Respon Folikulogenesis Mencit (Mus Musculus) Yang Diberi Crude Sperm Extract Secara Intraperitoneal

Mutiati, Enni (2016) Respon Folikulogenesis Mencit (Mus Musculus) Yang Diberi Crude Sperm Extract Secara Intraperitoneal. Magister thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Imunokontrasepsi adalah kontrasepsi dengan menggunakan bahan yang bersifat antigenik. Protein sperma memiliki peluang untuk dijadikan bahan dasar imunokontrasepsi karena protein sperma yang diinjeksikan ke dalam tubuh dianggap sebagai protein asing oleh tubuh, sehingga akan difagositosis oleh makrofag dan akan berikatan dengan sel T CD4+ . Sel T CD4 akan mensekresikan TNF-α dalam darah. TNF-α melalui pembuluh darah akan berikatan dengan reseptor TNF-α pada ovarium, sehingga akan menghambat sintesis estradiol melalui jalur cAMP dan PKA. Estradiol merupakan hormon yang berpengaruh terhadap siklus estrus dan folikulogenesis. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian Crude Sperm Extract (CSE) terhadap siklus estrus dan respon folikulogenesis mencit (Mus musculus). Hewan coba yang digunakan pada penelitian ini adalah 16 ekor mencit (Mus musculus) betina fertil galur Balb-C, berumur 3-4 bulan dengan berat badan 20-30 gram. Hewan coba yang digunakan adalah hewan coba pada fase diestrus. Penyerentakan pada siklus diestrus menggunakan PDF2α. Hewan coba dibagi menjadi empat kelompok. Kelompok kontrol (P0) adalah mencit yang diinjeksi PBS, kelompok P1, P2, P3 adalah mencit yang diinjeksi CSE dengan konsentrasi 1,5 mg/ml, 2 mg/ml, dan 2,5 mg/ml. Injeksi CSE dilakukan pada hari ke-0, ke-12, dan ke-24. Sampel sperma sapi sebagai sumber CSE diperoleh dari BBIB (Balai Besar Inseminasi Buatan), Singosari Malang. Sperma sapi yang diperoleh diisolasi proteinnya dengan menggunakan metode yang dilakukan oleh Ciptadi dkk, (2013). Protein sperma hasil isolasi dikarakterisasi dengan menggunakan SDS PAGE. CSE yang telah dikarakterisasi diukur dengan menggunakan nano drop untuk mengetahui konsentrasinya. Pemeriksaan siklus estrus dilakukan setiap hari setelah perlakuan CSE pada hari ke-0 sampai hari ke 24. Pada hari ke-25 hewan coba dikorbankan untuk dikoleksi ovarium guna keperluan pembuatan preparat histologi dengan pewarnaan Hematoxilylen-Eosin (HE). Data berupa siklus estrus dianalisis secara deskriptif, sedangkan data berupa jumlah folikel primer, sekunder, dan de Graff dianalisis menggunakan Chi Square dengan nilai P 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa protein-protein yang terdapat di dalam CSE memiliki berat molekul antara 26,8-176.8 kDa. Siklus estrus menjadi lebih panjang pada mencit (Mus musculus) perlakuan (P1, P2, P3) dibandingkan kontrol (P0) disebabkan adanya pemanjangan siklus pada fase diestrus. Kecendrungan pemanjangan pada fase diestrus adalah 3 hari (P1), 4 hari (P2), dan 4-5 hari (P3). CSE dengan konsentrasi 1,5 mg/ml, 2 mg/ml, dan 2,5 mg/ml berpengaruh signifikan terhadap jumlah folikel sekunder dan de Graff pada ovarium kanan maupun kiri. Namun tidak berpengaruh signifikan ii terhadap jumlah folikel primer pada ovarium kanan maupun kiri. Kesimpulan dari penelitian ini adalah CSE yang diinjeksikan ke dalam tubuh dapat berepengaruh terhadap panjang siklus estrus serta jumlah folikel sekunder dan de Graaf pada ovarium kanan maupun kiri

Item Type: Thesis (Magister)
Identification Number: TES/618.182/MUT/r/2016/041602012
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 618 Gynecology, obstetrics, pediatrics, geriatrics > 618.1 Gynecology
Divisions: S2/S3 > Magister Biologi, Fakultas MIPA
Depositing User: Nur Cholis
Date Deposited: 10 Aug 2016 13:50
Last Modified: 10 Aug 2016 13:50
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/158558
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item