Perbaikan Profil Tegangan pada Feeder Harapan Baru Lima (H5) Area Samarinda untuk Pengurangan Susut Energi.

Muslimin (2014) Perbaikan Profil Tegangan pada Feeder Harapan Baru Lima (H5) Area Samarinda untuk Pengurangan Susut Energi. Magister thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Feeder Harapan Baru Lima (H5) merupakan istilah yang digunakan pada sistem kelistrikan Kalimantan Timur, untuk penyaluran daya lsitrik ke beban atau pelanggan melalui Saluran Udara Tegangan Menengah (SUTM) 20 kV tipe radial. Feeder ini melayani area kota samarinda dengan jumlah gardu distribusi 71. Dalam analisis ini gardu distribusi dimodelkan sebagai bus beban. Berdasarkan analisis aliran daya sebelum pemasangan peralatan, drop tegangan diluar batas-batas yang diizinkan terjadi pada bus 32 sampai bus 74 untuk beban maksimum, drop tegangan paling besar terjadi pada bus 74 sebesar 0,912123 p.u, dengan susut energi daya aktif sebesar 0.335931 MW dan daya reaktif sebesar 0.730223 MVAR. Pada beban rata-rata terjadi pada bus 55 sampai bus 74, drop tegangan paling besar terjadi pada bus 74 sebesar 0.940497 p.u, dengan susut energi daya aktif sebesar 0.191947 MW dan daya reaktif sebesar 0.418039 MVAR. Sedangkan pada beban minimum tidak terjadi drop tegangan diluar batas-batas yang diizinkan. Drop tegangan tersebut akan dikompensasi dengan pemasangan AVR (Automatic Voltage Regulator), Capasitor Bank, dan SVC (Static VAR Compensator). Berdasarkan analisis aliran daya pada beban maksimum setelah pemasangan AVR tegangan pada bus 74 menjadi 0.958954 p.u, dengan pemasangan bank capacitor menjadi 0.946675 p.u, dan dengan pemasangan SVC menjadi 0.971218 p.u. Pada beban rata-rata dengan pemasangan AVR tegangan pada bus 74 menjadi 0.988507 p.u, dengan pemasangan bank capacitor menjadi 0.973086 p.u, dan dengan pemasangan SVC menjadi 0.977813 p.u. s usut energi juga dapat dikurangi, pada beban maksimum dengan pemasangan bank capacitor susut energi daya aktif berkurang menjadi 0.289220 MW dan daya reaktif menjadi 0.619914 MVAR, dengan pemasangan SVC susut energi daya aktif berkurang menjadi 0.291378 MW dan daya reaktif menjadi 0.618649 MVAR. Pada beban rata-rata dengan pemasangan bank capacitor susut energi daya aktif berkurang menjadi 0.167696 MW dan daya reaktif menjadi 0.358572 MVAR, dengan pemasangan SVC susut energi daya aktif berkurang menjadi 0.168528 MW dan daya reaktif menjadi 0.359431 MVAR. Sedangkan dengan pemasangan AVR susut energi (losses) tidak berkurang karena AVR hanya dapat memperbaiki tegangan yang bertitik pangkal pada bus pemasangan sampai bus kearah beban. Berdasarkan hasil analisis, bank capacitor dan SVC lebih baik dalam pengurangan susut energi dibandingkan dengan AVR.

English Abstract

Harapan Baru Lima (H5) is a term used for 20 kV Overhead Medium Voltage distribution line in electrical systems of East Kalimantan, which delivers electrical power to load or customer using radial type distribution system. This feeder served 71 distribution substations within city area. In this analysis, distribution substation is modeled as a load bus. Based on power flow analysis, voltage drop is beyond allowable limits occurred on bus 32 to bus 74 at maximum load before installation of equipment. largest of voltage drop of 0.912123 p.u occurs at bus 74, whereas energy losses are active power of 0.335931 MW and reactive power of 0.730223 MVAR. On average load, drop voltage are at bus 55 to bus 74, largest voltage drop of 0.940497 p.u occurs at bus 74, whereas energy losses are active power of 0.191947 MW and reactive power of 0.418039 MVAR. While at minimum load, voltage drop does not occur beyond allowable limits. To overcome problems, n compensators which are installation of AVR (Automatic Voltage Regulator), Capacitor Bank, and SVC (Static VAR Compensator) are implemented in system. Power flow analysis was n re-run after installing compensators, results shows that re are improvement on bus 74 which are voltage becomes 0.958954 p.u after installing AVR, voltage of 0.946675 p.u with installation of capacitor banks and voltage becomes 0.971218 p.u after SVC installation. On average load, voltage becomes 0.988507 p.u w ith installation of AVR, 0.973086 p.u with installation of capacitor banks and 0.977813 p.u after installing SVC. results also shows that Losses of energy can also be reduced. At maximum load with installation of capacitor bank, active power is reduced to 0.289220 MW and reactive power becomes 0.619914 MVAR, installation SVC can shrink active power into 0.291378 MW and reactive power becomes 0.618649 MVAR. Whereas, at average load, active power is reduced to 0.167696 MW and reactive power becomes 0.358572 MVAR with installation of capacitor bank, energy losses of active power is reduced to 0.168528 MW and reactive power becomes 0.359431 MVAR due to SVC installation. While AVR does not affect energy losses because AVR can only fix bus voltage of which it is being installed until load bus. In comparison, capacitor banks and SVC give a better reduction of energy losses compared to AVR.

Item Type: Thesis (Magister)
Identification Number: TES/621.31/MUS/p/041400966
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 621 Applied physics > 621.3 Electrical, magnetic, optical, communications, computer engineering; electronics, lighting
Divisions: S2/S3 > Magister Teknik Elektro, Fakultas Teknik
Depositing User: Budi Wahyono Wahyono
Date Deposited: 14 May 2014 08:55
Last Modified: 14 May 2014 08:55
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/158627
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item