Struktur Perkerasan Porus Menggunakan Pembebanan Skala Model

Sugiharto, Ketut (2015) Struktur Perkerasan Porus Menggunakan Pembebanan Skala Model. Magister thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Jalan merupakan prasarana yang sangat penting untuk mendukung system transportasi. Menurut Peraturan Pemerintah No. 34 tahun 2006 pada 2014 panjang jalan di Indonesia mencapai 502.724 km. Peningkatan kapasitas jalan ini menyebabkan banyaknya ruang terbuka hijau yang beralih fungsi kegunaannya .Pada perkerasan yang konvesional, air tidak bisa meresap atau masuk pada perkerasan jalan. Pada tahun 1970 di Negara-negara maju seperti Amerika dan Jepang sudah dikembangkan sistem jaringan perkerasan jalan mengunakan porus yang bernama Porous Pavement( BMps sections.6 ). Porus pavement ini merupakan teknologi yang ramah lingkungan sehingga sangat cocok diterapkan di daerah mempunyai iklim musim hujan yang cukup panjang seperti Indonesia.Untuk sebaliknnya pada perkerasan aspal konvesional air tidak bisa meresap atau masuk pada perkerasan jalan hal tersebut berakibat berkurangannya area luasan resapan air hujan. Untuk mengatasi permasalahan pada perkerasan jalan supaya bisa masuk dari permukaan jalan sampai ke lapis pondasi adalah aspal porus pavement ini merupakan suatu perkerasan jalan dimana air bisa masuk kedalam struktur pondasi jalan diteruskan sampai kebawah sampai tanah asli dengan perkerasan porus tdk ada lagi genangan air dan limpasan air akibat air hujan yang jatuh di permukaan jalan dengan demikian perencanaan mengunakan aspal porus akan lebiha aman dan nyaman sudah tidak ada genangan air.adapun untuk merencanakan perkerasan porus dilakukan beberapa penelitian supaya kita bisa mengetahui bagaimana perbandingan tegangan dan regangan yang terjadi pada perkerasan konvensional dan porus,apakah terjadi perbedaan lendutan secara signifikan antara perkerasan konvensional dan porus dari hasil analisa yang dilakukan kita dapat mengetahui karakter dan fungsi dari perkerasan porus pavement dari hasil pengujian tegangan perkerasan konvesional dengan bertambahnnya lintasan tegangan relatif tetap, tegangan pada perkerasan porus dengan bertambahnnya lintasan tegangan meningkat pada lintasan tertentu lalu relatif tetap itu pun sama terhadap perilaku nilai regangan pada perkerasan konvensional atau perkerasan porus. Untuk lendutan dimana dilakukan lima titik pengujian perbandingan perkerasan konvensional dan perkerasan porus menunjukan dari hasil uji lendutan kelima titik pembacaan lendutran, lendutan yang paling besar terjadi pada perkerasan porus . ini merupakan hasil dari perbandingan antara perkerasan konvensional dengan perkerasan porus yang dimana perkerasan porus di rancang mempunyai sifat supaya air bisa masuk mulai aspal sampai pondasi adapun struktur dan susunan gradasi dibuat lebih besar dari perkerasan konvensional. Untuk selanjutnya kegunaan jalan berporus di fungsikan ke kelas jalan yang sesuai dengan funsi dan batas kekuatan jalan. Kata kunci: Perkerasan porus, Perkerasan konvensional. Hasil tegangan dan regangan, hasil lendutan.

Item Type: Thesis (Magister)
Identification Number: TES/625.8/SUG/s/2015/041507068
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 625 Engineering of railroads and roads > 625.8 Artifical road surfaces
Divisions: S2/S3 > Magister Teknik Sipil, Fakultas Teknik
Depositing User: Endang Susworini
Date Deposited: 15 Jan 2016 15:43
Last Modified: 15 Jan 2016 15:43
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/158787
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item