Antariza, IGustiNgurah (2011) Simulasi dan Optimasi Harga Air Bersih pada Proyek Waduk Titab Kabupaten Buleleng Propinsi Bali. Magister thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Air adalah sumber kehidupan bagi mahluk hidup yang keberadaannya mutlak diperlukan, dengan bertambah tuanya planet bumi ini telah terjadi pemanasan global yang mengakibatkan berkurangnya jumlah volume air hujan. Pertemuan internasional oleh UNED badan dari PBB pada tahun 1996 mengulas tentang hubungan pengaturan air melalui mekanisme ekonomi. Propinsi Bali dengan luas wilayah sekitar 5.632,86 Km 2 dan luas daerah aliran sungai di lokasi Bendungan Titab adalah sebesar 69,54 km 2 dengan panjang sungai 25 km. Proyek Bendungan Titab berfungsi untuk penyediaan air irigasi di Saba seluas 1396.40 ha dan Puluran seluas 398.42 ha, serta suplai air baku untuk air minum, pembangkit listrik 3,15 mw. Tujuan dari studi ini adalah memberikan sumbangan pemikiran untuk penetapan dan analisa simulasi harga air bersih yang sesuai dengan ketentuan dan kebutuhan masyarakat pengguna setelah berdirinya proyek Waduk Titab tersebut. Lokasi waduk Titab terletak pada Sub Satuan Wilayah Sungai (Sub SWS) Bali Penida, dan secara administratif termasuk di empat wilayah desa, yaitu Desa Telaga, Desa Ularan, Desa Busungbiu Kecamatan Busungbiu dan Desa Ringdikit Kecamatan Seririt, Kabupaten Buleleng . Luas daerah aliran sungai di lokasi bendungan adalah sebesar 69,54 km 2 dengan panjang sungai 25 km . Hasil perhitungan uji kesesuaian metode proyeksi penduduk diambil dengan menggunakan metode e ksponensial sebesar 0,9 21115 karena memiliki angka mendekati +1 dibandingkan metode yang lainnya. Penduduk K abupaten Buleleng pada tahun 20 25 berjumlah sebanyak 2,343,380 jiwa yang akan digunakan sebagai dasar perhitungan kebutuhan air bersih. Kebutuhan air rata–rata yang digunakan adalah kebutuhan air rata rata tahun 2025 dimana sebagai acuan untuk perhitungan BCR yaitu 65,095,932 lt/hari x 5500 (Harga air eksisting maksimum) = Rp 130,680,082,750 ( Manfaat air bersih). Dalam perhitungan Benefit Cost Ratio dengan tingkat suku bunga 12% B/C Waduk Titab 1 maka dapat dikatakan bahwa proyek ini layak secara ekonomi, atau lebih tepatnya proyek ini melebihi nilai impas. Dari hasil analisa perbandingan dapat diketahui bahwa harga air mimimum eksisting sebesar Rp 800/m ³ dan harga air maksimum sebesar 2700/m³, sedangkan dari hasil simulasi didapat harga air minimum sebesar Rp.839/ m³ dan harga air maksimum sebesar 2951/m ³ sehingga didapat bahwa untuk mendapakan nilai B/C 1 maka pihak pengelola air dapat menerapkan harga air yang sudah di analisa. Ketersediaan air pada musim kemarau sangat terbatas, sehingga perlu dilakukan pendekatan kepada petani agar mau melaksanakan pola tata tanam yang sudah dijadwalkan dan hendaknya pihak-pihak terkait selalu meninjau dan turut serta dalam pemeliharaan Waduk Titab agar waduk dapat beroperasi secara optimal sesuai usia gunanya serta terjaga keefektifitasannya.
Item Type: | Thesis (Magister) |
---|---|
Identification Number: | TES/628.1/ANT/s/041200023 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 628 Sanitary engineering > 628.1 Water supply |
Divisions: | S2/S3 > Magister Teknik Elektro, Fakultas Teknik |
Depositing User: | Endro Setyobudi |
Date Deposited: | 30 Jul 2012 11:28 |
Last Modified: | 30 Jul 2012 11:28 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/158858 |
Actions (login required)
View Item |