Studi Evaluasi Kapasitas Pengaliran dan Pola Tata Guna Air pada Daerah Irigasi Lereh Kabupaten Jayapura

Rumaropen, Nimbrot (2012) Studi Evaluasi Kapasitas Pengaliran dan Pola Tata Guna Air pada Daerah Irigasi Lereh Kabupaten Jayapura. Magister thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Daerah Irigasi Lereh atau DI. Lereh secara administratif berada di wilayah Distrik Yapsi Kabupaten Jayapura yang meliputi Kampung Ongan Jaya, Kampung Bumi Sahaja dan Kampung Nawa Mulia. Jaringan Irigasi DI. Lereh memanfaatkan sumber air dari Sungai Nawa melalui Bendung Lereh II dengan sistem gravitasi untuk mengairi areal pertanian seluas ± 2.120 Ha. Masyarakat dari ketiga kampung di DI. Lereh belum memiliki pola tanam yang baku dan metode pemberian air irigasi yang ada dinilai tidak tepat sehingga diperlukan suatu studi evaluasi pola tata guna air yang sesuai untuk DI. Lereh dan evaluasi kapasitas pengaliran dari jaringan irigasi yang ada. Berdasarkan hasil analisa debit andalan 80%, dilakukan analisa neraca air irigasi dengan menggunakan beberapa alternatif pemberian air irigasi dan pola tanam. Metode pemberian air irigasi yang dipakai adalah Metode PU, Metode Stagnant Constant Head (SCH), Metode System of Rice Intensification (SRI) dan Kombinasi Metode SCH dan SRI. Sedangkan alternatif pola tanam yang dipakai adalah Padi-Padi-Palawija, Padi-Padi/Palawija-Palawija dan Padi-Palawija-Palawija. Berdasarkan hasil analisa neraca air irigasi, dibuat rencana pemberian dan pembagian air untuk setiap musim tanam dengan menggunakan menggunakan kriteria FPR dan faktor K. Berdasarkan hasil studi dapat disimpulkan bahwa tata tanam yang dipilih adalah padi - padi dan palawija - palawija dengan kriteria pemberian air cukup 0,12 FPR 0,23. Sedangkan kebutuhan air di lapangan untuk metode SRI adalah dengan tinggi genangan 2 cm dengan Interval pemberian air fase vegetatif 5–8 hari dan fase generatif 7–10 hari diharapkan sudah mencukupi. Sedangkan untuk kapasitas saluran direncanakan mampu mengalirkan debit maksimum sebesar 2300 lt/dt dan debit minimum 300 lt/dt dengan kontrol kecepatan yang diijinkan antara 0,6–1,5 m/dt agar tidak terjadi pengendapan dan penggerusan di saluran irigasi. Operasi pintu intake disesuaikan dengan kebutuhan air untuk masing-masing blok dan harus ditutup apabila elevasi di atas pelimpah mencapai +69,75 m atau saat terjadi Q 1,01th sebesar 35,84m 3 /dt, sedangkan pintu penguras kantong lumpur dioperasikan apabila elevasi tinggi muka air di bangunan ukur sudah melebihi elevasi pada saat debit maksimum untuk kebutuhan irigasi yaitu pada elevasi +68,35 m.

English Abstract

Lereh Irrigation Scheme or DI. Lereh is located administratively in Yapsi District of Jayapura Regency which includes Ongan Jaya village, Bumi Sahaja village and Nawa Mulia village. Irrigation network of DI. Lereh utilize water from Nawa River through Lereh II Weir by using gravity system to irrigate agricultural area of ± 2.120 hectares. Farmers of three villages in DI. Lereh do not have standart cropping pattern yet and and existing methods of delivery of irrigation water is judged not to be appropriate so it is required an evaluation study of water use patterns in DI. Lereh and evaluation of flow capacity of existing irrigation network. Based on dependable flow analysis of 80%, irrigation water balance analysis is performed by using some of delivery of irrigation water and cropping pattern alternatives. Methods of delivery of irrigation water used is Method of PU, Stagnant Constant Head Method (SCH), System of Rice Intensification Method (SRI) and combination of SCH and SRI Method. While alternative cropping pattern used is Paddy-Paddy-Palawija, Paddy-Paddy/Palawija-Palawija and Paddy-Palawija-Palawija. Based on analysis of irrigation water balance, delivery and distribution of irrigation water for each growing season is made by using FPR criteria and K factor. Based on study results, it can be concluded that selected cropping pattern is Paddy-Paddy and Palawija-Palawija with adequate delivery of water criteria 0.12 FPR 0.23. While water needs for SRI Method is with water level in field of 2 cm with water delivery interval about 5–8 days for vegetative phase and 7–10 days for generative phase is expected to be sufficient. As for canal capacity is planned to stream maximum discharge of 2300 lt/dt and minimum discharge of 300 lt/dt and allowable velocity is controlled between 0,6–1,5 m/dt to prevent sedimentation and erosion in irrigation canal. operation of sluice gate at intake of Lereh II Weir is adjusted with water requirements for each block and must be closed when elevation of water level above crest of spillway has reached +69.75 m or when Q 1,01th is about 35,84 m 3 /dt, while sluice gate of sandtrap is operated if elevation of water level above broad-crested weir has reached elevation about +68,35 m or at time of maximum discharge for irrigation needs.

Item Type: Thesis (Magister)
Identification Number: TES/627.52/RUM/s/041201591
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 627 Hydraulic engineering > 627.5 Reclamations, Irrigation, related topics
Divisions: S2/S3 > Magister Teknik Elektro, Fakultas Teknik
Depositing User: Endro Setyobudi
Date Deposited: 21 Jun 2012 12:26
Last Modified: 23 Aug 2022 07:36
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/158817
[thumbnail of 041201591.pdf] Text
041201591.pdf

Download (12MB)

Actions (login required)

View Item View Item