Rony (2013) Pengaruh Pemberian Gel Fluocinolone Acetonide 0,025% Intra Uretra Setelah Melakukan Clean Intermitten Catheterization terhadap Pancaran Urin Penderita Striktur Uretra Post Uretrotomi Interna. Magister thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Latar Belakang : Angka kekambuhan striktur uretra post uretrotomi interna dilaporkan cukup tinggi. Untuk itu beberapa intervensi tambahan telah diperkenalkan untuk menurunkan angka kekambuhan. Hosseini (2008) dan Gücük (2010) meneliti penggunaan lubrikan kortikosteroid topikal saat CIC dapat menurunkan angka kekambuhan penderita striktur uretra. Namun hasil pengamatan mereka menunjukkan proses penurunan pancaran urin pada pasien striktur uretra post uretrotomi interna tetap terjadi. Hal ini karena pengaruh kortikosteroid topikal yang diberikan mungkin bersifat reversibel. Untuk mempertahankan efektifitas terapi kortikosteroid topikal intra uretra dalam mempertahankan pancaran urin pasien striktur uretra post uretrotomi interna, maka diperlukan pengulangan dan pemberian obat dalam jangka waktu yang lebih lama. Tujuan : Mengetahui pengaruh pemberian gel fluocinolone acetonide 0,025 % intra uretra setelah melakukan CIC terhadap pancaran urin penderita striktur uretra yang telah dilakukan uretrotomi interna. Metode : 9 pasien striktur uretra post uretrotomi interna (5 striktur uretra primer, 4 striktur uretra residif) menjalani prosedur baku (kelompok kontrol) yaitu melakukan CIC. Sementara 9 pasien striktur uretra post uretrotomi interna (5 striktur uretra primer, 4 striktur uretra residif) yang lainnya menjalani prosedur baku (CIC) dan pemberian gel fluocinolone acetonide 0,025 % intra uretra menurut dosis yang ditentukan (kelompok perlakuan). Kemudian dilakukan pengukuran uroflowmetri pada awal sebelum perlakuan, akhir minggu I, II, III dan IV. Hasil : Dari evaluasi kelompok kontrol selama 4 minggu, ada perbedaan signifikan rata-rata Q max keseluruhan pada total kelompok (p=0,001), rata-rata Q ave keseluruhan pada striktur residif (p=0,025), dan rata-rata Q ave keseluruhan pada total kelompok (p 0,0001). Hal ini menunjukkan pancaran urin pasien striktur uretra post uretrotomi interna pada kelompok kontrol mengalami penurunan setiap minggunya, terutama pada kelompok striktur uretra residif. Pada kelompok perlakuan, tidak ada perbedaan signifikan rata-rata Q max dan Q ave keseluruhan baik pada striktur primer (p=0,992 & 0,242), striktur residif (p=0,159 & 0,379) dan total (p=0,728 & 0,922). Hal ini menunjukkan pancaran urin pasien striktur uretra post uretrotomi interna pada kelompok perlakuan cenderung tetap. Kesimpulan : Pemberian gel fluocinolone acetonide 0,025 % intra uretra setelah melakukan CIC mempertahankan pancaran urin pasien striktur uretra yang telah menjalani uretrotomi interna. Pemberian gel fluocinolone acetonide 0,025 % intra uretra lebih bermanfaat bila digunakan pada pasien striktur uretra residif yang telah menjalani uretrotomi interna dibandingkan pada pasien striktur uretra primer. Pemberian gel fluocinolone acetonide 0,025 % intra uretra untuk pasien striktur uretra residif yang telah menjalani uretrotomi interna menunjukkan hasil yang lebih baik pada akhir minggu IV daripada akhir minggu I, II dan III.
English Abstract
Background : recurrence rate of urethral stricture after internal uretrotomy reported high enough. refore some additional interventions have been introduced to reduce recurrence rate. Hosseini (2008) and Gücük (2010) examined use of topical corticosteroids as CIC lubricant can reduce number of relapse in patients with urethral stricture. However, ir observations indicate persistance of urin jet reduction in urethral stricture patients after internal uretrotomy. May be this is due to reversible influence of a given topical corticosteroids. To maintain effectiveness of intra-urethral topical corticosteroid rapy in maintaining patients urine jet, it requires repetition of drug delivery and must be given in a longer period of time. Objective : To determine effect of intra-urethral 0.025% fluocinolone acetonide gel administration after CIC to urine jet of urethral stricture patients who have conducted internal uretrotomy. Methode : 9 urethral stricture patients after internal urethrotomy (5 primary urethral stricture , 4 recurrent urethral stricture) underwent standard procedures of CIC (control group). While o r 9 urethral stricture patients after internal urethrotomy (5 primary urethral stricture , 4 recurrent urethral stricture) underwent standard procedures (CIC) and got intra-urethral 0.025% fluocinolone acetonide gel administration according to prescribed dose (treatment group). Uroflowmetry n performed at baseline before treatment, end of first, second, third dan fourth week. Result : From evaluation of control group for 4 weeks, re was no significant differences in overall mean Q max in total group (p = 0.001), overall mean Q ave in recurrent stricture (p = 0.025), and overall mean Q ave in total group (p 0.0001). This shows urine jet of urethral stricture patients who have conducted internal uretrotomy in control group was decreased every week, especially in recurrent urethral strictures group. In treatment group, re was no significant difference in overall mean Q max and Q ave in primary stricture (p = 0.992 and 0.242), recurrent stricture (p = 0.159 and 0.379) and total group (p = 0.728 and 0.922). This shows urine jet of urethral stricture patients after internal uretrotomy in treatment group tended to remain. Conclusion : Giving intra-urethral 0.025% fluocinolone acetonide gel after CIC retain urine jet of urethral stricture patients who had undergone internal uretrotomy. Giving intra-urethral 0.025% fluocinolone acetonide gel is more useful for recurrent urethral stricture patients who had undergone internal uretrotomy than primary urethral stricture patients. Giving intra-urethral 0.025% fluocinolone acetonide gel for recurrent urethral stricture patients who had undergone internal uretrotomy showed better results at end of fourth week ra r than end of first, second and third week.
| Item Type: | Thesis (Magister) |
|---|---|
| Identification Number: | TES/616.62/RON/p/041309532 |
| Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 616 Diseases > 616.6 Diseases of urogenital system |
| Divisions: | Profesi Kedokteran > Spesialis Ilmu Bedah, Fakultas Kedokteran |
| Depositing User: | Endro Setyobudi |
| Date Deposited: | 13 Feb 2014 15:17 |
| Last Modified: | 13 Feb 2014 15:17 |
| URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/158381 |
Actions (login required)
 |
View Item |