Evaluasi Nutrisi Fermentasi Dedak Padi Menggunakan Cairan Rumen Dan Implikasinya Terhadap Kecernaan Pakan Dan Aktivitas Enzim Pada Ayam Pedaging

Ermalia, AyuAfriaUlita (2016) Evaluasi Nutrisi Fermentasi Dedak Padi Menggunakan Cairan Rumen Dan Implikasinya Terhadap Kecernaan Pakan Dan Aktivitas Enzim Pada Ayam Pedaging. Magister thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Dedak padi (rice bran) merupakan sisa dari penggilingan padi, yang dimanfaatkan sebagai sumber energi pada pakan ternak dengan kandungan serat kasar berkisar 6-27 %. Ketersediaannya dari produksi padi Nasional tahun 2009 mencapai 63 juta ton berpotensi menghasilkan bekatul sebanyak 5 juta ton. Upaya meningkatkan nilai biologis dedak padi dapat dilakukan dengan menurunkan tingginya kandungan serat kasar. Penurunan kadar serat kasar dalam pakan unggas diperlukan karena serat kasar dalam jumlah yang tinggi dapat mengganggu kecernaan pakan. Perlakuan yang dilakukan dengan fermentasi menggunakan cairan rumen ternak sapi, hal ini dilakukan dengan pertimbangan bahwa kandungan nutrisi dedak cukup memenuhi syarat untuk menjadi substrat yang baik bagi mikroba rumen. Potensi cairan rumen sendiri mudah didapatkan di Rumah Potong Hewan, cairan rumen ini kebanyakan tidak dimanfaatkan keberadaannya, padahal dengan sedikit mempertimbangkan keberadaan mikroba di dalamnya diduga masih ada kemungkinan cairan rumen ini dapat dimanfaatkan lebih khususnya dalam bidang pakan ternak yaitu menurunkan kadar serat kasar untuk pakan ternak unggas. Evaluasi mengenai fermentasi dedak padi dalam menurunkan kadar serat kasar menggunakan cairan rumen dan implikasinya terhadap kecernaan pakan dan aktivitas enzim pada ternak unggas belum banyak dilakukan, sehingga diperlukan penelitian untuk mengkaji hal tersebut. Tujuan penelitian ini untuk mengevaluasi nilai nutrisi dedak padi yang difermentasi menggunakan cairan rumen, dengan level cairan rumen yang berbeda dan lama inkubasi yang berbeda untuk mendapatkan kadar serat kasar yang paling rendah dengan kandungan protein pakan yang paling tinggi. Lokasi penelitian tahap pertama ini yaitu fermentasi di Laboratorium Giling Pakan, uji proksimat di Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak Fakultas Peternakan, analisis TPC dan bakteri dominan 1 di Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Malang pada bulan Maret 2014. Materi penelitian cairan Rumen (starter) yang digunakan berasal dai rumen sapi diperoleh dari RPH daerah Malang dan dedak padi (substrat) yang digunakan merupakan dedak padi mutu II (SNI, 1996) yang diperoleh dari daerah Malang. Metode penelitian yang digunakan pada tahap ini adalah percobaan Laboratorium dengan menggunakan RAL pola faktorial 4x4 dan 6 ulangan. Faktor pertama adalah level cairan isi rumen (0, 30, 40, 50 %) dan faktor kedua adalah lama penyimpanan (0, 24, 48, 72 jam). Variabel penelitian ini meliputi analisis Proksimat yang meliputi uji kadar BK, BO, SK, PK, LK dan uji kadar serat dengan metode analisis Van Soest yang meliputi NDF, ADF dan NDR, serta jumlah mikroba dalam cairan menggunakan TPC (Total Plate Count) dengan memakai NA (Nutrient Agar). Penelitian selanjutnya, tahap kedua bertujuan untuk mengevaluasi nilai biologis dedak padi hasil fermentasi terbaik dari tahap 1 yang digunakan sebagai pakan ayam pedaging dengan melihat nilai kecernaan dan aktivitas enzim. Lokasi penelitian tahap kedua ini di Laboratorium Ternak Lapang Sumbersekar Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya Malang pada