Suhu Tubuh sebagai Prediktor Outcome Pasien Cedera Kepala Ringan - Sedang di RSD Mardi Waluyo Blitar

Prasetyowati, ChristinaDewi (2013) Suhu Tubuh sebagai Prediktor Outcome Pasien Cedera Kepala Ringan - Sedang di RSD Mardi Waluyo Blitar. Magister thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Latar belakang : Cedera kepala merupakan salah satu masalah kesehatan yang dapat menyebabkan kematian dan gangguan fisik maupun mental yang kompleks. Pada pasien cedera kepala seringkali terjadi peningkatan suhu tubuh atau hipertermia. Beberapa penelitian menyatakan peningkatan suhu tubuh pasca cedera kepala dapat dihubungkan dengan perburukan outcome . Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh suhu tubuh dalam memprediksi outcome pasien cedera kepala ringan – sedang di RSD Mardi Waluyo Blitar. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian kohort prospektif terhadap 68 pasien cedera kepala ringan – sedang yang dirawat di RSD Mardi Waluyo Blitar pada bulan April sampai bulan Mei 2013. Pengukuran suhu tubuh dilakukan selama 48 jam dengan rentang waktu setiap 8 jam sekali di daerah aksila. Outcome pasien dinilai pada saat pasien akan keluar dari rumah sakit dengan menggunakan Glasgow Outcome Scale (GOS) dan Disability Rating Scale (DRS) . Data dianalisis menggunakan chi-square untuk mengukur hubungan dan resiko relatif antara suhu tubuh dengan outcome . Kurva ROC untuk menentukan cut off point suhu tubuh terhadap outcome dengan batas kebermaknaan kurva ROC ≥ 0,7. Hasil : Pada penelitian ini didapatkan 36 orang cedera kepala ringan dan 32 orang cedera kepala sedang. Terdapat 38,9% hipertermia dan 61,1% normotermia pada kelompok cedera kepala ringan. Pada kelompok cedera kepala sedang terdapat 81,2% hipertermia dan 18,8% normotermia. Secara statistik terdapat hubungan yang bermakna antara suhu tubuh dengan outcome pasien cedera kepala (ρ 0,05). Cut off point suhu tubuh hari pertama terhadap GOS adalah 37,75°C dengan sensitifitas 71,4%, spesifitas 70,2%, RR 3,379. Cut off point suhu tubuh hari kedua adalah 37,8°C dengan sensitifitas 76,2%, spesifitas 72,3%, RR 4,304. Cut off point suhu tubuh hari kedua terhadap DRS adalah 37,85°C dengan sensitifitas 68,4%, spesifitas 67,3%, RR 2,928. Kesimpulan : Suhu tubuh dapat digunakan sebagai prediktor outcome pasien cedera kepala ringan – sedang di RSD Mardi Waluyo Blitar. Suhu tubuh pada pasien cedera kepala perlu dipertahankan pada keadaan normotermia untuk mencegah terjadinya outcome yang buruk.

English Abstract

Background : Head injury is main cause of mortality and physical or mentally problem. Hyper rmia is commonly experienced by head injury patients. Recent studies have shown that re is correlation between posttraumatic hyper rmia and worsened outcomes. purpose of this study was to determine of body temperature to predict outcomes in mild – moderate head injury patients at RSD Mardi Waluyo Blitar. Methods : This study was a prospective study on 68 mild – moderate head injury patients at RSD Mardi Waluyo Blitar, April until May 2013. Body temperature was assesment in every 8 hours until 48 hours by axila temperature. To determine outcome, Glasgow Outcome Scale (GOS) and Disability Rating Scale (DRS) was used when patients was discharged from hospital. ROC were used to determine cut off point body temperature that can influence outcome, statistical significance was accepted at ROC ≥ 0,7. Result : This study consisted of 35 mild head injury patients and 32 moderate head injury patients. re was 38,9% of hyper rmia and 61,1% of normo rmia in group of mild head injury. In group of moderate head injury consisted of 81,2% hyper rmia and 18,8% normo rmia. Body temperature has a significant correlation with outcome head injury patients (ρ 0,05). Cut off point temperature at first day with GOS was 37,75°C, sensitifity 71,4%, spesifitas 70,2%, RR 3,379. Cut off point temperature at second day with GOS was 37,8°C, sensitifity 76,2%, spesifitas 72,3%, RR 4,304. Cut off point temperature at second day with DRS was 37,85°C dengan sensitifitas 68,4%, spesifitas 67,3%, RR 2,928. Conclusion : Body temperature can be used a predictor of outcome in mild – moderate head injury patients at RSD Mardi Waluyo Blitar. body temperature of head injury patients have to maintain in normo rmia to avoid worsened outcomes.

Item Type: Thesis (Magister)
Identification Number: TES/617.51/PRA/s/041307790
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 617 Surgery, regional medicine, dentistry, ophthalmology, otology, audiology > 617.5 Regional medicine
Divisions: S2/S3 > Magister Keperawatan, Fakultas Kedokteran
Depositing User: Endro Setyobudi
Date Deposited: 21 Jan 2014 11:32
Last Modified: 21 Jan 2014 11:32
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/158506
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item