Ikhsan, MRizki (2016) Studi Kinerja Solar Water Heater Double Plate Dengan Aliran Zig-zag Beralur Balok,. Magister thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Klasifikasi kolektor dari solar water heater secara umum dilihat dari bentuk dan jenisnya, berdasarkan kalsifikasi tersebut didapatkan bentuk dan jenis dari solar water heater yang dapat diteliti lebih lanjut, yaitu kolektor surya pemanas statis dengan kolektor plat datar. Pada kolektor yang masih secara umum digunakan dari jenis kolektor plat datar menurut peneliti masih memiliki kekurangan, karena menggunakan pipa atau lorong sebagai tempat aliran fluida, yang dari pipa-pipa tersebut harus dihubungkan menggunakan pengelasan maupun pencetakan terhadap plat penyerap radiasi matahari, dan apabila didapatkan kerusakan mengalami kesulitan dalam perawatannya. Dari kekurangan tersebut, maka pada penelitian ini pipa maupun lorong untuk saluran fluida tersebut dapat digantikan. Dimana pada penelitian ini tipe yang diangkat masih berupa jenis dari kolektor plat datar namun dibentuk menjadi double plate sehingga aliran fluida dimungkinkan untuk melewati diantara kedua plat tersebut, yang akhirnya dapat menggantikan pipa ataupun lorong tempat aliran fluida pada penjelasan sebelumnya. Solar water heater double plate dengan aliran zig-zag beralur balok, sesuai dengan judulnya, dan rangkuman paragraf sebelumnya yang dapat menghilangkan pipa sebagai tempat aliran, yang mana tempat aliran fluida digantikan oleh adanya bentuk double plate, maka dengan aliran yang dibuat zig-zag mengakibatkan bertambahnya lintasan fluida yang dapat mengelilingi plat kolektor dan dengan adanya alur balok disetiap lintasan dapat meningkatkan koefisien perpindahan panas konveksi terhadap fluida. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian secara langsung diterapkan terhadap alat uji. Dengan variasi dari laju aliran dari 700, 900, 1200 sampai 1500 mL/Menit. Guna mengetahui laju aliran mana yang paling baik untuk digunakan. Dan diterapkan pula variasi temperatur awal masuk, yang mengikuti kenaikan temperatur keluar. Agar diketahui temperatur maksimal yang dapat dihasilkan. penelitian dilakukan dari pukul 08.00 s/d 15.00 WIB. Interval waktu pencatatan data dari sensor-sensor yang telah diletakkan sesuai dengan data yang ingin didapatkan dicatatat oleh data logger dan disetting setiap 5 menit sekali. Penelitian ini memberikan hasil yang cukup signifikan, dimana hasil yang paling tinggi didapatkan pada kecepatan aliran 700 mL/menit dengan pencapaian nilai efisiensi yang paling stabil dan paling tinggi sebesar 49,11 %. Dari pada kecepatan aliran yang lain. Namun apabila dilihat lebih rinci pada hasil yang didapatkan, setiap kecepatan aliran memiliki selisih nilai efisiensi yang tidak jauh berbeda. Hal ini dikarenakan pada kecepatan aliran yang lebih tinggi pada awal penelitian menghasilkan efisiensi yang paling tinggi pula. Akibatnya berdampak pada waktu akhir penelitian, plat penyerap yang bertindak sebagai pengumpul radiasi panas dari matahari tidak mampu lagi memanaskan fluida karena energi yang dihasilkanya cepat diserap oleh konveksi fluida kerja. Pada penelitian ini data yang diperoleh juga dibandingkan dengan data konvensional dari penelitian terdahulu dengan dasar alat yang sama namun tidak menggunakan aliran berbentuk zig-zag maupun beralur balok. hasil perbandingan data yang didapatkan pada penelitian ini memiliki nilai 2x lebih baik dibandingkan data konvensional dari tipe solar water heater double plate. xx Hasil penelitian yang didapatkan, membuktikan pengaruh modifikasi aliran zig-zag beralur baluk pada pemanas air tipe plat datar double plate pada penelitian. Dengan menggunakan variasi kecepatan aliran berpengaruh terhadap energi konveksi berguna (Qu) dan juga efisiensi yang dihasilkan. variasi temperatur awal berpengaruh terhadap temperatur maksimal yang dihasilkan, temperatur maksimal rata-rata yang dihasilkan pada penelitian sebesar 48,27°C. Dan temperatur paling tinggi yang didapatkan mencapai nilai 73,67°C. Selain untuk mengetahui temperatur maksimal yang dihasilkan oleh kolektor. Fungsi variasi temperatur awal juga sebagai pengganti bak penampungan dari termos, atau tempat penampungan fluida yang dipakai pada peralatan kolektor pemanas air secara umum. Penggatian tersebut selain untuk memudahkan dalam penelitian juga dapat menekan biaya dan waktu pembuatan. Saran guna dilakukan penelitian selanjutnya dapat dilakukan inovasi dan variasi lain untuk meningkatkan nilai dari efisiensi yang dihasilkan. Dan untuk mengetahui nilai yang lebih nyata, bak penampungan nantinya dapat digantikan oleh bak penampungan atau termos yang sesuai dengan rasio dari kolektor. Selain itu perlu waktu penelitian yang lebih panjang lagi agar didapatkan ketahanan alat terhadap waktu. Saran terakhir adalah, dari pemilihan waktu dalam penelitian juga sangat berpengaruh terhadap hasil yang akan didapatkan.
Item Type: | Thesis (Magister) |
---|---|
Identification Number: | TES/621.47/IKH/s/2016/04170296 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 621 Applied physics > 621.4 Prime movers and heat engineering |
Divisions: | S2/S3 > Magister Teknik Mesin, Fakultas Teknik |
Depositing User: | Budi Wahyono Wahyono |
Date Deposited: | 31 May 2017 14:03 |
Last Modified: | 31 May 2017 14:03 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/158717 |
Actions (login required)
View Item |