bulan Mei hingga Juni 2014, untuk uji proksimat di Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak Fakultas Peternakan dan uji aktivitas enzim di Laboratorium Kimia Fakultas MIPA Universitas Muhammadiyah Malang. Materi Penelitian ayam pedaging jantan strain MB 202 berjumlah 20 ekor dengan umur 28 hari dengan kisaran berat antara 1,5 – 2,0 kg; kandang baterai ukuran 20 x 45 x 45 cm dan perlengkapannya; dan pakan perlakuan (Jagung + Konsentrat + Dedak + Dedak terfermentasi) yaitu P0 (60+30+10+0); P1 (60+30+7,5+2,5); P2 (60+30+5+5); P3 (60+30+2,5+7,5); dan P4 (60+30+0+10 %). Metode penelitian yang digunakan pada tahap ini adalah percobaan lapang. Percobaan dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) 5 perlakuan 4 ulangan dengan variabel penelitian meliputi Energi Metabolis Semu ix (AME); kecernaan SK dan PK menggunakan metode Scott et al., (1982); pengukuran aktivitas enzim amilase metode DNS dari Wood (1998) yang telah dimodifikasi dan aktivitas enzim protease metode Walter (1984) yang telah dimodifikasi. Hasil penelitian tahap pertama terhadap bakteri anaerob fakultatif dominan 1 dari penanaman di media NA dengan sampel cairan rumen yaitu jenis Bacillus megaterium sebesar 1,5 x 106 CFU/ml. Hasil fermentasi terbaik dengan mempertimbangkan antara level cairan rumen dan lama inkubasi terhadap kadar PK, LK dan SK dari dedak padi perlakuan, yang dilanjutkan untuk digunakan pada penelitian percobaan biologis selanjutnya (tahap II) adalah level 30 % dengan lama inkubasi 72 jam, dengan kandungan zat pakan PK sebesar 10,28±0,11; LK sebesar 6,46±0,07 dan SK sebesar 22,31±0,24 %. Penggunaan dedak padi fermentasi dengan cairan rumen dalam pakan ayam pedaging pada tahap kedua ini tidak berpengaruh nyata terhadap nilai AME, tetapi berpengaruh sangat nyata terhadap kecernaan serat kasar dengan kecernaan terbaik pada P4 sebesar 63,92±4,62 %; dan berpengaruh nyata terhadap kecernaan protein yaitu P0 sebesar 61,92±4,54 %; berpengaruh sangat nyata terhadap aktivitas enzim amilase dan protease tertinggi masing-masing pada P4 sebesar 80,19±5,17 dan 62,93±4,58 U/g. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa pemanfaatan limbah cairan rumen di RPH sebagai starter fermentasi pada dedak padi memperbaiki kualitas dedak padi dengan menurunkan kadar SK dan meningkatkan kadar PK dan LK. Penambahan cairan rumen pada level 30 % dengan lama inkubasi 72 jam memberikan hasil terbaik produk fermentasi yaitu PK sebesar 10,28±0,11; LK sebesar 6,46±0,07 dan SK sebesar 22,31±0,24 %. Penggunaan dedak padi fermentasi dengan cairan rumen dalam pakan ayam pedaging menurunkan AME; meningkatkan kecernaan SK, aktivitas enzim amilase dan protease, tetapi menurunkan kecernaan PK. Perlakuan terbaik adalah penggunaan pakan dengan perbandingan (jagung : konsentrat : dedak : dedak padi fermentasi) masing-masing (60 : 30 : 0 : 10 %) dengan kecernaan serat kasar sebesar 63,92±4,62 %, kecernaan protein kasar sebesar 51,74±4,15 %, dengan aktivitas enzim amilase 80,19±5,17 dan protease 62,93±4,58 U/g.

Item Type: Thesis (Magister)
Identification Number: TES/636.5/ERM/e/2016/041601654
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 636 Animal husbandry > 636.5 Chickens and other kinds of domestic birds
Divisions: S2/S3 > Magister Ilmu Ternak, Fakultas Peternakan
Depositing User: Nur Cholis
Date Deposited: 03 May 2016 09:15
Last Modified: 03 May 2016 09:15
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/159020
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item