Perbandingan antara Graft Amnion dengan Lem Fibrin dan Autograft Konjungtiva Limbal dengan Lem Fibrin pada Operasi Pterigium Primer di RSU Dr. Saiful Anwar Malang

Sholihat, Yunia (2014) Perbandingan antara Graft Amnion dengan Lem Fibrin dan Autograft Konjungtiva Limbal dengan Lem Fibrin pada Operasi Pterigium Primer di RSU Dr. Saiful Anwar Malang. Magister thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Penelitian ini dilatar belakangi oleh besarnya prevalensi pterigium di Indonesia. Saat ini, teknik yang biasa dilakukan di bagian ilmu kesehatan mata RSU dr. Saiful Anwar adalah eksisi pterigium dengan autograft konjungtiva limbal yang difiksasi menggunakan jahitan. Banyak teknik yang dilakukan untuk mengatasi dan mencegah rekurensi dari pterigium, dimana saat ini berkembang penggunaan graft amnion, sebagai alternatif autograft konjungtiva limbal, karena amnion memiliki kemampuan anti inflamasi. Selain itu teknik fiksasi graft menggunakan lem fibrin dianggap memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan jahitan, dalam hal iritasi maupun inflamasi sehingga lebih nyaman bagi pasien. Dalam penelitian ini dilakukan perbandingan antara pasien pterigium primer yang dieksisi kemudian ditambal dengan autograft konjungtiva limbal dengan yang menggunakan graft amnion. Keduanya difiksasi dengan menggunakan lem fibrin. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membandingkan derajat inflamasi, keluhan subjektif dan lama waktu operasi diantara kedua teknik tersebut. Evaluasi dari masing-masing kelompok dilakukan satu hari paska operasi, satu minggu paska operasi dan satu bulan paska operasi. Analisa statistik dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan dalam derajat inflamasi, keluhan subyektif paska operasi dan lama waktu operasi diantara kedua teknik tersebut. Mengingat penelitian ini hanya dilakukan dengan jumlah sampel terbatas dan dalam waktu hanya 1 bulan maka diperlukan penelitian lanjutan dengan jumlah sampel yang lebih besar dan waktu evaluasi yang lebih panjang sehingga hasil kosmetik dan rekurensi antara kedua teknik tersebut dapat dinilai.

English Abstract

This research was based on higher prevalence of pterygium in Indonesia. At this time, technique used for pterygium in Saiful Anwar General Hospital are pterygium excision followed with autograft conjunctival limbal that fixed by suture. re`s a lot of technique used for pterygium. Because of anti-inflamation effect, use of amniotic membrane graft for alternative of conjunctival limbal autograft are widely adopted at present. In o r hands, fixation technique using fibrin glue, shows better result according to suture fixated in term of iritation and inflamation, and also give more comfortness for patient . In this study we compared two groups, re are primary pterygium excision followed by amniotic membrane grafts and primary pterygium excision followed by conjunctival autografts. Both fixed by fibrin glue. We compared inflamation degree, subjective complain and time of surgery beetwen two groups. Evaluation of each group performed at one day, one week and one month after surgery. Statistical analitic shows re are no significant difference of inflamation degree, subjective complain and time of surgery beetwen two groups. Because this study involve small amount of subject with one month follow up, refore it needs more research with larger subject and longer follow up time to examine final appearance and recurence.

Item Type: Thesis (Magister)
Identification Number: TES/617.73/SHO/p/041403598
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 617 Surgery, regional medicine, dentistry, ophthalmology, otology, audiology > 617.7 Ophthalmology
Divisions: Profesi Kedokteran > Spesialis Ilmu Kesehatan Mata, Fakultas Kedokteran
Depositing User: Endro Setyobudi
Date Deposited: 12 Aug 2014 14:34
Last Modified: 12 Aug 2014 14:34
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/158517
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item