Optimalisasi Reproduksi Sapi Perah Frisien Holstein (FH) dengan Penambahan Variasi Dosis Selenium-Vitamin ETM secara Intramuskular

Prasdini, WidyaAyu (2014) Optimalisasi Reproduksi Sapi Perah Frisien Holstein (FH) dengan Penambahan Variasi Dosis Selenium-Vitamin ETM secara Intramuskular. Magister thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Keberhasilan manajemen usaha peternakan sapi perah, ditentukan oleh calving interval yang tercapai dalam rataan 12-13 bulan. Hal tersebut bisa tercapai melalui program pencegahan gangguan reproduksi, terutama pada masa transisi yaitu dua bulan sebelum melahirkan sampai dua minggu sesudah melahirkan. Gangguan reproduksi dapat dicegah dengan penambahan selenium dan vitamin E. Selenium-vitamin E memiliki peran penting untuk meningkatkan fertilitas sapi betina, yakni mampu mempengaruhi kecepatan waktu timbulnya estrus sehingga dapat meningkatkan angka konsepsi. Penelitian mengenai peran penting selenium-vitamin E dilakukan oleh beberapa peneliti, seperti Sattar et al. (2007) pada sapi eksotik (Jersey-Frisien Holstein) dengan penambahan selenium-vitamin E secara intramuskular sebanyak dua kali yaitu pada hari ke-40 dan hari ke-60 sebelum melahirkan dan memperoleh hasil bahwa selenium-vitamin E mencegah retensi plasenta serta mempercepat timbulnya estrus setelah melahirkan. Namun, pada penelitian ini tidak menggambarkan data-data mengenai tanda-tanda fisik estrus. Peneliti lain El-Shahat dan Monem (2011) juga mengamati pentingnya selenium-vitamin E terhadap waktu kecepatan timbulnya estrus, tetapi pada penelitian ini tidak dihasilkan data-data mengenai waktu pelepasan plasenta. Berdasarkan keadaan tersebut, perlu kajian yang lebih dalam mengenai peranan penambahan selenium-vitamin E TM terhadap optimalisasi reproduksi pada sapi khususnya sapi perah untuk memperoleh data-data reproduksi yang penting. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas penambahan selenium-vitamin E TM terhadap waktu yang dibutuhkan untuk pelepasan plasenta, peningkatan kadar estrogen sebagai tanda selesainya proses involusi uteri pada sapi perah FH setelah melahirkan, dan waktu yang dibutuhkan untuk terjadinya estrus disertai tanda-tanda fisik saat estrus pertama pada sapi perah FH setelah melahirkan. Penelitian ini menggunakan sapi perah betina FH sebanyak 20 ekor yang dibagi dalam empat perlakuan berdasarkan dosis selenium-vitamin E TM yang diberikan. Perlakuan kontrol (P0) tidak diberikan selenium-vitamin E TM , perlakuan 1 (P1) diberikan 0,5mg/ml selenium + 50 mg/m vitamin E TM , perlakuan 2 (P2) diberikan 1,5mg/ml selenium + 50 mg/m vitamin E TM dan perlakuan 3 (P3) diberikan 2 mg/ml selenium + 100 mg/m vitamin E TM . Pemberian dosis selenium-vitamin E TM secara intramuskular dilakukan pada saat usia kebuntingan 7 bulan, usia kebuntingan 8 bulan, 2 minggu sebelum melahirkan, 7 dan 14 hari setelah melahirkan. Hasil penelitian dengan penambahan selenium-vitamin E TM menunjukkan bahwa rataan waktu pelepasan plasenta pada P0, P1, P2 dan P3 berturut-turut adalah 25,50±13,69, 6,13±0,61, 5,07±1,53 dan 7,46±4,79 jam. Rataan kadar estrogen hari ke-25, ke-45, ke-65 dan saat estrus pertama hari setelah melahirkan dalam satuan pg/mL pada P0, P1, P2 dan P3 berturut – turut adalah 6,30±0,53, 8,85±0,80, 8,13±0,84, 8,94±0,22; 6,33±0,56, 9,05±0,51, 9,12±0,94, 9,64±0,55; 6,33±1,07, 9,08±0,48, 8,37±1,26, 9,86±0,67 dan 7,81±0,95, 10,06±0,66, 9,63±0,87, 10,14±0,84. Rataan lama hari kembalinya estrus setelah melahirkan dalam satuan hari pada P0, P1, P2 dan P3 berturut–turut adalah 123,25±49,64; 50,8±27,38; 53,8±23,95 dan 71,4±13,66. Rataan pH lendir servik pada P0, P1, P2 dan P3 berturut–turut adalah 6,6±0,41; 8,8±0,83; 8,4±0,89 dan 8,6±0,55. Kebengkakan labia vulva vagina dan kualitas lendir servik tidak ada perubahan dengan penambahan selenium-vitamin E TM . Kesimpulan dari penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa penambahan 0,5-1,5 mg/ml selenium dan 50 mg vitamin E pada saat usia kebuntingan 7 bulan sampai hari ke-14 setelah melahirkan berpengaruh nyata terhadap waktu pelepasan plasenta dan peningkatan kadar estrogen sebagai tanda selesainya proses involusi uteri sehingga dapat segera estrus setelah melahirkan.

Item Type: Thesis (Magister)
Identification Number: TES/636.214 208 24/PRA/o/041405222
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 636 Animal husbandry > 636.2 Cattle and related animals
Divisions: S2/S3 > Magister Biologi, Fakultas MIPA
Depositing User: Endro Setyobudi
Date Deposited: 15 Sep 2014 18:47
Last Modified: 30 Mar 2022 03:05
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/159006
[thumbnail of Widya Ayu P.pdf]
Preview
Text
Widya Ayu P.pdf

Download (3MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item