Satwika, Dewi (2013) Determinasi Aktivitas Fagositosis Sel Neutrofil dan Profil Sel Limfosit T Saliva pada Anak Penderita Karies Gigi Usia Pra Sekolah. Magister thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Karies gigi adalah salah satu penyakit rongga mulut yang disebabkan oleh berbagai faktor yaitu faktor host (saliva dan gigi), makanan, waktu, dan mikroba patogen yaitu Streptococcus mutans. Prevalensi karies gigi tertinggi terjadi pada anak usia pra sekolah yaitu usia 4-6 tahun. Sisa makanan pada celah gigi akan meningkatkan aktivitas S.mutans untuk memfermentasi sisa makanan dan membentuk lapisan biofilm sehingga menurunkan pH rongga mulut. Tingkat keasaman (pH) yang rendah melarutkan membran email gigi dan membuat gigi menjadi berlubang. Sel neutrofil dalam pembuluh darah akan melakukan diapedesis menuju ke rongga mulut akibat adanya rangsangan kemotaksis yang dihasilkan oleh sel-sel imun dalam jaringan gigi. Sedangkan sel odontoblas dan sel fagosit mengekspresikan reseptor TLR2 yang menginduksi sel neutrofil dan sel limfosit T untuk membantu proses fagositosis. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui aktivitas fagositosis sel neutrofil terhadap bakteri Streptococcus mutans dan mengetahui profil populasi limfosit T pada saliva anak penderita karies gigi pada pH yang berbeda. Saliva pada anak usia pra sekolah (4-6 tahun) dibedakan menjadi kelompok karies dan bebas karies berdasarkan hasil pengukuran nilai pH saliva menggunakan indikator kertas lakmus. Sel leukosit diisolasi dari saliva, digunakan dalam uji fagositosis dan pengamatan ekspresi molekul permukaan serta sitokin pada sel neutrofil dan sel limfosit. Sel neutrofil hasil isolasi dikultur pada media komplit RPMI. Uji fagositosis dilakukan dengan mengkultur bakteri S.mutans dalam media BHI selama 48 jam, kemudian bakteri dipanen dan diwarnai dengan CFSE-FITC. Bakteri kemudian dibunuh dengan pemanasan pada suhu 600C selama 60 menit. Aktivitas fagositosis dimulai dengan memasukkan S.mutans ke dalam kultur sel neutrofil, dan diinkubasi selama 90 menit pada suhu 370C, 5% CO2. Aktivitas fagositosis, populasi sel neutrofil, dan limfosit T diperiksa dengan menggunakan metode flowcytometry. Seluruh data dari berbagai hasil prosedur, selanjutnya dianalisa menggunakan software Cell QuestProTM, dan dilakukan analisa statistika menggunakan Independen T Test pada Software SPSS 16 for Windows. Berdasarkan hasil penelitian diketahui kondisi rongga mulut yang asam mempengaruhi aktivitas kemotaksis dan fagositosis S.mutans oleh sel neutrofil. Pada pH asam aktivitas fagositosis sel neutrofil (CD89+CFSE+) anak penderita karies gigi lebih rendah signifikan dibandingkan dengan anak bebas karies. Hal ini disebabkan oleh jumlah S.mutans yang melimpah yang mampu bertahan dalam saliva dengan pH asam, terhambatnya proses kemotaksis, dan fagositosis S. mutans yang disebabkan oleh gangguan pensinyalan fagositosis dalam sel fagosit. Selain itu diduga S.mutans memiliki sistem pertahanan diri, seperti lapisan biofilm dan kapsul polisakarida ekstraseluler yang terbentuk pada pH asam, sehingga S. mutans mampu menghindari proses fagositosis. Hasil ini didukung oleh rendahnya jumlah reseptor Fc (CD66b+CD89+) pada penderita karies gigi. Sedangkan jumlah relatif reseptor komplemen (CD11b+CD35+) saliva meningkat pada anak penderita karies berbeda dibandingkan dengan anak bebas karies. Profil sel limfosit T naïve pada kasus karies gigi lebih rendah dibandingkan dengan anak bebas karies dan jumlah subset sel limfosit T CD4+ yang lebih tinggi dibandingkan CD8+, mengindikasikan bahwa pada kondisi karies, banyak sel T naïve yang teraktivasi menjadi sel T CD4+ dan bermigrasi menuju rongga mulut. Produksi sitokin IFNγ dan TNFα yang tidak berbeda signifikan menunjukkan terhambatnya produksi sitokin oleh subset sel T. Tingkat keasaman (pH) dalam rongga mulut menghambat respon imun sel neutrofil dan limfosit T dalam mengeliminasi S.mutans melalui proses fagositosis dan produksi sitokin, sehingga kejadian karies gigi pada anak usia pra sekolah semakin parah.
