Studi Penentuan Skala Prioritas Peningkatan Kinerja Jaringan Irigasi pada Daerah Irigasi Bodor Kabupaten Nganjuk

Kusuma, OlviPamadyaUtaya (2012) Studi Penentuan Skala Prioritas Peningkatan Kinerja Jaringan Irigasi pada Daerah Irigasi Bodor Kabupaten Nganjuk. Magister thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Kabupaten Nganjuk merupakan daerah agraris, dimana sebagian besar penduduknya bekerja pada sektor pertanian. Pemerintah Kabupaten Nganjuk dalam hal ini adalah Dinas Pekerjaan Umum Pengairan setiap tahun, dalam pengalokasian anggaran untuk biaya jaringan irigasi dalam upaya peningkatan produksi pertanian terus mengalami peningkatan. Hal ini disebabkan karena meningkatnya Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Dalam penentuan alokasi anggaran suatu kegiatan khususnya jaringan irigasi antara lain harus mempertimbangkan juga kinerja pada aspek kondisi prasarana fisik jaringan dan aspek penunjang yang terdiri dari produktifitas tanam, Sarana Penunjang, Organisasi Personalia, Dokumentasi, Petani Pemakai Air. Sebagai salah satu studi kasus dalam penentuan kinerja jaringan irigasi dalam hal ini penentuan skala prioritas penanganan maka diambil lokasi studi adalah di Daerah Irigasi Bodor yang berada pada Wilayah Kerja UPTD Dinas Pengairan Pace kabupaten Nganjuk dengan luas baku sawah 1886 ha. Pada Daerah Irigasi Bodor mempunyai tingkat kecukupan air sesuai dengan pola pemberian air eksisting pada Jaringan Irigasi Mlilir dengan luas areal tanam 795 ha mempunyai tingkat kecukupan air 55,55% , Jaringan Irigasi Ngrambe Kanan dengan luas areal tanam 112 ha mempunyai tingkat kecukupan air 91,67%, Jaringan Irigasi Ngrambe Kiri dengan luas areal tanam 292 ha mempunyai tingkat kecukupan air 55,55%, Jaringan Irigasi Banaran Kanan dengan luas areal tanam 174 ha mempunyai tingkat kecukupan air 50,00%, Jaringan Irigasi Banaran Kiri dengan luas areal tanam 513 ha mempunyai tingkat kecukupan air 55,55% dalam satu periode tanam. Penentuan Kinerja Jaringan irigasi pada Daerah Irigasi Bodor ditinjau dari aspek prasarana fisik, produktifitas tanam, sarana penunjang, organisasi personalia, dokumentasi, P3A dengan penilaian yang didasarkan pada Peraturan Menteri Pekerjaan Umum no 32/PRT/M/2007 tentang Pedoman Operasi dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi diperoleh Jaringan Irigasi Mlilir 74,07 dengan kriteria kinerja baik, Jaringan Irigasi Ngrambe Kanan 79,14 dengan kriteria kinerja baik, Jaringan Irigasi Ngrambe Kiri 76,85 dengan kriteria kinerja baik, Jaringan Irigasi Banaran Kanan 74,51 dengan kriteria kinerja baik, Jaringan Irigasi Banaran Kiri 77,42 dengan kriteria kinerja baik. Penentuan skala prioritas berdasarkan evaluasi Faktor Indeks Kinerja maka ditentukan pada aspek fisik Jaringan Irigasi Mlilir dengan nilai prosentase 32,17 sebagai skala prioritas penanganan yang pertama, selanjutnya Jaringan Irigasi Banaran Kanan, Jaringan Irigasi Ngrambe Kanan, Jaringan Irigasi Ngrambe Kiri, dan Jaringan Irigasi Banaran Kiri.

English Abstract

Nganjuk District is an agrarian region because most of its populations work in agriculture sector. government of Nganjuk District, through its Public Work Official of Waters, has annually allocated budget for irrigation network cost to improve agriculture production. increased allocation is driven by improvement of Local Budget (APBD). Budget allocation for activity of irrigation network is determined by considering performance of physical infrastructure of network and its supporting aspect such as crop productivity, supporting structure, personnel organization, documentation, and water user farmer. A case study in determination of irrigation performance is related to treatment priority scale. study location is at Bodor Irrigation Region which is a part of work region of UPTD of Pace Waters Official of Nganjuk District with standard width of rice field of 1886 ha. Bodor Irrigation Region has water adequacy rate which is consistent to existing water provision from Mlilir Irrigation Network with its plant area width of 795 ha and its water adequacy rate of 55.55%. Ngrambe Kanan Irrigation Network has plant area width of 112 ha and water adequacy rate of 91.67 %. Ngrambe Kiri Irrigation Network has plant area width of 292 ha and water adequacy rate of 55.55%. Banaran Kanan Irrigation Network has plant area width of 174 ha and water adequacy rate of 50.00%. Banaran Kiri Irrigation Network has plant area width of 513 ha and water adequacy rate of 55.55 % in one plant period. determination of performance of irrigation network at Bodor Irrigation Region is reviewed from various aspects such as physical infrastructure, crop productivity, supporting structure, personnel organization, documentation, P3A and assessment based on Decree of Public Work Minister No.32/PRT/M/2007 about Manual of Operation and Maintenance of Irrigation Network. Result indicates that: Mlilir Irrigation Network has scored 74.07; Ngrambe Kanan Irrigation Network has scored 79.14; Ngrambe Kiri Irrigation Network has scored 76.85; Banaran Kanan Irrigation Network has scored 74.51; and Banaran Kiri Irrigation Network has scored 77.42. All of m with good performance criterion. determination of priority scale based on evaluation of Performance Index Factor shows that physical infrastructure of Mlilir Irrigation Network has percentage rate of 32,17, and thus it is regarded being as first in treatment priority scale, Banaran Kanan Irrigation Network as second, Ngrambe Kanan Irrigation Network as third, Ngrambe Kiri Irrigation Network, and Banaran Kiri Irrigation Network as last treatment priority scale.

Item Type: Thesis (Magister)
Identification Number: TES/627.52/KUS/s/041202219
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 627 Hydraulic engineering > 627.5 Reclamations, Irrigation, related topics
Divisions: S2/S3 > Magister Teknik Elektro, Fakultas Teknik
Depositing User: Endro Setyobudi
Date Deposited: 03 Oct 2012 16:12
Last Modified: 03 Oct 2012 16:12
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/158816
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item