Nisa, AndinaChairun (2016) Pemanfaatan Limbah Organik Tambak Udang Windu (Penaeus Monodon) Terhadap Kuantitas Dan Kualitas Tetraselmis Sp. Berdasarkan Ekspresi Fluorescent Protein. Magister thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Tingginya permintaan akan protein hewani memacu petani udang meningkatkan produksi udang windu (Penaeus monodon). Kepadatan yang tinggi dan pemberian pakan berlebihan dapat menimbulkan masalah bagi produksi udang yaitu dengan adanya bahan organik berlebih yang terkandung dalam limbah. Limbah organik masih mengandung sejumlah unsur hara yang dibutuhkan oleh fitoplankton untuk pertumbuhannya yaitu fitoplankton membutuhkan nitrat dan fosfat masing-masing 0,0039 g/l – 0,0155 g/l dan 0,00027 g/l – 0,00551 g/l Bahan organik yang terdapat dalam limbah harus diubah terlebih dahulu menjadi bahan anorganik agar dapat dimanfaatkan oleh fitoplankton dengan proses perendaman. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan waktu perendaman terbaik limbah organik tambak udang windu dan menentukan dosis terbaik limbah organik tambak udang untuk pertumbuhan fitoplankton Tetraselmis sp. dilihat dari kualitas selnya berdasarkan analisis Fluorescent Protein. Penelitian dilaksanakan pada bulan November 2015-Juli 2016 di Laboratorium Kimia Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya, Laboratorium Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Brawijaya, Laboratorium Reproduksi dan Pemuliaan Ikan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Brawijaya dan Laboratorium Biosains, Universitas Brawijaya, Malang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan 2 tahap penelitian. Penelitian tahap I meliputi analisis unsur hara limbah organik tambak udang, terdiri dari unsur makro (C, N, dan P) dan mikro (Fe, Cu, Zn, Mn dan B), analisis kelimpahan bakteri dan identifikasi bakteri heterotrof dan nitrifikasi dan penentuan waktu perendaman limbah organik tambak udang. Penelitian tahap II meliputi kultur Tetraselmis sp. dan diamati kepadatan sel, laju pertumbuhan spesifik, dan kualitas air serta analisis ekspresi sel melalui Fluorescent Protein. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perendaman limbah selama limbah selama 48 jam merupakan perendaman terbaik untuk menguraikan bahan organik menjadi anorganik untuk selanjutnya dimanfaatkan oleh Tetraselmis sp. karena menghasilkan 3,32333 mg/l amonium; 4,58 mg/l nitrat dan 2,033 mg/l fosfat. Penggunaan dosis limbah 8 g/l menghasilkan kepadatan sel Tetraselmis sp. tertinggi (1.283.333 sel/ml) dan laju pertumbuhan spesifik tercepat (0,282). Berdasarkan ekspresi fluorescent protein perlakuan dengan dosis limbah 2 g/l menunjukkan sejumlah protein yang terekspresi lebih banyak dibandingkan dengan perlakuan lainnya. Kualitas air yang diperoleh selama yaitu suhu air pada pagi hari berkisar antara 22,5 – 240C sedangkan suhu air pada sore hari berkisar antara 25 – 27,40C. pH pagi hari berkisar antara 5,22 - 6,74 sedangkan pada sore hari berkisar antara 8,30 – 8,53 kadar DO (oksigen terlarut) pada pagi hari berkisar antara 6 - 7,57 mg/l sedangkan kadar oksigen terlarut pada sore hari berkisar antara 5,22 - 6,74 mg/l dan salinitas pada pagi hari adalah 31 – 35 ppt, sedangkan salinitas pada sore hari adalah 32 – 36 ppt Hasil kualitas air menunjukkan kisaran yang baik untuk kehidupan fitoplankton Tetraselmis sp
Item Type: | Thesis (Magister) |
---|---|
Identification Number: | TES/615.95/NIS/p/2016/041611403 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 615 Pharmacology and therapeutics > 615.9 Toxicology |
Divisions: | S2/S3 > Magister Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan |
Depositing User: | Nur Cholis |
Date Deposited: | 11 Apr 2017 09:16 |
Last Modified: | 11 Apr 2017 09:16 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/158204 |
Actions (login required)
View Item |