Pratiwi, AgustinaIda (2016) Hubungan Kadar Tnf-Α Plasenta Dengan Tekanan Darah, Albumin Urin Dan Berat Janin Mencit Balb/C (Mus Musculus) Model Lupus Bunting. Magister thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Lupus Eritematosus Sistemik (LES) adalah penyakit autoimun yang ditandai oleh produksi antibodi terhadap komponen-komponen inti sel yang berhubungan dengan manifestasi yang luas. Banyak bukti yang menunjukkan bahwa penyebab LES melibatkan beberapa faktor, seperti lingkungan, genetik dan hormonal yang berperan dalam kerusakan organ. Model mencit BALB/c lupus Induksi pristan yang diberikan secara intraperitoneal dalam dosis 0,5 mL dapat meningkatkan kadar anti dsDNA dan ANA pada bulan ke 3-4. Efek induksi pristan juga dapat menyebabkan deposisi kompleks imun pada ginjal yang menyebabkan proteinuria dan nefritis. TNF-α merupakan sitokin proinflamasi yang terlibat dalam perkembangan folikel pada saat ovulasi, pembentukan korpus luteum, dan fungsi endometrium. Namun jika TNF-α mengalami peningkatan pada waktu dan tempat (jaringan yang salah) maka akan berakibat buruk pada hasil luaran kehamilan. Peningkatan kadar TNF-α pada jaringan plasenta juga dilaporkan berdampak pada hasil luaran yang buruk pada kehamilan, seperti IUGR, preeklamsia serta kelahiran premature. Sitokin TNF-α merupakan sitokin utama pada respon inflamasi dan berperan penting dalam regulasi aktivasi apotosis sel dan jaringan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Hubungan kadar TNF-α plasenta dengan tekanan darah, albumin urin dan berat janin mencit BALB/c model lupus bunting. Kadar TNF-α plasenta diperiksa dengan mengoleksi supernatan jaringan plasenta yang fresh. Penelitian ini merupakan true experimental (eksperimental sesungguhnya), dengan dipilih pendekatan post test only control group design. Penelitian ini dilakukan secara In vivo dengan menggunakan hewan coba mencit BALB/c sesuai dengan kriteria inklusi dan ekslusi. Hewan coba dalam kelompok ini dibagi menjadi 2, yang pertama kelompok perlakuan yaitu mencit mencit BALB/c model lupus bunting (Sebelum dibuntingkan diinduksi pristan terlebih dahulu), dan kelompok ke dua kelompok kontrol sehat Mencit galur BALB/c bunting normal tanpa diberi induksi pristan sebelumnya. Setelah selesai waktu perlakuan selama 4 bulan, dilakukan pemeriksanan LES dengan menilai kadar Ana dan Anti ds DNA. Setelah didaptkan hasil positif pada kelompok perlakuan, maka mencit kelompok perlakuan dan kontrol sehat dibuntingkan secara bersamaan, setelah bunting pada gestasi hari ke 14 dilakukan pemeriksaan tekanan darah dan albumin urin, kemudian pada gestasi ke 18 mencit dikorbankan, selanjutnya dilakukan pembedahan dan pengambilan organ plasenta untuk diambil supernatan yang kemudian diperiksa menggunakan metode elisa. Analisa hasil menggunakan uji t tes untuk mengetahui perbedaan antara dua kelompok perlakuan. hasil nya adalah terdapat perbedaan Kadar TNF-α yang bermakna. Kadar TNF-α plasenta pada kelompok hewan coba model lupus bunting dibuktikan lebih tinggi dibandingkan dengan kontrol sehat (p = 0,006), hal ini menandakan bahwa ada perbedaan yang signifikan. Serta untuk membandingkan hasil luaran (tekanan darah, albumin urin dan berat janin). Dari uji t tes terhadap hasil luaran didapatkan hasil perbedaan yang signifikan nilai rerata tekanan darah pada kelompok perlakuan lebih tinggi pada mencit bunting lupus dengan nilai p= 0,013, demikian juga dengan kadar albumin urin dengan nilai p=0.000, namun untuk berat janin mencit tidak terdapat perbedaan yang signifikan dengan nilai p=0,559. Selanjutnya setalah diketahui perbedaan antara dua kelompok, analisa data dilanjutkan dengan uji korelasi untuk mengetahui hubungan antar variabel, dari uji korelasi TNF-α plasenta dengan tekanan darah didapatkan hubungan korelasi yang sangat lemah yaitu p=0,994, untuk TNF-α plasenta dengan albumin urin didapatkan hasil uji korelasi yang bermakna dengan nilai koefisien korelasi p=0,01, sedangkan untuk uji korelasi TNF-α plasenta dengan berat janin tidak menunjukkan hubungan yang signifikan tetapi terdapat korelasi yang sangat lemah dengan nilai p=0,458. vii Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa dalam penelitian ini didapatkan kadar TNF-α plasenta, tekanan darah, albumin urin dan berat janin pada mencit BALB/c model lupus bunting secara bermakna lebih tinggi dibandingkan dengan kontrol sehat, sedangkan untuk berat janin mencit tidak terdapat perbedaan secara bermakna pada kedua kelompok. Selain itu dapat disimpulkan bahwa peningkatan kadar TNF-α plasenta berhubungan dengan peningkatan albumin urin, tetapi tidak terdapat hubungan antara tekanan darah dan berat janin mencit.
Item Type: | Thesis (Magister) |
---|---|
Identification Number: | TES/616.772/PRA/h/2016/041601535 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 616 Diseases > 616.7 Diseases of musculoskeletal system |
Divisions: | S2/S3 > Magister Kebidanan, Fakultas Kedokteran |
Depositing User: | Nur Cholis |
Date Deposited: | 18 Jul 2016 14:54 |
Last Modified: | 18 Jul 2016 14:54 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/158409 |
Actions (login required)
View Item |