Kartikasari, NanikTriana (2016) Pengaruh Paparan Subkronis Transfluthrin Per Inhalasi Pada Ekspresi Reseptor Estrogen Α Testis Tikus Rattus Norvegicus Strain Wistar. Magister thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
1 Program Studi Pendidikan Dokter Spesialis I, Ilmu Penyakit Dalam, Fakultas Kedokteran, Universitas Brawijaya, Rumah Sakit Umum Daerah dr.Saiful Anwar Malang 2 Konsultan Endokrinologi, Divisi Endokrin, Metabolik dan Diabetes, Departemen Ilmu Penyakit Dalam, Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya, Rumah Sakit Umum Daerah dr.Saiful Anwar Malang Latar Belakang: Endocrine disrupting chemicals (EDCs) adalah bahan (substance) eksogen yang dapat mengganggu sistim endokrin dan berdampak buruk pada kesehatan. Salah satu contoh EDC adalah transfluthrin yang merupakan golongan pyrethroid. Transfluhtrin merupakan salah satu insektisida yang berpengaruh terhadap berbagai sistem reproduksi dan bersifat mimicking efect dan dapat berinteraksi dengan reseptor estrogen. Transfluthrin diduga meningkatkan ekspresi reseptor estrogen α pada testis tikus. Tujuan : Untuk mengetahui pengaruh paparan subkronis transfluthrin per inhalasi terhadap ekspresi reseptor estrogen α pada testis tikus Rattus norvegicus strain Wistar. Metode: Penelitian true experimental in vivo, post-test only, control group menggunakan 35 tikus putih (Rattus norvegicus strain Wistar) yang dibagi menjadi 5 kelompok, yaitu: kontrol negatif (tikus tanpa perlakuan), kontrol pelarut (tikus yang dipapar pelarut nhexana), serta kelompok yang dipapar transflutrin subkronik per inhalasi selama 60 hari, dengan beberapa dosis, yaitu: 0,1mg/dl (perlakuan 1), 0,2mg/dl (perlakuan 2) dan 0,4mg/dl (perlakuan 3). Pada hari ke 60 tikus dikorbankan, organ testis diambil dan disimpan dalam formalin selama 24 jam kemudian dilakukan blok parafin. Ekspresi reseptor estrogen α dinilai dengan pewarnaan imunohistokimia (bs-0725R) dan dilihat secara visual setiap 10 lapangan pandang dengan mikroskop cahaya menggunakan pembesaran 400x pada inti sel yang berwarna coklat pada tubulus seminiferus dan interstitial cells testis dan dilakukan analisa dengan program immunoratio JPEG 2000, skala ratio dengan satuan (%). Hasil: Terdapat kecenderungan peningkatan ekpresi ERα yang sesuai dengan penambahan dosis transfluthrin (dose dependent). Data ekspresi ERα disajikan dalam bentuk rerata dan standar deviasi dimana pada kelompok kontrol negatif sebesar 16,7450 ± 5,01183 %, kontrol pelarut sebesar 16,6371 ± 13,00235 %, perlakuan 1 sebesar 19,3067 ± 6,52193 %, perlakuan 2 sebesar 25,6286 ± 7,08142 %, perlakuan 3 sebesar 28,7929 ± 20,31137 %. Analisa Kruskal-Wallis didapatkan bahwa tidak terdapat perbedaan bermakna ekspresi ERα antara kelompok perlakuan tikus, sehingga data tidak dapat dilanjutkan dengan uji post hoc. Uji korelasi pearson menunjukkan, terdapat korelasi positif lemah antara dosis transfluthrin dengan ekspresi ERα (r=0.388, p=0.025). Kesimpulan: Paparan sub kronis transfluthrin per inhalasi pada tikus Rattus norvegicus strain Wistar menunjukkan kecenderungan peningkatan ekpresi ERα yang sesuai dengan penambahan dosis transfluthrin (dose dependent). Terdapat korelasi positif lemah dosis transfluthrin yang diberikan terhadap ekspresi reseptor estrogen α tikus Rattus norvegicus strain Wistar sehingga semakin tinggi dosis transfluthrin yang dipaparkan maka semakin besar ekspresi estrogen reseptor α.
Item Type: | Thesis (Magister) |
---|---|
Identification Number: | TES/615.9/KAR/p/2016/041602795 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 615 Pharmacology and therapeutics > 615.9 Toxicology |
Divisions: | Profesi Kedokteran > Spesialis Ilmu Penyakit Dalam, Fakultas Kedokteran |
Depositing User: | Nur Cholis |
Date Deposited: | 13 Apr 2016 13:55 |
Last Modified: | 13 Apr 2016 13:55 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/158193 |
Actions (login required)
View Item |