Warman, SilvanusParayuPrana (2012) Analisa Penetapan Tarif Baru Air Bersih PDAM (Study Kasus pada PDAM Cabang Barong Tongkok Kabupaten Kutai Barat). Magister thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Perusahaan Daerah Air Minum atau sering disebut PDAM adalah Perusahaan daerah yang bergerak pada pelayanan public yakni penyedia Air bersih bagi masyarakat di daerah tersebut. PDAM Cabang Barong Tongkok mulai berdiri tahun 2005 dan hanya melayani kurang lebih 500 pelanggan, seiring berkembangnya waktu sampai Oktober 2011 tercatat sejumlah 2.985 pelanggan yang terdiri dari pelanggan sosial, rumah tangga dan niaga. Semula kapasitas PDAM hanya 10 liter/detik sehingga timbul permasalahan distribusi air kurang lancar dikarenakan kapasitas tidak sebanding dengan jumlah pelanggan. WTP I Royoq dibangun untuk mengatasi permasalahan tersebut, muncul permasalahan baru yakni tidak adanya suplai listrik PLN pada WTP ini dikarenakan kurangnya pasokan listrik dari PLN Ranting Melak, sehingga digunakanlah Mesin Genset sebagai sumber energy listriknya. PDAM merasa terbebani dengan besaran tarif rata-rata yang berlaku saat ini hanya Rp. 2.500,- per meter kubik air bersih yang dibayar oleh pelanggan PDAM. Yang kita tahu biaya BBM mesin genset sangatlah besar dibanding dengan menggunakan listrik PLN. Hal ini dibuktikan dengan adanya peningkatan kerugian yang diderita PDAM tahun 2011 sebesar Rp. 3.600.000.000,- (Tiga milyard enam ratus juta rupiah) sehingga meningkatkan subsidi ke PDAM melalui dana APBD Kutai Barat tahun 2012 sebesar Rp. 6.000.000.000,- (enam milyard rupiah). Tujuan Penelitian ini yakni mencari besaran tarif baru dan yang rasional dengan pemulihan biaya penuh produksi ( full cost recovery ), yang kemudian akan dilanjutkan dengan survey kepada para pelanggan tentang tarif baru tersebut apakah mereka dapat menerima atau tidak kenaikan tarif dasar air yang baru. Jumlah responden yakni 400 orang yang terdiri dari criteria pendapatan rendah, menengah dan tinggi. Hasil perhitungan menunjukkan besaran tarif yang rasional adalah Rp. 2.800,- untuk Kelompok I, Rp 3.100,- untuk Kelompok II dan Rp. 3.400,- untuk Kelompok III per meter kubik air bersih dan data hasil survey menghasilkan 265 orang menyatakan setuju tarif dinaikkan, 104 orang tidak setuju dan 31 orang menyatakan abstain. Dikarenakan pendapatan menengah mempunyai prosentase jawaban tidak setuju yang lebih besar dibandingkan dengan jawaban responden berpenghasilan rendah maka tidak ada pengaruhnya pendapatan pelanggan terhadap penerimaan kenaikan tarif dasar air bersih.
English Abstract
Drink Water Local Company, or widely known as PDAM, is a local company moving on public service, which is precisely as clean water supplier for community of region. PDAM of Barong Tongkok Branch is started in 2005 and only serving less than 500 customers. Throughout its development on October of 2011, it is about 2,985 customers already subscribed, including social customer, household, and trade sector. early capacity of PDAM is only 10 liters/second such that water distribution is problematic with less frequent supply because company capacity is overrun by number of customer. WTP I Royoq is built to deal with this problem. However, new problem is occurring, which is lack of electric supply from electric utility, PLN Ranting Melak, to this WTP. Low electric supply is solved by use of Generator Set Machine as electric energy source. PDAM is feeling overburdened by average tariff paid by customer, which is rated on 2,500 rupiahs per cubic meter of clean water. cost of fuel for generator set is greater than cost from using electric. It is apparent from increased loss subjected by PDAM in 2011 for about 3,600,000,000 rupiahs. refore, it is increasing subsidy for PDAM through APBD of West Kutai on 2012 for 6,000,000,000 rupiahs. objective of research is to look for new tariff which is rational for full cost recovery. A survey on customer perception about new tariff is conducted to understand whe r customer accepts increase of new base tariff. respondent is 400 persons who are selected based on low, middle and high income criteria. Result of calculation indicates that rational tariff is 2,800 rupiahs for Group I, 3,100 rupiahs for Group II, and 3,400 rupiahs for Group III per cubic meter of clean water. Data of survey result show that 265 persons are agreed for increased tariff, 104 persons are disagreed, and 31 persons are abstained. middle income respondent has greater percentage of disagree answer than low income respondent. It is reasonable n that customer income is not influencing on increase of base tariff of clean water.
Item Type: | Thesis (Magister) |
---|---|
Identification Number: | TES/628.162/WAR/a/041204142 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 628 Sanitary engineering > 628.1 Water supply |
Divisions: | S2/S3 > Magister Teknik Elektro, Fakultas Teknik |
Depositing User: | Endro Setyobudi |
Date Deposited: | 21 Nov 2012 15:24 |
Last Modified: | 21 Nov 2012 15:24 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/158874 |
Actions (login required)
View Item |