Eksplorasi Pengaruh Pemaparan Sinar Laser Pada Tiga Titik Penembakan Gonad Induk Abalon (Haliotis Squamata) Terhadap Status Reproduksi

Pebriani, DewaAyuAngga (2015) Eksplorasi Pengaruh Pemaparan Sinar Laser Pada Tiga Titik Penembakan Gonad Induk Abalon (Haliotis Squamata) Terhadap Status Reproduksi. Magister thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Abalon merupakan komoditas laut yang bernilai ekonomis tinggi. Permintaan abalon di pasar internasional meningkat setiap tahunnya. Oleh karena itu perlu dilakukan usaha untuk meningkatkan hasil produksi abalone dengan cara aplikasi teknologi laserpunktur. Beberapa penelitian mengenai teknologi laserpunktur pada bidang perikanan banyak diaplikasikan pada abalon jenis Haliotis squamata . Pada penelitian sebelumnya dibuktikan bahwa penembakan sinar laser dapat memercepat Tingkat Kematangan Gonad (TKG) ikan dan non ikan. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, penembakan sinar laser terbaik dilakukan pada bagian gonad sebagai organ reproduksi. Namun, sinar laser yang ditembakkan pada gonad tidak mengacu pada kondisi sebaran saraf gonad yang sangat menentukan proses penyampaian rangsangan hingga tersekresinya hormon reproduksi. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian kembali mengenai pengaruh laserpunktur dengan titik penembakan yang berbeda terhadap TKG,IKG, histologi jaringan gonad, kualitas dan kuantitas sperma serta oosit. Tujuan dilaksanakannya penelitian ini adalah 1) Melihat, membandingkan, dan menganalisis pengaruh pemaparan sinar laser terhadap tingkat kematangan gonad abalone jantan dan betina; 2) Melihat, membandingkan, dan menganalisis pengaruh pemaparan sinar laser terhadap kualitas dan kuantitas sperma hasil laserpunktur; 3) Melihat, membandingkan, dan menganalisis pengaruh pemaparan sinar laser terhadap kualitas dan kuantitas oosit hasil laserpunktur. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimental. Penelitian ini melalui 2 tahap yaitu penelitian pendahuluan dan penelitian inti. Pada penelitian pendahuluan dilakukan pengujian jaringan gonad bagian anterior, mid anterior, dan posterior untuk melihat sebaran saraf sebagai data awal. Logikanya semakin banyak sebaran saraf maka penerimaan dan penyampaian rangsangan akan lebih cepat ke pusat saraf sehingga proses sekresi hormon juga akan terjadi lebih cepat. Selanjutnya pada penelitian inti dilakukan penembakan sinar laser pada 3 posisi yang berbeda, yaitu Perlakuan A dengan titik penembakan pada bagian anterior; Perlakuan B dengan titik penembakan pada bagian mid anterior; Perlakuan C dengan titik penembakan pada bagian posterior. Waktu pemaparan sinar laser dilakukan selama 150 detik. Pemaparan sinar laser dilakukan setiap dua minggu sekali sekali. Setelah dilakukan penembakan sinar laser, abalon dipelihara selama 1 bulan dan dilihat perkembangan gonadnya. Hasil akhir yang diperoleh dari penelitian ini adalah perkembangan TKG yang dilihat secara visual; IKG; gambaran histologi gonad abalone jantan dan betina; kualitas dan kuantitas sperma meliputi motilitas, mortalitas, dan kepadatan sperma; kualitas dan kuantitas oosit yang meliputi diameter telur dan fekunditas. Hasil terbaik yang diperoleh dari penelitian ini berdasarkan nilainya pada abalone jantan adalah pada perlakuan C dengan nilai rata-rata TKG 2,67; IKG 8,94; persentase kenaikan IKG selama masa pemeliharaan 46,64%; persentase sperma dalam tubulus seminiferus mencapai 75%; motilitas sperma 66,67%; mortalitas 8,33% atau viabilitas 91,67%; dan kepadatan sperma 2,67. Hasil terbaik yang diperoleh pada abalone betina adalah pada perlakuan B dengan nilai rata-rata TKG 2,67; IKG ,40; persentase kenaikan IKG 45,53; hasil histoogi yang didominasi oleh oosit sekunder sebanyak 40%; diameter osit 217μm; dan fekunditas 498.720 butir telur. Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah hasil penembakan sinar laser pada bagian posterior memberikan hasil terbaik untuk abalone jantan sedangkan untuk abalone betina menunjukkan hasil terbaik pada penembakan sinar laser di bagian mid anterior.

English Abstract

Abalone is one of marine commodities which possess high economic value. demand on abalone in international markets is rising every year. refore, efforts to improve abalone production are conducted and one of m is by applying laserpuncture technology. Some previous researches on this laserpuncture technology in fishery have been conducted and one has been applied to some abalone species such as Haliotis squamata and Haliotis asinina . Previous researches have proven that laser shooting can fasten Gonadal Maturation Stages of fish and non fish organisms. Based on those previous researches, best shooting points are in gonads as reproduction organ. But laser shooting to gonads did not refer to its gonadal nerves spread condition which determines stimulation process until secretion of reproductive hormones. For that reason, a research needs to be conducted on effects of laserpuncture with different shooting points on Gonadal Maturation Stages, Gonad Somato Index (GSI), gonadal network histology, and quality and quantity of sperms and oocytes. purposes of this research are: 1) to see, compare and analyse effects of laser exposure on male and female gonadal maturation stages; 2) to see, compare and analyse effects of laser exposure on quality and quantity of sperms resulted from laserpuncture; 3) to see, compare and analyse effects of laser exposure on quality and quantity of oocytes resulted from laserpuncture. Method of research used is experimental. research has two phases, introductory research and core research. In introductory research, anterior, mid anterior and posterior gonadal network are tested to see nerves spread as initial data. Logically, more nerves spreads n faster stimulation retrieval and delivery to central nervous system so hormone secretion process happens faster. Next, in core research, laser shooting is done to three different point where in treatment A, it is shot to anterior part; in treatment B it is shot to mid anterior part: and in treatment C, it is shot to posterior part. laser is exposed for 150 seconds long and conducted twice in a month. After laserpuncture shooting, abalone is kept for a month and gonadal development is observed. Final results achieved from this research is Gonadal Maturation Stages development which is visually shown; GSI; gonadal histology of male and female abalone; sperm quality including motility, mortality, and sperm density; oocyte quality including eggs diameter and fecundity. best results were obtained from this study based on its value in male abalone is in treatment C with an average rating of maturity 2.67 ; GSI 8.94 ; GSI percentage increase during maintenance period 46.64% ; percentage of sperm in seminiferous tubules reach 75%; sperm motility 66.67%; sperm mortality 8.33% or 91.67% sperm viability; and density of sperm 2.67. best results were obtained in female abalone is in treatment B with an average rating of maturity 2.67; GSI 9.40; percentage increase in GSI 45.53; histology results are dominated by secondary oocytes as much as 40% ; diameter of oocyte 217μm ; and fecundity 498. 720. Based on results, laser shooting on posterior part gives best result for male abalone and for female abalone, best result achieved from mid anterior part laser shooting.

Item Type: Thesis (Magister)
Identification Number: TES/639.483 2/PEB/e/2015/041503809
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 639 Hunting, fishing & conservation > 639.4 Mollusk fisheries and culture
Divisions: S2/S3 > Magister Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Depositing User: Sugiantoro
Date Deposited: 11 Aug 2015 14:33
Last Modified: 11 Aug 2015 14:33
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/159079
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item