Restanty, Dian Aby (2016) Pengaruh Paparan Timbal (Pb) Asetat Per Oral Terhadap Jumlah Folikel Antral, Ekspresi Bax Dan Indeks Apoptosis Sel Granulosa Folikel Antral Pada Ovarium Tikus Putih Betina Galur Wistar (Rattus Novergi. Magister thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Kasus pencemaran timbal masih marak terjadi di dunia termasuk Indonesia. Pencemaran timbal dapat menyebabkan efek toksik pada beberapa sistem organ tubuh, salah satunya sistem reproduksi wanita. Salah satu target paparan timbal adalah Hypothalamus-Pituitary-Gonadal (HPG) Axis yang akan menghambat sekresi Gonadotropin Releasing Hormone (GnRH) yang mengakibatkan penurunan kadar FSH sehingga akan menghambat pertumbuhan dan perkembangan folikel ovarium. Paparan timbal juga mengakibatkan peningkatan reactive oxidative species (ROS) dan penurunan antioksidan tubuh yang menyebabkan terjadinya stres oksidatif sehingga menyebabkan timbulnya kerusakan DNA, disfungsi protein dan meningkatkan lipid peroksidase. Kerusakan DNA ini akan memicu terjadinya apoptosis jalur intrinsik di berbagai organ, salah satunya sel granulosa folikel antral pada ovarium. Apoptosis ini melibatkan sejumlah protein yang bersifat pro apoptosis yaitu Bax. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuktikan pengaruh paparan timbal asetat per oral terhadap jumlah folikel antral, ekspresi Bax dan indeks apoptosis sel granulosa folikel antral pada ovarium tikus putih betina galur wistar (Rattus novergicus). Desain penelitian ini adalah true experimental post only control group dengan menggunakan hewan coba tikus betina Rattus novergicus galur wistar usia 10 – 12 minggu (usia reproduktif) dengan berat badan 100 - 200 gram. Sampel berjumlah 24 ekor terbagi menjadi kelompok kontrol dan 3 kelompok perlakuan timbal asetat dosis 30 ppm, 100 ppm dan 300 ppm. Timbal asetat yang dipakai dalam penelitian ini adalah timbal (II) asetat tryhydrate merk Merck berupa serbuk, kemudian dibuat larutan sesuai dengan dosis yang diberikan. Timbal asetat diberikan per oral melalui sonde selama 30 hari. Pada hari ke-31 paparan, dilakukan pemeriksaan swab vagina untuk menentukan tikus berada pada fase proestrus, kemudian dilakukan penimbangan berat badan, dan dilakukan pembedahan. Organ ovarium ditimbang, selanjutnya disiapkan untuk pembuatan preparat histopatologi. Jumlah folikel antral diperiksa melalui pewarnaan Hematoxylen Eosin (HE), ekspresi Bax sel granulosa folikel antral diperiksa dengan teknik immunohistokimia, pemeriksaan indeks apoptosis dengan metode TUNEL assay. Data dianalisis secara statistik dengan bantuan SPSS 20 menggunakan uji normalitas Shapiro Wilk, uji homogenitas, uji One Way Annova dan Kruskal Wallis. Hasil penelitian didapatkan bahwa selisih berat badan tikus antara minggu ke-4 dan minggu ke-0 paparan menunjukkan penurunan pada kelompok perlakuan dosis 30, 100, 300 ppm dibandingkan kelompok kontrol. Mungkin akibat kurang nafsu makan dan mual muntah yang berlebihan akibat timbal. Berat ovarium juga mengalami penurunan yang signifikan dibandingkan kelompok kontrol kemungkinan karena terjadi kerusakan pada organ ovarium akibat timbal. Jumlah folikel antral mengalami penurunan yang signifikan pada dosis timbal 100 ppm, dan reratanya meningkat signifikan pada dosis timbal 300 ppm (p-value 0,05). Hal ini kemungkinan disebabkan oleh batas absorpsi timbal asetat di dalam tubuh berada pada dosis 100 ppm dan mungkin karena adanya feedback mechanism yang dipicu oleh penurunan kadar esterogen, sehingga merangsang pengeluaran FSH yang dapat meningkatkan pertumbuhan folikel. Ekspresi Bax sel granulosa folikel antral mengalami peningkatan yang tidak signifikan terhadap kelompok kontrol (p-value0,05), akan tetapi indeks apoptosisnya meningkat secara signifikan (p-value 0,05). Peneliti menduga hal ini disebabkan oleh adanya jalur apoptosis lainnya yang disebabkan oleh timbal, baik melalui jalur ekstrinsik yaitu melalui death receptor maupun jalur langsung ke mitokondria yaitu melalui peran intraseluler yang digantikan oleh timbal. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa paparan timbal asetat per oral dapat menurunkan jumlah folikel antral secara signifikan pada dosis 100 ppm, meningkatkan ekspresi Bax sel granulosa folikel antral secara tidak signifikan dan dapat vii meningkatkan indeks apoptosis sel granulosa folikel antral secara signifikan pada dosis 300 ppm. Berdasarkan hasil penelitian ini, perlu dilakukan penelitian lanjutan dengan dosis rendah ( 10 ppm) dengan waktu yang lebih lama sehingga dapat menemukan lama paparan yang memberikan efek kerusakan pada organ serta dapat membuktikan jalur apoptosis lainnya yang diakibatkan oleh timbal.
Item Type: | Thesis (Magister) |
---|---|
Identification Number: | TES/615.91/RES/p/2016/041611181 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 615 Pharmacology and therapeutics > 615.9 Toxicology |
Divisions: | S2/S3 > Magister Kebidanan, Fakultas Kedokteran |
Depositing User: | Nur Cholis |
Date Deposited: | 11 Jan 2017 13:31 |
Last Modified: | 24 May 2022 01:33 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/158198 |
Text
DIAN ABY RESTANTY.pdf Download (12MB) |
Actions (login required)
View Item |