Perbedaan Survival Pasien Rujukan Dan Non Rujukan Dengan Cedera Kepala Di Instalasi Gawat Darurat (Igd) Rsud Dr. Saiful Anwar Malang

Martini, Made (2016) Perbedaan Survival Pasien Rujukan Dan Non Rujukan Dengan Cedera Kepala Di Instalasi Gawat Darurat (Igd) Rsud Dr. Saiful Anwar Malang. Magister thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Trauma kepala secara global menjadi penyebab kematian keempat di dunia, dan WHO memprediksi pada tahun 2030 angka kejadian angka meningkat 40% pada kasus trauma (Murad, et al, 2012). Di Amerika Serikat setiap tahunnya diperkirakan mencapai 500.000 kasus, dari sejumlah kasus tersebut 10 % penderita meninggal sebelum tiba di rumah sakit (Haddad, 2012).Di Indonesia prevalensi dari tahun ke tahun semakin meningkat, berdasarkan hasil Riskesda tahun 2007 prevalensi cedera secara nasional yaitu 7,5 %, sedangkan menurut Riskesda 2013, prevalensi cedera kepala nasional sebesar 8,2 %. Pada konsep tatalaksana cedera kepala di pra rumah sakit manajemen waktu (Golden Period) sangatlah penting yaitu melakukan resusitasi awal yang cepat dan tepat kemudian melakukan transfer pasien ke tempat kesehatan yang memadai untuk dilakukan tindakan defintif. Pasien yang datang ke IGD sering dalam kondisi yang tidak stabil baik pasien yang datang langsung menuju pelayanan kesehatan atau melalui rujukan hal tersebut dapat diakibatkan banyak faktor dan dapat meningkatkan angka mortalitas dan morbiditas pasien. Diperlukan penanganan terutama di tatatanan pra rumah sakit yang cepat dan tepat dalam tatalaksana awal pasien cedera kepala, transfer menuju pelayanan kesehatan tersier, alat transportasi yang memadai, sistem komunikasi yang baik pada saat transfer pasien, dan kerja sama oleh berbagai pihak antara lain masyarakat, pihak petugas keamananan, pelayanan kesehatan tingkat I,II dan III, Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui adalah perbedaan antara waktu survival pasien rujukan dan pasien non rujukan (datang langsung) di IGD RSUD dr. Saiful Anwar Malang. Metode pendelitian ini yaitu menggunakan rancangan observasional analitik dengan metode Cohort Restropektive dengan menggunakan data sekunder (data rekam medis) dalam 2 tahun terkahir (2014-2015). Pengambilan sample dengan teknik purposive sampling berdasarkan kriteria inklusi dan ekslusi dengan menggunakan rumus pengambilan sample kategorik tidak berpasangan didapatkan jumlah sample 96 data, dibagi menjadi 2 yaitu 48 data pasien rujukan dan 48 data pasien non rujukan. Penelitian dilakukan di rekam medis RSUD dr. Saiful Anwar Malang pada 18 sampai dengan 21 Juli 2016. Peneliti menggunakan analisis Mann Whitney, Analisis Survival Kapplan meier dan Log Rank pada enam variable independent antara lain : manajemen resusitasi awal pra rumah sakit, rentang waktu pra rumah sakit, alat transportasi, nilai GCS, nilai TD, dan nilai saturasi oksigen dihubungkan dengan waktu survival pasien dalam 24 jam pertama sejak tiba di IGD RSUD dr. Saiful Anwar Malang. Hasil dan analisa data yaitu pada hasil uji analisis Mann whitney ditemukan bahwa p= 0,337 (p 0,05), sehingga dapat dikatakan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara waktu survival pasien rujukan dan non rujukan, namun jika dilihat dari hasil uji analisis grafik Kapplan meier dan uji Log Rank maka didapatkan bahwa ada perbedaan survival pasien rujukan dan non rujukan dalam enam variable tersebut, baik pasien rujukan dan non rujukan terutama pada nilai GCS dan nilai saturasi awal saat tiba di IGD. Peneliti dapat menyimpulkan bahwa tatalaksana awal terutama di pra rumah sakit sangatlah penting, antara lain dalam manajemen resusitasi awal, rentang waktu pra rumah sakit, alat transportasi yang digunakan, observasi nilai prediktor mortality oleh petugas kesehatan terutama yang merujuk (nilai GCS,Saturasi oksigen dan TD sistolik), perlu adanya kerjasama berbagai pihak masyarakat, petugas keamanan, pemerintah, pihak pemberi pelayanan kesehatan dan lainnya dalam merealisasikan sistem EMS, sistem rujukan dan SPGDT yang optimal untuk dapat meningkatkan survival pasien cedera kepala. Permasalahan yang dihadapi belum optimalnya tatalaksana cedera kepala terutama di tatanan pra rumah sakit, hal tersebut disebabkan oleh banyak faktor yaitu tidak ada sistem emergency Medical Service (EMS), program Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT) dan sistem rujukan yang optimal dengan kerjasama berbagai pihak yang dapat meningkatkan angka mortalitas pasien cedera kepala.

Item Type: Thesis (Magister)
Identification Number: TES/618.51/MAR/p/2016/041611239
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 618 Gynecology, obstetrics, pediatrics, geriatrics > 618.5 Labor complications
Divisions: S2/S3 > Magister Keperawatan, Fakultas Kedokteran
Depositing User: Nur Cholis
Date Deposited: 27 Mar 2017 11:23
Last Modified: 27 Mar 2017 11:23
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/158566
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item