai pakan tambahan. Tujuan penelitian ini adalah mengukur volume bioflok, komposisi, dan kandungan bioflok pada media penumbuhan dengan sumber karbon dan rasio C/N yang berbeda; mengukur aktivitas enzim protease pencernaan udang vaname; serta mengukur pertambahan bobot udang vaname, dan jumlah pakan selama pemeliharaan sehingga diperoleh data efisiensi pakan. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Penyakit dan Kesehatan Ikan, Laboratorium Nutrisi Ikan, dan Laboratorium Lingkungan dan Bioteknologi Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan; dan Laboratorium Biokimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan, Universitas Brawijaya, Malang, pada bulan Juli 2014 sampai dengan bulan Desember 2014. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Rancangan yang digunakan pada penelitian tahap I adalah Rancangan Acak Lengkap Faktorial (RALF) dengan dua faktor yaitu faktor sumber karbon yang digunakan antara lain tepung terigu, tepung tapioka, dan tepung sagu, sedangkan untuk faktor kedua adalah komposisi rasio C/N yang berbeda (7,5; 10; dan 12,5). Selanjutnya pada penelitian tahap II digunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Perlakuan yang dilakukan yaitu perbedaan pengurangan pakan untuk pemeliharaan udang vaname (0%, 5%, 10%, 15%, dan 20%) dan kontrol, dari feeding rate 10%. Parameter utama yang diamati adalah identifikasi bakteri di dalam bioflok dan pencernaan udang, aktivitas enzim protease pencernaan, parameter pertumbuhan: laju pertumbuhan harian spesifik (SGR), biomassa, kelulushidupan (SR), efisiensi pakan, rasio konversi pakan (FCR), dan rasio efisiensi protein (PER), sedangkan parameter penunjang yang diamati adalah kualitas air pada media pemeliharaan udang vaname yang meliputi suhu, pH, salinitas, oksigen terlarut (DO), ammonium (NH4), nitrit (NO2 -N), nitrat (NO3 -N), dan alkalinitas. Analisis data dilakukan dengan menggunakan SPSS versi 20 for Windows, dan dengan uji Tukey. Hasil penelitian menunjukkan karakteristik media bioflok yang baik yaitu menggunakan sumber karbon tepung sagu dan rasio C/N 12,5 dengan skoring sebesar 3,83. Hasil penelitian pengamatan mikroorganisme yaitu dari jenis alga, protozoa, cyanobacteria, dan cladocera. Jenis mikroorganisme yang paling tinggi kepadatannya yaitu dari genus Microcystic sp. sebesar 268 individu/l, dan yang paling rendah dari genus Platyophrya sp. sebesar 33 individu/l. Selanjutnya pada bioflok terdapat bakteri Bacillus sp. dengan total bakteri 1,045x103 cfu/ml, bakteri Enterobacter sp. dengan total bakteri 0,027x103 cfu/ml, dan Pseudomonas sp. dengan total 0,027x103 cfu/ml. Bakteri yang terdapat di usus dan memiliki kesamaan dengan bakteri bioflok yaitu Bacillus sp. dan Enterobacter sp. Analisis proksimat bioflok diketahui kandungan protein sebesar 24,99%, kadar abu sebesar 32,13%, lemak kasar sebesar 0,64%, dan karbohidrat sebesar 42,24%. Aktivitas enzim protease pencernaan udang vaname menunjukkan hasil yang berbeda nyata antar perlakuan (p 0,05). Aktivitas enzim tertinggi pada perlakuan pengurangan pakan 5% sebesar 0,1136 Unit mg-1, dan terendah pada pengurangan pakan 20% sebesar 0,0775 Unit mg-1. Survival rate yang paling baik pada pengurangan pakan 0% sebesar 78,57%. Parameter pertumbuhan menunjukkan hasil yang tidak berbeda nyata antar perlakuan (p0,05). Parameter SGR, biomassa, efisiensi pakan, FCR, dan rasio efisiensi protein yang paling baik pada pengurangan pakan 20%. Nilai masing-masing parameter yaitu SGR sebesar 9,19 %bobot tubuh/ hari, biomassa sebesar 24,59 gram, efisiensi pakan sebesar 140,36%, FCR sebesar 0,71, dan rasio efisiensi protein sebesar 3,96. Hal ini menunjukkan bahwa aktivitas enzim protease pencernaan kurang menentukan pertumbuhan atau penyerapan nutrisi yang baik. Pengamatan kualitas air yang dilakukan selama pemeliharaan menunjukkan masing-masing parameter kualitas air masih dalam kisaran yang baik untuk budidaya udang vaname. Saran yang dapat diberikan penulis adalah untuk dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai aktivitas enzim amylase dan lipase pencernaan pada organ pencernaan, ataupun saluran pencernaan. Pembuatan bioflok dapat dilakukan spesifik dengan menentukan mikroorganisme yang digunakan untuk starter awal bioflok.
Item Type: | Thesis (Magister) |
---|---|
Identification Number: | TES/639.68/YUN/p/2015/041504437 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 639 Hunting, fishing & conservation > 639.6 Crustacean culture |
Divisions: | S2/S3 > Magister Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan |
Depositing User: | Endang Susworini |
Date Deposited: | 18 Sep 2015 14:25 |
Last Modified: | 18 Sep 2015 14:25 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/159090 |
Actions (login required)
View Item |