Basuni, HikmahLia (2014) Pengalaman Perawat Unit Gawat Darurat (UGD) Puskesmas Sukaraja Kabupaten Lombok Timur dalam Melakukan Rujukan Pasien dengan Kasus Kegawatan ke Rumah Sakit: Studi Fenomenologi. Magister thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Rujukan merupakan penyelenggaraan pelayanan kesehatan untuk melimpahkan tugas dan tanggung jawab timbal balik secara vertikal maupun horizontal. Rujukan dipandang sebagai bagian inti pada kasus kegawatan yang terjadi di puskesmas. puskesmas menjadi penyumbang rujukan terbesar bagi rumah sakit dibandingkan sumber rujukan yang lain yaitu sebanyak 68 %. Hasil studi pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti pada bulan Januari tahun 2014. Pelaksanaan rujukan dari pelayanan kesehatan primer ini masih menemui beberapa permasalahan dalam aplikasinya. Permasalahan yang terjadi diantaranya keberadaan dokter puskesmas yang tidak onsite selama 24 jam membuat penatalaksanaan segera bagi pasien khususnya yang mengalami kondisi kegawatan tidak dapat dilakukan dengan segera, salah satunya adalah keputusan rujukan bagi pasien. Perawat sebagai petugas puskesmas merasa tidak memiliki kewenangan dalam membuat keputusan rujukan bagi pasien. Minimnya kompetensi yang dimiliki perawat dalam mengenal tanda dini kegawatan dan fasilitas yang dimiliki puskesmas membuat perawat merasa tidak dapat bekerja secara maksimal. Tujuan umum penelitian ini yaitu untuk mengeksplorasi pengalaman perawat UGD puskesmas dalam melakukan rujukan pasien dengan kasus kegawatan ke rumah sakit. Sedangkan tujuan khusus penelitian ini yaitu mengeksplorasi pengalaman perawat dalam melakukan penilaian kegawatan pada pasien dan membuat keputusan rujukan, mengeksplorasi makna pengalaman perawat dalam melakukan pendampingan pasien rujukan selama di ambulan dan makna pengalaman melakukan serah terima pasien rujukan dari puskesmas ke rumah sakit. Penelitian ini menggunakan desain penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi interpretif . Partisipan yang ikut serta dalam penelitian ini sebanyak lima orang perawat UGD Puskesmas Sukaraja, dengan pendidikan terakhir yaitu satu orang SPK, tiga orang D3 Keperawatan dan satu orang sarjana keperawatan. Masa kerja kelima partisipan antara tiga dan dua puluh tahun. Tehnik pengambilan data melalui wawancara berkisar antara 30-50 menit dengan menggunakan alat perekam. Tempat dan waktu wawancara dilakukan di Puskesmas Sukaraja saat pagi dan siang hari sesuai dengan kontrak yang telah dibuat. Hasil transkrip wawancara di analisis dengan analisis hermeneutics dari Dikelmann et al (1989). Hasil analisis data di dapatkan lima tema dari masing-masing tujuan penelitian. Tema pemeriksaan kegawatan fisik dan kurang percaya diri menentukan status kegawatan pasien menjawab pertanyaan penelitian tentang pengalaman dan makna pengalaman perawat dalam melakukan penilaian kegawatan. Tema hambatan dalam membuat keputusan rujukan menjawab pertanyaan penelitian tentang pengalaman perawat dalam membuat keputusan rujukan pasien dengan kasus kegawatan. Tema kecemasan saat didalam ambulans menjawab pertanyaan penelitian tentang makna pengalaman perawat dalam melakukan pendampingan pasien rujukan selama di ambulan. Tema malu saat serah terima di rumah sakit menjawab pertanyaan penelitian tentang makna pengalaman perawat dalam melakukan serah terima pasien rujukan dari puskesmas ke rumah sakit. Pemeriksaan kegawatan fisik merupakan tindakan yang dilakukan perawat UGD puskesmas dalam menilai kegawatan bagi pasien. Pemeriksaan fisik tersebut mencakup penilaian tingkat kesadaran pasien, penilaian jumlah dan sumber perdarahan, melihat status hemodinamik dan status respirasi pasien. Kurang percaya diri menentukan status kegawatan pasien yang dirasakan perawat dimanifestasikan dengan kebingungan partisipan dalam memilah pasien gawat, tidak memahami kondisi klinis pasien dan takut salah dalam memberikan tindakan. Hambatan dalam membuat keputusan rujukan disebabkan oleh keterbatasan wewenang dan keterlibatan keluarga dalam pengambilan keputusan rujukan. Kecemasan saat di dalam ambulans disebabkan karena kurangnya fasilitas yang ada di dalam ambulans dan kekhawatiran pasien meninggal dijalan. Perasaan malu saat serah terima dirumah sakit di sebabkan karena perawat tidak dapat menjawab pertanyaan perawat UGD rumah sakit terkait kondisi klinis pasien yang di rujuk. Berdasarkan hasil penelitian ini di harapkan institusi pelayanan yaitu puskesmas dapat meningkatkan kompetensi perawat khususnya dibidang kegawatdaruratan, membuat standar operasional prosedur tentang mekanisme pengambilan keputusan rujukan dan melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah dalam upaya peningkatan sarana dan prasarana UGD puskesmas.
