Ekstraksi Glikosaminoglikan Mengandung Kondroitin Sulfat Dan Glukosamin Dari Bubuk Tulang Rawan Ceker Ayam Serta Pengaruh Ekstrak Terhadap Tikus Hiperurisemia

Rochmawati, Nia (2016) Ekstraksi Glikosaminoglikan Mengandung Kondroitin Sulfat Dan Glukosamin Dari Bubuk Tulang Rawan Ceker Ayam Serta Pengaruh Ekstrak Terhadap Tikus Hiperurisemia. Magister thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Gout merupakan penyakit arthritis yang diasosiasikan dengan hiperurisemia atau asam urat berlebih (6,8 mg/dL). Saat ini allopurinol digunakan untuk menurunkan asam urat dengan mekanisme menghambat enzim xanthine oxidase (XO), yaitu enzim yang mengkatalisis pembentukan asam urat. Namun, allopurinol memiliki efek samping sehingga diperlukan alternatif bahan lain dalam menurunkan asam urat, misalnya kondroitin sulfat (CS) dan glukosamin (GS) yang keduanya merupakan bagian dari glikosaminoglikan (GAG) penyusun tulang rawan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui metode ekstraksi yang menghasilkan ekstrak GAG mengandung CS dan GS tertinggi dari bubuk tulang rawan ceker ayam serta pengaruh ekstrak dibandingkan bubuk tulang rawan ceker ayam dan allopurinol terhadap kadar asam urat tikus hiperurisemia dan aktivitas XO secara in vitro maupun in vivo. Penelitian tahap I yaitu ekstraksi glikosaminoglikan mengandung kondroitin sulfat dan glukosamin dari bubuk tulang rawan ceker ayam, menggunakan metode nested design dengan faktor mayor metode ekstraksi yaitu menggunakan air mendidih, asam asetat dan enzim papain. Sedangkan faktor minor yaitu waktu ekstraksi yang digunakan untuk air mendidih 2 jam dan 2,5 jam, asam asetat 7 jam dan 17 jam serta enzim papain 24 jam dan 48 jam. Setiap perlakuan diulang sebanyak 4 kali sehingga didapatkan 24 unit perlakuan. Hasil ekstrak dengan perlakuan terbaik yang dipilih menggunakan metode zeleny selanjutnya diuji pada penelitian tahap II yaitu secara in vitro dan in vivo. Pada pengujian in vitro untuk pengujian penghambatan aktivitas XO digunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan sampel berupa ekstrak, bubuk tulang rawan ceker ayam dan allopurinol. Pada percobaan in vivo untuk pengujian hiperurisemia dan penghambatan aktivitas XO digunakan metode RAL dengan perlakuan kontrol negatif (KN), kontrol positif (KP), perlakuan hiperurisemia dengan pemberian ekstrak 333 mg/ 200 g BB tikus (KE), perlakuan hiperurisemia dengan pemberian bubuk tulang rawan ceker ayam 208 mg/200 g BB tikus (KC) dan perlakuan hiperurisemia dengan pemberian obat komersial allopurinol 10 mg/kg BB (KO). Tikus diperlakukan hiperurisemia dengan pemberian kalium oksonat 300 mg/kg BB. Setiap perlakuan terdiri dari 5 ekor tikus. Data dianalisa menggunakan ANOVA dan uji lanjut BNT dengan α=5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode ekstraksi berpengaruh nyata terhadap rendemen, kadar CS dan GS pada ekstrak. Waktu ekstraksi berpengaruh nyata terhadap rendemen dan kadar GS, namun tidak berpengaruh terhadap kadar CS. Perlakuan terbaik didapatkan dari ekstraksi menggunakan air mendidih selama 2,5 jam dengan rendemen 38,44±0,51%, CS 2,04±0,17% serta GS 8,12±1,09%. Pemberian ekstrak mampu menurunkan kadar asam urat tikus hiperurisemia secara nyata (p 0,05), dimana kadar asam urat KN 1,1±0,17 mg/dL, KP 6,4±5,36 mg/dL, KC 3,4±0,78 mg/dL, KE 1,3±0,50% dan KO 1,1±0,17 mg/dL. Namun, baik KE maupun KC tidak mampu menghambat aktivitas enzim XO baik secara in vitro maupun in vivo dibandingkan allopurinol.

Item Type: Thesis (Magister)
Identification Number: TES/615.718/ROC/e/2016/041700116
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 615 Pharmacology and therapeutics > 615.7 Pharmacokinetics
Divisions: S2/S3 > Magister Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian
Depositing User: Nur Cholis
Date Deposited: 09 Jun 2017 07:49
Last Modified: 09 Jun 2017 07:49
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/158176
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item