Efek Terapi Hidroksokobalamin Terhadap Kerusakan Sel Beta Páncreas Tikus Putih (Rattus norvegicus) Diabetes Mellitas Tipe 1 Terpapar Streptozotocin Dosis Rendah Berulang (MLD-STZ).

IkaRahmatulLayly (2007) Efek Terapi Hidroksokobalamin Terhadap Kerusakan Sel Beta Páncreas Tikus Putih (Rattus norvegicus) Diabetes Mellitas Tipe 1 Terpapar Streptozotocin Dosis Rendah Berulang (MLD-STZ). Magister thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek terapi hidroksokobalamin terhadap kerusakan sel beta pankreas tikus putih DMT1 (Rattus norvegicus) yang dipapar streptozotocin dosis rendah berulang 5x20 mg/kg BB (MLD-STZ). Tikus yang telah dipapar MLD-STZ adalah model DMT1 yang selanjutnya diterapi hidroksokobalamin 5x20 mg/kg BB. Model tikus DMT1 menunjukkan manifestasi dari DMT1 yakni hiperglikemia, insulitis yang disertai kerusakan sel beta pankreas. Manifestasi ini disertai dengan meningkatnya kadar radikal bebas nitrit oksida (NO), enzim iNOS, sitokin proinflamasi IL-1 β , TNF- α dan IFN- γ pada jaringan pankreas.Terdapat tiga kelompok tikus yakni tikus DMT1 yang tidak diterapi, kelompok tikus DMT1 yang diterapi menggunakan hidroksokobalamin dosis 5x20 mg/kg BB dan kelompok tikus kontrol, masing-masing kelompok diinkubasi selama 4-8 minggu. Setelah inkubasi 4-8 minggu diamati kadar glukosa darah, kadar radikal bebas NO, insulitis yang disertai kerusakan sel beta pankreas, distribusi sitokin proinflamasi IL-1 β , TNF- α dan IFN- γ serta enzim iNOS. Kadar glukosa darah diukur menggunakan glukometer sedangkan kadar NO diukur menggunakan nitric oxide assay kit melalui pengukuran kadar nitrit dan nitrat. Keberadaan sitokin inflamasi, enzim iNOS diamati melalui metode imunohistokimia dan insulitis yang disertai kerusakan sel beta pankreas diamati melalui pewarnaan hematoxylen-eosin. Dari hasil penelitian didapatkan terjadi penurunan kadar glukosa darah (p 0.05) pada kelompok tikus DMT1 yang diterapi hidroksokobalamin (131 mg/dl ) jika dibandingkan dengan kelompok tikus DMT1 yang tidak diterapi (405 mg/dl) sedangkan kadar glukosa kelompok kontrol 120 mg/dl. Demikian halnya pada pengukuran kadar NO terjadi penurunan pada kelompok tikus terapi (p 0), kadar nitrat 10.495μmol/L, kadar nitrit 8.776 μmol/L jika dibandingkan dengan kelompok tikus yang tidak diterapi yang kadar nitratnya 44.162 μmol/L, kadar nitrit 92.762 μmol/L. Sedangkan pada kelompok kontrol kadar nitrat dan nitritnya adalah 7.656μmol/L, 5.213μmol/L. Pengamatan histologis jaringan pankreas pada kelompok tikus terapi menunjukkan penurunan distribusi sitokin proinflamasi dan enzim iNOS demikian halnya dengan insulitis. Ditunjukkan oleh penurunan derajat kerusakan sel beta pankreas dari derajat 4 dan 3 (Kematian sel beta pankreas 75-100%) menjadi derajat 3 dan 2 (Kematian sel beta pankreas 25-50%), sedangkan pada kelompok tikus yang tidak diterapi derajat kerusakannya pada derajat 4 dan kelompok kontrol pada derajat 0. Dari hasil penelitian ini dapat diuji bahwa hidroksokobalamin bisa digunakan sebagai alternatif untuk mengobati Diabetes Mellitus.

Item Type: Thesis (Magister)
Identification Number: TES/616.462/LAY/e/040700001
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 616 Diseases > 616.4 Diseases of endocrine, hematopoietic, lymphatic, glandular system; diseases of male breast
Divisions: S2/S3 > Magister Biologi, Fakultas MIPA
Depositing User: Endang Susworini
Date Deposited: 04 Aug 2008 08:41
Last Modified: 04 Aug 2008 08:41
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/158362
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item