English Abstract
A refferal is implementation of health care services to assign duties and responsibilities of reciprocal both vertically or horizontally. referral was seen as core of emergency case in public health center. Public health contributes most for referral to hospital than any o r referral sources, i.e. approximately 68%, as resulted by a preliminary study conducted by researchers in January 2014. referral implementation of primary health care is still encountering some problems in its application, such as clinic physician which is not onsite for 24 hours and lead to immediate treatment for patients particular experiencing emergency conditions cannot be done immediately; including decision of referral for patients. Nurses as staff of public health center feel has no authority in making decisions on referrals patients. lack of competence of nurse to know early signs of emergency and facilities that owned by public health service unable nurses to work optimally. general objective of this research is to explore experiences of emergency unit`s nurses of public health center in implementing reference for emergency patients to hospital. specific objective of this research is to explore experiences of nurses in conducting emergency assessment on patient and decision making for referral, meaning of nurses experiences in guiding referral patient in ambulances, and meaning of experiences of handing over referral patients from public health center to hospitals. This research used qualitative design research with interpretive phenomenology approach. participants were five nurses of ED Public Health Center Sukaraja consisted of one SPK graduate, three nursing diploma graduates, and one bachelor of nursing graduate. participants` work experiences ranged between three to twenty years. Data were obtained through in-depth interview between 30-50 minutes using a recording device. place and time of interviews were conducted in morning and in afternoon in public health centers as previously appointed. result of interview transcripts were analyzed using Hermeneutics of Dikelmann Analysis. data analysis resulted in five mes from each of research objectives. mes of emergency physical examination and lacking of confidence in determining status of emergency patients showed ir experiences and meaning of nurses experiences in implementing emergency assessment. me of obstacles in making decisions of referral explained experience of nurses in decision making for referral patients in emergency cases. me of anxiety in an ambulance explained meaning of providing guidance for referral patients in ambulances. me of embarrassment during handover at hospital answered questions about meaning of nurse experience in doing handover of referral patients from public health center to hospitals. Physical examination is an assessment of emergency of patient implemented by emergency nurse of public health center. Physical examination includes assessment of patients level of consciousness, amount and source of bleeding, and hemodynamic status and respiratory status. Lack of confidence determines status of emergency patients felt nurses as manifested by confusion of participants in sorting out emergency patients, unability in assessing clinical condition of patient and fear of conducting wrong act. Making referral decision is hard due to limitations of authority and familys involvement in decision making process. anxiety felt while in ambulance is caused due to lack of facilities in it and concerns of patients that would die on way. Feeling ashamed when handing patient over at hospital is caused by nurses` unability to answer questions from emergency nurse regarding clinical condition of patient. Based on results of this research, it is expected that public health facilities may improve competency of nurses especially in field of emergency, making standards operational of procedures regarding referral and decision-making mechanisms, and coordinating with local government in an attempt to increase infrastructure in emergency units of public health center.
Item Type: | Thesis (Magister) |
---|---|
Identification Number: | TES/616.025/BAS/p/041406466 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 616 Diseases |
Divisions: | S2/S3 > Magister Manajemen Rumah Sakit, Fakultas Kedokteran |
Depositing User: | Endro Setyobudi |
Date Deposited: | 07 Oct 2014 13:08 |
Last Modified: | 07 Oct 2014 13:08 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/158217 |
Actions (login required)
View Item |