Peningkatan Performance System pada Departemen Pemesinan dan Packaging dengan Redesign Workstation (Studi Kasus : CV. Segar Buah Hutama, Batu)

Kamaliyah, NuzullisLailatul (2014) Peningkatan Performance System pada Departemen Pemesinan dan Packaging dengan Redesign Workstation (Studi Kasus : CV. Segar Buah Hutama, Batu). Magister thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

CV. Segar Buah Hutama merupakan perusahaan yang bergerak di bidang produksi Sari Buah Dewata. Dalam proses produksinya, para pekerja dituntut untuk memenuhi jumlah kapasitas produksi sebanyak 800 dos/hari dan 1600 dos/hari menjelang atau pada bulan puasa. Aktivitas produksi para pekerja dilakukan secara berulang-ulang dan sebagian besar masih menggunakan fasilitas manual sehingga masih banyak pula material handling untuk pemindahan pada tahapan-tahapan prosesnya. Aktivitas yang berulang-ulang dan pada posisi yang tidak nyaman serta beban kerja yang berat menyebabkan para pekerja mengalami keluhan otot rangka ( musculoskeletal ) pada bagian leher, batang tubuh, tangan, lengan atas, lengan bawah dan kelelahan pada kaki. Fasilitas kerja juga merupakan faktor lain yang dapat menyebabkan ketidaknyamanan dalam bekerja sehingga diperlukan adanya redesign workstation. Di sisi lain, terjadi permasalahan bottle neck pada aktivitas produksi. Hal ini disebabkan oleh minimnya jumlah resources (mesin/fasilitas kerja), sebagian fasilitas produksi yang masih manual dan semakin tingginya jumlah produksi pada CV. Segar Buah Hutama. Untuk melakukan redesign workstation , sebelumnya harus dilakukan pengukuran postur kerja terlebih dahulu untuk memperkuat mengetahui workstation mana yang harus segera dilakukan redesign fasilitas kerjanya. Dalam penelitian ini, metode yang digunakan untuk pengukuran postur kerja antara lain REBA ( Rapid Entire Body Assesment ) dan QEC ( Quick Exposure Check ) . Dimana kedua metode tersebut memiliki perbedaan terutama dari segi pengambilan data. Untuk metode REBA data diambil melalui photo postur kerja operator dan pengamat yang mengidentifikasi sudu-sudut postur tubuh. Sedangkan untuk metode QEC, data diambil melalui kuisioner antara operator dan pengamat, sehingga dapat dikatakan bahwa dalam metode QEC, operator juga berperan penting dalam penentuan nilai-nilai QEC. Untuk pembuatan model simulasi ditujukan untuk dapat menggambarkan keadaan nyata dari proses produksi sehingga dapat menyelesaikan permasalahan bottle neck. Dari hasil perhitungan postur kerja, diperoleh bahwa pada keempat workstation di CV. Segar Buah Hutama perlu dilakukan redesign fasilitas kerja. Pada workstation 1 (pengepressan), tidak diperlukan perbaikan karena dari analisa dimensi yang didasarkan pada anthropometri, perbedaan antara ketinggian actual dan usulan tidak berbeda secara signifikan sehingga tidak ada permasalahan yang terlalu besar pada otot rangka operator jika tetap melakukan aktivitas produksi dengan fasilitas kerja actual. Pada workstation 2 (pendingian), redesign dilakukan pada fasilitas kerja kolam pendingin 1 dan 2. Kolam pendingin 1 disambungkan dengan kolam pendingin 2 agar cup Sari Buah dari kolam pendingin 1 dapat langsung mengalir pada kolam pendingin 2 sehingga dapat mengurangi aktivitas material handling. Pada workstation 3 (pembentukan kardus) dilakukan redesign pada kursi dibuat hidrolik dan ada penambahan meja supaya menunjang kenyamanan kerja operator. Dan untuk workstation 4 (pengepakan) dilakukan redesign pada fasilitas kerja meja. Meja didesain secara ergonomis dengan menggunakan pertimbangan anthropometri dan terdapat lengkungan pada bagian perut serta ada penambahan laci untuk peletakan peralatan penunjang pengepakan seperti gunting dan selotip. Kemudian untuk permasalahan bottle neck, berdasarkan model simulasi diperlukan adanya penambahan jumlah resource (mesin/kolam pendingin) sebanyak 1.

English Abstract

CV Segar Buah Hutama is a company engaged in field of production Dewata extract fruit. In production process , number of workers required to meet production capacity of 800 dos/day and 1600 dos/day before or month of fasting. Activities of production workers done repeatedly and most still use manual facilities so re are still many material handling for transfer of process stages. Repetitive activities and in an uncomfortable position as well as heavy workload caused workers complain of skeletal muscle (musculoskeletal) on neck, torso, arms, upper arm , forearm and fatigue in legs. Working facilities is ano r factor that can cause discomfort in works so that facilities needed to redesign work at each workstation. On o r hand, re was a bottle neck problem in production activity. This is due to minimal number of operators, most of which are still manual production facilities and increasing production number on CV Fresh Fruit Hutama. To do redesign workstation, previous work posture should be measured prior to amplify determine which workstation should be done immediately redesign its facilities. In this study, method used for measurement of working postures among o rs REBA (Rapid Entire Body Assessment) and QEC (Quick Exposure Check). Where two methods differ mainly in terms of data collection, For REBA method of data retrieved through pictures posture of operator and observer that identifies corners posture. Whereas, QEC method, data retrieved by questionnaire between operator and observer, so it can be said that QEC method, operator also plays an important role in determining values of QEC. For modeling simulation is intended to describe real state of production process so that problems can be a bottle neck. From calculation of working posture, found that in four workstations in CV Fresh Fruit Hutama facilities necessary to redesign work. At workstation 1 (pressing) , no repairs needed because of dimensional analysis based on anthropometric, difference between actual and proposed heights do not differ significantly so re is no problem too big in skeletal muscle remains operator if production activity with actual working facility. At workstation 2 (cooling), redesign of work done on facility cooling pools 1 and 2. Cooling pond 1 is connected to cooling pond 2. refore, fruit cup of cooling pools 1 can directly flow to cooling pond 2 so that can reduce material handling activities. At workstation 3 (formation of cardboard) do a redesign on a chair made of hydraulic and re are additional tables that support comfort of operator. And for workstation 4 (packing) done at a facility redesign desk. Table is ergonomically designed using anthropometric considerations and re is a curvature in abdomen as well as addition of drawers to laying of supporting equipment such as scissors and packing tape. n for a bottle neck problem, based on a simulation model which is needed to increase amount of resources (machine).

Item Type: Thesis (Magister)
Identification Number: TES/620.82/KAM/p/041403676
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 620 Engineering and allied operations > 620.8 Human factors and safety engineering
Divisions: S2/S3 > Magister Teknik Mesin, Fakultas Teknik
Depositing User: Endro Setyobudi
Date Deposited: 28 Aug 2014 16:17
Last Modified: 28 Aug 2014 16:17
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/158607
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item