English Abstract
Dental caries or tooth decay is one of diseases in oral cavity caused by various factors such host factors (salivary and dental), diet, time, and pathogen microbes Streptococcus mutans. Prevalence of dental caries is highest at pre-school children (4-6 years old). Food which left in dental fissure enhanced S. mutans activity to fermentation food residue and form biofilm layers, result decreased of oral pH. Acid pH induced tooth decay. Neutrophil cells will diapedesis heading into oral cavity due to chemokines that produced by immune cells in dental tissue. Meanwhile odontoblast cells and phagocytes cells express TLR2 receptors which induced neutrophils and lymphocyte T cells to help phagocytosis processes. purpose of this study is to determine phagocytic activity of neutrophil cells against Streptococcus mutans and determine T lymphocytes population profile in saliva with pH differences of free caries children and children with dental caries. Saliva from pre-school children divided into caries and free-caries based on pH value which measured by indicator lakmus paper. Leukocyte cells isolated from saliva for phagocytosis test and observation of surface molecules expression and cytokine on neutrophils and lymphocytes cells. Neutrophils cells which isolated from saliva were cultured in RPMI medium complete. Phagocytosis test was done by culturing S. mutans in BHI medium for 48 hours, n bacteria were harvested and stained with CFSE-FITC. Bacteria were killed by heating at 60°C for 60 minutes. Phagocytic activity initiated by adding bacteria into medium containing neutrophil cells, n incubated for 90 minute at 37°C, 5% CO2. Phagocytic activity, neutrophil cell population profiles, and lymphocytes were examined using flowcytometry method. All data from various procedures were analyzed using Cell QuestProTM software and performed statistical analysis using Independent T Test on Software SPSS 16 for Windows. results revealed that phagocytic activity of children with dental caries was lower and significantly different (p 0.01) compared with free caries children. This is thought to be caused by numbers of S. mutans abundant in caries and S. mutans able to survive in acid pH, chemotaxis and phagocytosis of S. mutans inhibited by interfering phagocytosis signaling in phagocyte cells. S. mutans also have defense system such as biofilm layers and lypoposacharide capsule which formed in acid pH, so S. mutans able to evade of phagocytes process. This result supported by decreased number of Fc receptors (CD66b+CD89+) in children suffer dental caries. Meanwhile, relative numbers of complement receptors (CD11b+CD35+) increase in children suffer caries different to children free-caries. Profile of naïve T cells in dental caries lower than children free caries and numbers of CD4+ T cells higher than CD8+ T cells, suggest that in caries condition, re`s many naïve T cells were activated to CD4+T cells and this cells migration to oral cavity. Production cytokine of IFNγ and TNFα which not significant suggested that re were inhibition of cytokine produced by subset T cells. Acid condition in oral cavity inhibit responses of neutrophils and lymphocyte T cells to elimination S. mutans through phagocytosis and cytokine production, so prevalence of dental caries in pre-school children more severe.
| Item Type: | Thesis (Magister) |
|---|---|
| Identification Number: | TES/617.67/SAT/d/041401589 |
| Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 617 Surgery, regional medicine, dentistry, ophthalmology, otology, audiology > 617.6 Dentistry |
| Divisions: | S2/S3 > Magister Biologi, Fakultas MIPA |
| Depositing User: | Budi Wahyono Wahyono |
| Date Deposited: | 13 Jun 2014 10:00 |
| Last Modified: | 13 Jun 2014 10:00 |
| URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/158514 |
Actions (login required)
 |
View Item |