Perbandingan antara Laktat Hipertonik dan Ringer Laktat sebagai Cairan Resusitasi Perdarahan dalam Menilai Koagulopati dan Edema Paru (Penelitian Eksperimental Laboratoris pada Hewan Coba Kelinci)

Widhitomo (2012) Perbandingan antara Laktat Hipertonik dan Ringer Laktat sebagai Cairan Resusitasi Perdarahan dalam Menilai Koagulopati dan Edema Paru (Penelitian Eksperimental Laboratoris pada Hewan Coba Kelinci). Magister thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Latar Belakang: Ringer laktat merupakan cairan pertama dalam resusitasi perdarahan. Belakangan, terjadi silang pendapat tentang laju pemberian dan jenis cairan untuk pasien trauma. Resusitasi mengikuti standar ATLS1 selama ini. Resusitasi menggunakan laktat hipertonik diharapkan menurunkan koagulopati dan edema paru. Laktat hipertonik meningkatkan osmolaritas yang menyebabkan perpindahan cairan dari intraselular ke ekstraselular sehingga meningkatkan volume intravaskular dan menstabilkan hemodinamik. Tujuan: Membuktikan laktat hipertonik untuk resusitasi perdarahan lebih baik dalam mengurangi koagulopati dan edema paru. Bahan dan metode penelitian: 18 kelinci dibagi 2 kelompok dan diambil darah vena safena 10 ml/kg bb kemudian diinfus ringer laktat 50 ml/kg bb untuk satu kelompok dan laktat hipertonik 5 ml/kg bb untuk kelompok lainnya. 60 menit kemudian diperiksa CT/BT dan pengambilan sampel paru untuk pemeriksaan histopatologi. Hasil: Laktat hipertonik menurunkan koagulopati secara bermakna (p value 0,014) dan edema paru (p value 0,014) dibandingkan ringer laktat. Simpulan: Laktat hipertonik untuk resusitasi perdarahan lebih baik dalam menurunkan koagulopati dan edema paru dibandingkan ringer laktat.

English Abstract

Background: Lactated ringer`s is still mainstay in hemorrhagic management. Now rate and types of fluid remains controversial. ATLS1 becomes standard for many years. Hypertonic lactate is expected to reduce coagulopathy and pulmonary edema by increasing osmolarity which causes displacement of intracellular to extracellular fluid reby increasing intravascular volume and stabilize hemodynamics. Objective: Prove that hypertonic lactate used in resuscitation is better in reducing risk of coagulopathy and pulmonary edema. Material and method: Eighteen rabbits randomized into 2 groups and perform blood aspiration through vein 10 ml/kg bw n infused lactated ringers 50 ml/kg bw for one group and hypertonic lactate infusion 5 ml/kg bw for ano r. After 60 minutes, CT/BT assesed and took lung samples. Result: Hypertonic lactate yield significant reduction of coagulopathy (p value 0.014) and pulmonary edema (p value 0.014) compared with lactated ringer`s. Conclusion: Hypertonic lactate shows better result in reducing coagulopathy and pulmonary edema compared with lactated ringers.

Item Type: Thesis (Magister)
Identification Number: TES/616.24/WID/p/041201726
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 616 Diseases > 616.2 Diseases of respiratory system
Divisions: Profesi Kedokteran > Spesialis THT Kepala dan Leher, Fakultas Kedokteran
Depositing User: Endro Setyobudi
Date Deposited: 09 Aug 2012 14:55
Last Modified: 09 Aug 2012 14:55
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/158322
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item