Faktor Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Bidan Dalam Rujukan Kasus Preeklampsia di Wilayah Kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri Tahun 2013

Nurhidayati, Inayah (2014) Faktor Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Bidan Dalam Rujukan Kasus Preeklampsia di Wilayah Kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri Tahun 2013. Magister thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Kematian ibu merupakan indikator kesehatan ibu yang termasuk di dalam beberapa tujuan penting dalam Millenium Developments Goals yaitu peningkatan kesehatan ibu. Data angka kematian ibu disebutkan bahwa pada tahun 2010, terdapat 800 wanita meninggal dikarenakan adanya komplikasi pada saat hamil dan melahirkan, termasuk beberapa perdarahan setelah melahirkan, infeksi, gangguan hipertensi dan aborsi yang tidak aman. Peran seorang bidan untuk menurunkan angka kematian ibu sangatlah penting, termasuk dalam program making pregnancy safer, dikarenakan bidan merupakan ujung tombak pelayanan kesehatan ibu dan anak. Bidan diberikan kewenangan untuk memberikan pelayanan meliputi pelayanan kesehatan ibu, pelayanan kesehatan anak dan pelayanan kesehatan reproduksi perempuan dan keluarga berencana. Selain kewenangan tersebut bidan dalam memberikan pelayanan kesehatan anak juga diberikan kewenangan untuk penanganan kegawat-daruratan yang dilanjutkan dengan perujukan ke fasilitas kesehatan yang lebih lengkap. Preeklampsia merupakan kasus penyebab kematian terbanyak pada ibu. Pengetahuan, sikap dan perilaku bidan tentang kegawatdaruratan kasus obstetri sangatlah diperlukan untuk memberikan pelayanan kepada ibu, terutama preeklamsia, dengan begitu bidan diharapkan dapat melaksanakan penanganan yang cepat dan tepat untuk pasien preeklampsia sehingga dapat mengurangi angka kematian ibu karena preeklampsia. Penelitian ini dilakukan dengan desain penelitian observasional dengan metode penelitian retrospective study dengan pendekatan kualitatif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan faktor pengetahuan, sikap dan perilaku bidan dalam rujukan kasus preeklampsia ke RSUD Pare. Pada penelitian ini, sebagai sampelnya adalah bidan desa pada wilayah bagian Timur Sungai Brantas yang melakukan rujukan kasus preeklampsia ke RSUD Pare pada rentang waktu antara bulan Agustus sampai Oktober tahun 2013. Selain itu untuk mengkonfirmasi hasil wawancara dari bidan, peneliti mengambil pasien preeklampsia yang dirujuk sebagai informan penelitian yaitu sebagai proses triangulasi. Peneliti melakukan wawancara mendalam kepada para bidan desa yang diambil sesuai dengan data rujukan yang ada di R. Bersalin RSUD Pare. Wawancara dilakukan peneliti di tempat praktek bidan tersebut. Sebelumnya informan diberikan penjelasan sebelum penelitian kemudian informan memberikan persetujuan dan kemudian mengisi angket mengenai pengetahuan serta diwawancara oleh peneliti sendiri. Selain wawancara mendalam, peneliti juga melakukan FGD (Focus Group Discussion). FGD dilakukan pada bidan desa yang bisa dikelompokkan, yaitu ada satu kelompok, yang terdiri dari lima orang bidan informan. Kemudian lima orang informan bidan diwawancara mendalam oleh peneliti. Kemudian, peneliti menanyakan masalah tema diatas, kemudian para informan menjawab sesuai jawabannya masing-masing informan bidan. Kemudian, peneliti mengkonfirmasikan jawaban dari informan bidan ke pasien preeklampsia yang dirujuk. Dengan pasien preeklampsia, peneliti melakukan wawancara mendalam. Hasil yang didapatkan dari wawancara dengan para informan bidan, didapatkan hasil bahwa semua bidan mempunyai tingkat pengetahuan yang baik, yaitu pada rentang nilai 80,00 sampai 86,66. sehingga karakter informan bidan pada penelitian ini homogen. Pengetahuan bidan dalam mendiagnosa kasus preeklampsia sejak dini sudah baik, dan setiap kasus dengan preeklampsia ringan dan berat selalu dirujuk ke rumah sakit. Untuk hasil sikap dari informan bidan menunjukkan bahwa bidan mempunyai sikap percaya diri, tenang dan gugup pada saat menghadapi pasien preeklamspia, mulai datang ke bidan sampai melakukan rujukan ke RSUD Pare. Hanya saja, sikap tersebut dapat dikategorikan sikap negatif, karena bidan melaksanakan rujukan dengan tergesa tanpa memberikan penanganan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan. Hasil perilaku dari informan bidan yang dijadikan sampel, menyatakan bahwa bidan untuk perilakunya, selalu menyertai saat rujukan. Pada alat yang harus dibawa pada saat rujukan, bidan membawa alat pertolongan persalinan, dan tidak membawa alat pertolongan persalinan. Untuk kendaraan, bidan menyatakan menggunakan kendaraan pribadi, menggunakan ambulan puskesmas dan menggunakan kendaraan tetangga bidan. Surat rujukan selalu dibuat sebelum melakukan rujukan. Obat yang harus disiapkan sebelum dan selama rujukan, bidan tidak memberikan infus dan obat pencegah kejang yaitu Magnesium Sulfat terlebih dahulu sebelum merujuk, dikarenakan bidannya takut dan waktu untuk memberikan obat tersebut lama, ada bidan yang memberikan infus dan memberikan Magnesium Sulfat. Keluarga selalu menyertai pada saat rujukan. Untuk biaya, semua informan menyatakan, biaya rujukan diambilkan dana jampersal. Setelah melihat hasil penelitian di atas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa meskipun pengetahuan para informan bidan desa dapat dinyatakan baik, akan tetapi hal tersebut tidak bisa mendukung bidan mampu bersikap dan berperilaku yang baik sesuai dengan prosedur yang telah ada di tempat kerjanya. Sesuai dengan standar penanganan preeklampsia yang sudah ditetapkan oleh pemerintah. Dari hasil penelitian tersebut, peneliti dapat menyarankan agar diadakannya refreshing penanganan kegawatdaruratan obstetri khususnya kasus preeklampsia mulai mendiagnosa sampai penanganan serta rujukan, yang didalamnya terdapat praktek untuk pemberian obat pencegah kejang yaitu Magnesium Sulfat.

