Jadmiko, AriefWahyudi (2014) Analisis Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Perawat dalam Manajemen Nyeri di Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Moewardi Surakarta. Magister thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Instalasi Gawat Darurat adalah salah satu akses utama pasien dalam memperoleh pelayanan kesehatan dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Nyeri merupakan penyebab paling umum dengan prosentase sebanyak 78%-86% pasien datang ke Instalasi Gawat Darurat. Nyeri akut yang tidak diobati secara efektif, hasilnya akan berkembang kedalam kondisi sakit kronis dan memberikan efek traumatik. Tanda-tanda seperti ini jauh lebih sulit untuk diobati dan memiliki dampak negatif pada kualitas hidup. Perawat mempunyai peran independen dalam hal penatalaksanaan manajemen nyeri dengan intervensi non-farmakologis. Pencapaian kinerja manajemen nyeri non-farmakologis ditentukan oleh faktor internal dan eksternal. Faktor internal terdiri dari karakteristik individu, kompetensi (pengetahuan dan skill), kecerdasan emosional, kecerdasan spiritual, sedangkan faktor eksternal terdiri dari lingkungan dan faktor organisasi. Semakin tinggi tingkat faktor internal yang baik, individu tetap dapat berprestasi dalam bekerja. Hal ini bagi individu tersebut, faktor eksternal merupakan faktor yang dapat diubah dan bahkan dapat diciptakan oleh dirinya serta merupakan pemacu atau tantangan bagi dirinya dalam berprestasi di organisasinya. Dengan adanya motivasi intrinsik, para perawat akan bekerja berdasarkan nilai-nilai yang diyakininya, nilai-nilai tersebut dapat berupa kepekaan sosial (tumbuhnya kepedulian kepada sesama) atau tumbuhnya sense of belonging (rasa memiliki). Hal ini sangat diperlukan dalam menangani pasien dengan keluhan nyeri, dimana dalam mencapai kepuasan pasien terhadap manajemen nyeri sangat sulit karena perbedaan individual dalam hal pengalaman dan respon pasien terhadap nyeri. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi kinerja perawat dalam manajemen nyeri. Nyeri merupakan suatu pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan, baik aktual maupun potensial, atau yang digambarkan dalam bentuk kerusakan tersebut. Perawatan terhadap pasien yang mengalami nyeri membutuhkan pemahaman perawat. Sehingga perawat mampu memenuhi capaian sesuai dengan tugas dan tangung jawab yang telah ditetapkan dengan senantiasa berdasar pada asas legal, patuh hukum, bermoral dan beretika. Pengetahuan dan sikap perawat memberikan kontribusi terhadap pemahaman perawat dalam menghadapi masalah pasien dengan keluhan nyeri. Kecerdasan emosional akan menumbuhkan sense of belonging , sehingga perawat akan memahami masalah pasien dan memberikan asuhan keperawatan secara fisik maupun psikis yang komprehensif. Penelitian ini dilakukan di Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Moewardi Surakarta. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif analitik observasional dengan desain cross sectional . Penelitian dilakukan pada bulan Juni 2014. Sampel berjumlah 30 perawat pelaksana. Analisis data menggunakan analisis jalur ( path analysis ). Path analysis mampu menjawab seberapa besar kontribusi variabel mempengaruhi variabel lain secara langsung maupun tidak langsung. Pengumpulan data diperoleh melalui lembar kuesioner dan observasi. Adapun hasil penelitan menunjukkan bahwa secara langsung yang mempengaruhi manajemen nyeri adalah sikap perawat ( ρ =0,000, ß=0,887). Pengetahuan ( ρ =0,001, ß=0,6799) dan kecerdasan emosional ( ρ =0,000, ß=0,5171) melalui pembentukan sikap mempengaruhi kinerja (secara tidak langsung). Pengetahuan ( ρ =0,000, ß=0,602), dan kecerdasan emosional ( ρ =0,000, ß=0,415) secara langsung mempengaruhi terjadinya pembentukan sikap manajemen nyeri. Koefisien determinasi total diperoleh keragaman data atau informasi yang terkandung dalam data sebesar 97,23%, sedangkan 2,77% keragaman sisanya dijelaskan oleh variabel lain yang belum terdapat di dalam jalur. Dapat disimpulkan bahwa kinerja manajemen nyeri secara langsung dipengaruhi oleh sikap perawat, sikap perawat dalam manajemen nyeri dipengaruhi secara langsung oleh pengetahuan dan kecerdasan emosional perawat sehingga pengetahuan dan kecerdasan emosional secara tidak langsung mempengaruhi kinerja manajemen nyeri melalui pembentukan sikap perawat. Dengan demikian pembentukan sikap positif perawat terhadap kasus nyeri dan pelayanan manajemen nyeri perlu dilakukan dengan metode meningkatkan pengetahuan dan kecerdasan emosional melalui pendidikan formal maupun informal seperti pelatihan-pelatihan tentang manajemen nyeri ( Continuing Education dan Emotional Spiritual Quotient (ESQ ) . Pengetahuan dan kecerdasan emosional perlu dilakukan optimalisasi dengan memberikan lingkungan kerja yang nyaman, meminimalkan stressor, pemenuhan sumber daya dan sarana prasarana. Perlu adanya secara dini pembentukan sikap dan kecerdasan emosional selama menjalani pendidikan di perguruan tinggi. Perlu adanya penelitian lebih lanjut dengan menggunakan pendekatan penelitian yg berbeda, melakukan penelitian dengan variabel-variabel faktor internal yang belum diteliti, menggunakan pendekatan suatu teori keperawatan, melakukan suatu penelitian eksperimen tentang implementasi Continuing Nurse Education (CNE) dan Emotional Spiritual Quotient (ESQ) terhadap pengetahuan dan kecerdasan emosional perawat di Instalasi Gawat Darurat.
