Arahan Spasial Teknologi Drainase untuk Mereduksi Genangan di Sub Daerah Aliran Sungai Watu Bagian Hilir

Kusumadewi, DiahAyu (2012) Arahan Spasial Teknologi Drainase untuk Mereduksi Genangan di Sub Daerah Aliran Sungai Watu Bagian Hilir. Magister thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Tingginya perkembangan penduduk menyebabkan tingginya kebutuhan akan hunian beserta sarana prasarana pendukungnya, padahal luas wilayah relatif tetap. Hal ini menyebabkan tingginya alih fungsi ruang terbuka menjadi terbangun. Sehingga apabila terjadi hujan, selalu terdapat genangan. Sub Daerah Aliran Sungai (Sub DAS) Watu bagian Hilir adalah salah satu lokasi yang cukup diminati pengembang untuk membangun perumahan. Tercatat di lokasi studi terjadi peningkatan jumlah lokasi genangan dengan lama genangan dan tinggi genangan yang bervariasi. Di sisi lain belum ada penanganan genangan dengan pendekatan tata ruang air, sehingga tercipta penataan ruang daratan dengan memberikan ruang yang semestinya bagi air untuk dapat masuk secara maksimal ke dalam tanah melalui proses infiltrasi. Tujuan penelitian ini adalah memberikan arahan spasial teknik drainase untuk mereduksi genangan di Sub DAS Watu bagian Hilir. Metode yang dipakai adalah metode deskriptif, melalui analisa penggunaan lahan, analisa resapan air, analisa laju limpasan permukaan, dan analisa sistem drainase, Analisis dilakukan terhadap data eksisting Tahun 2010 dengan data pada Tahun 2030 berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Malang Tahun 2010-2030. Berdasar analisa, pada tahun 2010, luas ruang terbangun adalah 207,36 Ha (31,82%) dan ruang terbuka 444,36 Ha (68,18%). Pada Tahun 2030 terjadi peningkatan ruang terbangun menjadi 417,97 Ha (64,13%) diikuti penurunan ruang terbuka menjadi 233,75 Ha (35,87%). Terjadi penurunan daya resap air dari 240.888,40 m 3 /tahun pada Tahun 2010 menjadi 117.444,40 m 3 /tahun pada Tahun 2030. Dan terjadi peningkatan laju aliran permukaan dari 118,622 m 3 /detik pada Tahun 2010 menjadi 136,874 m 3 /detik pada Tahun 2030. Dari hasil analisa sistem drainase diperoleh kondisi eksisting 33% tidak tersedia drainase, 17% Saluran drainase tertutup bangunan, 6% Saluran drainase berfungsi ganda sebagai saluran irigasi, 10% Saluran drainase terlalu kecil, 14% Saluran drainase tanpa inlet atau bibir saluran lebih tinggi daripada muka jalan, 11% Saluran drainase tidak terpelihara atau saluran ditumbuhi rumput, dan 8% Saluran dalam kondisi baik. Dengan melihat data hasil analisis yang ada serta kajian teorinya, maka Arahan spasial teknologi drainase untuk mereduksi genangan di Sub Daerah Aliran Sungai Watu bagian Hilir adalah sistem eko-drainase atau drainase ramah lingkungan, yang menyinergikan praktek penataan ruang dengan konservasi air. Arahan spasial eko-drainase di Sub DAS Watu bagian Hilir adalah (1). Pemisahan antara saluran drainase yang mengalirkan air limbah rumah tangga dengan saluran drainase air hujan, (2). Pembuatan sumur resapan individu pada koridor jalan utama, terutama pada bangunan hunian menengah, hunian besar, sarana perdagangan dan jasa, sarana industri dan pergudangan, sarana pendidikan dan kesehatan, (3). Pembuatan sumur resapan kolektif pada bangunan dengan kepadatan tinggi, terutama bangunan hunian sangat kecil dan kecil/sederhana, dan (4). Membuat kolam resapan bagi perumahan formal pada topografi cekungan.

English Abstract

high population growth have led to higher demand for housing and supporting infrastructure, but area is relatively fixed. This leads causing high conversion of open space to be built. So if it rains, re is always a pool. In downstream Sub Water Catchment Area of Watu is one of quite interested location for developers to build housing. Recorded at studied location, increased number of sites pool with long pool and varying height of pools. On o r hand re has been no approach to handling spatial puddle of water, so as to create spatial land by providing an appropriate space for water to enter maximum into ground through infiltration process. purpose of this study is to provide spatial direction of drainage techniques to reduce puddles on Lower Sub-basin Watu. method used were descriptive method, through analysis of land use, water absorption analysis, analysis of rate of surface runoff and drainage system analysis. Analyses were performed on data with data existing in year 2010 based on end year plan from Kota Malang Spatial Plan Year 2010-2030. Based on analysis, in 2010, woke up living space is 207.36 ha (31.82%) and 444.36 ha of open space (68.18%). In year 2030 an increase in space woke up onto 417.97 ha (64.13%) followed by reduction of open space to be 233.75 ha (35.87%). A decrease in water absorption of Year 2010 m 3 /year 240,888.40 to 117,444.40 m 3 /year in year 2030. And an increase in flow rate on surface of m 3 /second 118.622 136.874 m 3 /second Year 2010 to Year 2030. From analysis of drainage system obtained 33% of existing conditions are not available drainage, drainage channels covered 17% of building, 6% of drainage channels double as irrigation canals, drainage channels 10% too small, 14% with no inlet or drainage channels lip channels higher than face street, 11% poorly maintained drainage channel or channels overgrown with grass, and 8% tract in good condition. By looking at result of data analysis and assessment of existing ory, n directives of spatial technology to reduce pool of drainage in Sub Water Catchment Area of Watu is eco-drainage technology or drainage eco-friendly environment, which synergize with spatial practices of water conservation. Spatial direction of eco-drainage in Lower Sub-basin Watu are (1). separation between drainage channel that drains domestic wastewater with rain water drainage, (2). Preparation of individual wells on main road corridors, particularly in residential building medium, large residential, commercial and service facilities, industry and warehousing facilities, education and health facilities, (3). Making collective wells at high density buildings, especially residential buildings are very small and small/simple, and (4). Creating a catchment pond for formal housing in topography of basin.

Item Type: Thesis (Magister)
Identification Number: TES/627.54/KUS/a/041204181
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 627 Hydraulic engineering > 627.5 Reclamations, Irrigation, related topics
Divisions: S2/S3 > Magister Teknik Elektro, Fakultas Teknik
Depositing User: Endro Setyobudi
Date Deposited: 18 Dec 2012 11:01
Last Modified: 18 Dec 2012 11:01
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/158824
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item