Inayatilah, FidiaRizkiah (2016) Pengaruh Pemberian Antibodi Monoklonal Human Zona Pelusida 3 (Mab-Hzp3) Sebagai Kandidat Imunokontrasepsi Terhadap Ekspresi Koneksin 43 (Cx43) Dalam Sel Granulosa Ovarium Dan Kadar Luteinizing Hormon. Magister thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Laju pertumbuhan penduduk yang pesat sangat penting untuk dikendalikan, oleh karena itu diperlukan peran suatu kontrasepsi. Kontrasepsi yang umum digunakan saat ini masih memiliki beberapa kekurangan khususnya terkait dengan efek samping. Oleh karena itu, para ahli mengembangkan metode kontrasepsi alternatif. Fokus utama pengembangan penelitian imunokontrasepsi oleh para ahli adalah Zona Pelusida 3 (ZP3) karena ZP3 merupakan reseptor primer pengenalan sperma dengan oosit. Salah satu kandidat imunokontrasepsi yang baru-baru ini dikembangkan adalah antibodi monoklonal human Zona Pelusida 3 (Mab-hZP3) yang diharapkan akan menjadi kontrasepsi ideal bersifat aman, efektif, praktis, reversibel dan terutama minim efek samping. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan bahwa pemberian antibodi monoklonal hZP3 (Mab-hZP3) berbagai dosis dan waktu pengamatan tidak berpengaruh terhadap ekspresi koneksin 43 dalam sel granulosa ovarium dan kadar LH dalam serum darah mencit (Mus musculus). Jenis metode penelitian yang digunakan adalah true experiment posttest only control group design. Penelitian ini menggunakan hewan coba mencit sebanyak 48 ekor dan dikelompokkan menjadi 12 yaitu kontrol (adjuvan) dan kelompok perlakuan (Mab hZP3 dosis 20 μg, 40 μg dan 60 μg yang dikorbankan pada hari ke-8, 12, dan 16) pada fase proestrus. Pengukuran ekspresi koneksin 43 (Cx43) dilakukan dengan metode imunohistokimia dan kadar luteinizing hormone (LH) dengan ELISA. Hasil analisis secara keseluruhan menunjukkan bahwa pemberian Mab hZP3 pada dengan rentang dosis 20 μg – 60 μg dengan waktu pengamatan 8-16 hari terhadap ekspresi Cx43 dan kadar LH tidak terdapat perbedaan signifikan. Hal ini terkait erat dengan spesifitas Mab-hZP3. Mab-hZP3 tidak berpengaruh terhadap ekspresi Cx-43 dan kadar LH. Hasil tersebut memberi kesan bahwa Mab-hZP3 tidak mengganggu folikulogenesis dan tidak mengubah profil hormon mencit (Mus musculus). Mab-hZP3 berpotensi untuk dikembangkan menjadi bahan imunokontrasepsi yang aman. Antibodi monoklonal hZP3 merupakan calon imunokontrasepsi yang sangat potensial, namun masih perlu dilakukan studi lanjut untuk memastikan keamanannya seperti misalnya studi tentang efek toksisitas dan reversibilitasnya serta masih perlu dilakukan penelitian mengenai pengaruh Mab-hZP3 dengan waktu pengamatan yang lebih panjang terhadap folikulogenesis dan profil hormonal
Item Type: | Thesis (Magister) |
---|---|
Identification Number: | TES/616.079 8/INA/p/2016/041602796 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 616 Diseases |
Divisions: | S2/S3 > Magister Kebidanan, Fakultas Kedokteran |
Depositing User: | Nur Cholis |
Date Deposited: | 12 Apr 2016 12:45 |
Last Modified: | 12 Apr 2016 12:45 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/158259 |
Actions (login required)
View Item |