English Abstract
Emergency department is one of patient primary access in order to meet health services to increase community health state. Pain is most common cause of patient coming to emergency room with percentage as much as 78% - 86%. Acute pain that is ineffectively cured may result in chronic illness and give traumatic effect. Such signs are more difficult to be healed and that have negative impact in quality of live. Nurses have independent role in pain management through non-pharmaceutical intervention. achievement of performance of non-pharmaceutical pain management is determined by internal and external factors. Internal factors include individual characteristics, competency (knowledge and skill), and emotional and spiritual inteligence. While, external one consist of environment and organisational factors. higher level of good internal factors, better achievement of individual performance. For that person, external factor is a factor which can be changed and even can be created by his- or herself to make best achievement in organisation. Through intrinsic motivation, nurses work based on values that y believe in, such as social respect and sense of belonging. se factors are very important in caring patient with pain. It seems that it is difficult to meet patient satisfaction in pain management due to personal experience and response to pain. This research aimed to comprehend factors influencing nurses` performance in pain management. Pain refers to uncomfortable sensory and emotional experiences because of actual or potential tissue impairment, or anything that occurs in that impairment. treatment of patient with pain needs nurses` knowledge. Hence, nurses are able to meet outcomes treatment based on duty and responsibility that have been set by legal, law, moral and code of ethics in nursing. Nurses` knowledge and skill contribute to nurses` understanding to treat patient with pain. Emotional inteligence may develop sense of belonging, and that nurses will understand patient problem and give a comprehensive nursing care for both physically and psychologically. This research took place in emergency department Dr. Moewardi Regional Hospital of Surakarta. It was an observational analitical quantitatif research using cross sectional design. It was conducted on June 2014 with 30 nurses as sample. Data analysis used path analysis. Pat analysis can answer how much variable contribution influencing o r variable directly or indirectly. data was collected by questionare and observation. finding showed that attitude was directly influencing pain management ( ρ =0,000, ß=0,887). Through attitude, knowledge ( ρ =0,001, ß=0,6799) and emotional inteligence ( ρ =0,000, ß=0,5171) may influencing work performance. Whilst, knowledge ( ρ =0,000, ß=0,602) and emotional intelligence ( ρ =0,000, ß=0,415) were directly affecting attitude establishment in pain management. re were 97,23% data that had various information which found in total determination coefficient, while 2,77% of rest explained by o r variables that were not in path. It can be concluded that pain management performance was directly influenced by nurses` attitude and inderectly influenced by knowledge and emotional intelligence through attitude establisment. It is assumed that positive nurses attitude establishment to pain case and pain management service need to be done through a methode that increasing knowledge and emotional inteligence by formal and informal education such as trainings related to pain management ( Continuing Education dan Emotional Spiritual Quotient (ESQ ). re is a need to optimalize nurses` knowledge and emotional inteligence by giving a comfortable work environment, minimize stressor, and complete source and facilities. It is required to make an early attitude establishment and emotional inteligence for student of nursing in universities. Fur r research is needed to support findings of this study, with different nursing approach and o r internal variables. Fur rmore, it might be important to conduct experimental trial about implementation of Continuing Nurse Education (CNE) and Emotional Spiritual Quotient (ESQ) to nurses` knowledge and emotional inteligence in emergency department.
Item Type: | Thesis (Magister) |
---|---|
Identification Number: | TES/616.025/JAD/a/041406616 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 616 Diseases |
Divisions: | S2/S3 > Magister Manajemen Rumah Sakit, Fakultas Kedokteran |
Depositing User: | Endro Setyobudi |
Date Deposited: | 21 Oct 2014 14:34 |
Last Modified: | 21 Oct 2014 14:34 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/158224 |
Actions (login required)
View Item |