English Abstract

Mo r`s death was an indicator of mo r`s health that was included in main purposes of millennium developments goals that was an increase of mo r`s health. data of mo r`s mortality was mentioned that in 2010, re were 800 women died because complication in pregnancy and birth period, including puerperal bleeding, infection, hypertension, and unsafe abortion. midwife`s role in reducing mo r`s mortality was very important, including program of making pregnancy safer, because midwife as service spearhead of mo r and child`s health and was earliest health service provider for mo r and child. Midwife was given a competence in giving services such as mo r`s health service, child`s health service, and women reproduction health and family planning service. Besides, re was stated that midwife, in child`s health service provider, and was also competence to handle an urgency n continued to a referral in more complete facility. Preeclampsia was most cause of mo r`s mortality cases. Knowledge, attitude, and midwife`s behavior about an urgency of obstetrics cases was very needed in order to give service to mo rs. Especially preeclampsia, it was expected that midwife could do handling fast and appropriate toward preeclampsia patients so it could reduce mo r`s mortality because of preeclampsia. This research used observational as research design within retrospective study as method and qualitative as approach. purpose of this research was to know influence of knowledge and attitude toward midwife`s behavior in preeclampsia referral case in RSUD Pare. In this research, as sample were midwifes in east region of Brantas river who did a referral of preeclampsia cases to RSUD Pare in period of August to October 2013. Meanwhile, in order to confirm interview result with midwife, researcher took a sample in form of preeclampsia patients that was got a referral as research informant. researcher did a deep interview with midwife who was appropriate with referral data in delivery room of RSUD Pare. interview was done in midwife`s practical room. Previously, informants were given an explanation before observation n y gave an agreement by filling questionnaire about knowledge and starting to be interviewed by researcher. Besides deep interview, researcher was also did a FGD (focus discussion group). FGD was done by midwife that was classified. n, researcher asked about me above, informants answered questions based on ir knowledge. After that, researcher confirmed midwife informants` answers to referral preeclampsia patients. Finally, researcher did a deep interview with preeclampsia patients. Based on interview with midwife informants, it was found that all midwifes had a good knowledge that was around 80.00 to 86.66 refore, informants` characteristic in this research was homogeny. For attitude result, it could be mentioned that midwife had a confidence, calm, and nervous when facing preeclampsia patient, got started from coming to midwife until referral to RSUD Pare. Based of result study above, researcher could concluded that although midwife informants knowledge could be well, but it can not support midwives to be good and behave in accordance with existing procedures in work health`s place. According to standard treatment of preeclampsia that were set by government. Based on research, researcher could suggest holding a refreshing of obstetrics urgency service especially in preeclampsia cases including practice of medicines giving as stiff preventing that was Magnesium Sulfate

Item Type: Thesis (Magister)
Identification Number: TES/618.20133/NUR/f/041401552
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 618 Gynecology, obstetrics, pediatrics, geriatrics > 618.2 Obstetrics
Divisions: S2/S3 > Magister Kebidanan, Fakultas Kedokteran
Depositing User: Budi Wahyono Wahyono
Date Deposited: 07 Apr 2014 11:51
Last Modified: 07 Apr 2014 11:51
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/158559
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item