Efek Ekstrak Aloe vera Peroral Terhadap Respons Imun Humoral Dan Kolonisasi Bakteri Pada Uretra Tikus Betina Yang Diinfeksi Escherichia coli.

Novianti, Ahisa (2014) Efek Ekstrak Aloe vera Peroral Terhadap Respons Imun Humoral Dan Kolonisasi Bakteri Pada Uretra Tikus Betina Yang Diinfeksi Escherichia coli. Magister thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Penyakit infeksi saluran kemih (ISK) merupakan penyakit tersering yang menyerang wanita dibandingkan pria. Mulai dari anak-anak, remaja putri, wanita usia subur, ibu hamil dan ibu nifas berpotensi terserang penyakit ISK berulang. Pada ibu hamil ISK dapat mengakibatkan kelahiran prematur, korioamnionitis, bahkan lahir mati (stillbirth). Penyebab ISK terbesar yaitu bakteri Escherichia coli yang sebenarnya merupakan flora normal pada saluran pencernaan. Apabila bakteri ini bermigrasi ke saluran kemih dengan jumlah bakteri 105 colony forming unit (CFU), maka akan terjadi proses inflamasi pada saluran kemih dan bahkan terjadi infeksi yang disertai gejala ataupun tanpa gejala (asimtomatik). Resistensi obat-obatan kimia terhadap bakteri E. Coli telah banyak dilaporkan, terutama pada golongan antibiotik betalaktam, kuinolon dan aminoglikosida. Oleh sebab itu dibutuhkan alternatif pengobatan dengan efektifitas tinggi dan efek samping yang minimal. Sejumlah penelitian melaporkan bahwa kandungan zat aktif pada Aloe vera mampu menghambat pertumbuhan bakteri gram positif maupun bakteri gram negatif, serta mempunyai fungsi sebagai antikanker, fungisidal, imunomodulator sistem imun, regulasi glukosa darah, serta sebagai antiviral. Polisakarida yang bernama acemannan merupakan senyawa aktif yang berfungsi untuk meregulasi sistem imun dengan meningkatkan respons imun seluler dan humoral. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek ekstrak Aloe vera terhadap kadar imunoglobulin A sekretorik (S-IgA) pada mukosa uretra, kadar imunoglobulin G (IgG) pada serum serta jumlah koloni bakteri pada tikus betina yang diinfeksi E. coli. Desain penelitian yang digunakan adalah studi eksperimental murni laboratorik dengan rancangan post test only control group menggunakan 24 ekor tikus betina berumur 2-3 bulan dengan berat tikus berkisar antara 150-200 gram. Sebelum perlakuan, tikus melewati proses aklimatisasi selama 1 minggu, kemudian dibagi menjadi 4 kelompok yaitu: kelompok kontrol (K), P1 mendapatkan ekstrak Aloe vera dengan dosis 130 mg/tikus, P2 dengan dosis 270 mg/tikus, dan P3 berdosis 530 mg/tikus. Pemberian ekstrak Aloe vera (yang diproses mengggunakan metode maserasi) diberikan peroral selama 14 hari. Pada hari ke-9, tikus diinfeksi oleh bakteri E. coli sebesar 0,2 ml dari 105 CFU/ml. Pada hari ke-15 semua tikus diterminasi. Kadar S-IgA dan IgG diukur menggunakan metode ELISA, sedangkan jumlah koloni bakteri E. coli dihitung dengan cara kulturisasi menggunakan media Eosin Methylene Blue Agar (EMBA). Hasil uji one way ANOVA menunjukkan bahwa ekstrak Aloe vera dapat meningkatkan kadar S-IgA dan menurunkan jumlah kolonisasi bakteri E. coli secara bermakna (berturut-turut, p=0,046 dan p=0,003). Sedangkan kadar IgG mengalami peningkatan akan tetapi tidak berbeda secara bermakna (p=0,830). Penurunan jumlah bakteri E. coli pada organ uretra tikus diperkirakan sebagai hasil kerja zat aktif dalam tumbuhan Aloe vera yaitu acemannan, antraquinon dan saponin, serta peran S-IgA yang berfungsi sebagai opsonin dan APC (antigen presenting cell) untuk menghambat pertumbuhan bakteri pada mukosa uretra. Kesimpulan pada penelitian ini adalah pemberian ekstrak Aloe vera peroral dapat meningkatkan kadar S-IgA antar perlakuan secara bermakna. Jumlah kolonisasi bakteri E. coli pada organ uretra tikus yang diberikan ekstrak Aloe vera menurun secara bermakna dibandingkan kelompok kontrol, sedangkan kadar imunoglobulin G (IgG) antar perlakuan terjadi peningkatan akan tetapi tidak berbeda secara bermakna. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Aloe vera dapat digunakan sebagai imunostimulan serta sebagai bakterisidal pada hewan coba dan sebagai literatur pada penelitian selanjutnya.

English Abstract

Urinary tract infection (UTI) is most common disease which often infects women than men. Children, young women, women of childbearing age, pregnant women and new mo rs are potentially infected by recurrent UTI disease. UTI in pregnant women can cause premature birth, chorioamnionitis, even stillbirth. biggest cause of UTI is Escherichia coli bacteria which is actually a normal flora of gastrointestinal tract. When se bacteria migrate into urinary tract by number of bacteria 105 colony forming unit (CFU), re will be a process of inflammation in urinary tract and an infection that occurs even with symptoms or without symptoms (asymptomatic). Resistance of chemical drugs against E. coli bacteria have been reported, especially in group of betalaktam antibiotics, quinolones and aminoglycosides. refore, it is required an alternative treatment with high effectiveness and minimal side effects. A number of studies have reported that content of active substance in Aloe vera is able to inhibit growth of positive-Gram bacteria and negative-Gram bacteria, as well as having function as anticancer, fungicidal, immunomodulatory immune system, blood glucose regulation, as well as antiviral. Polysaccharide which is called as acemannan is an active compound that serves to regulate immune system by increasing cellular and humoral immune responses. This study aimed to determine effects of Aloe vera extract on levels of secretory immunoglobulin A (S-IgA) in urethral mucosa, levels of immunoglobulin G (IgG) in serum and number of bacterial colonies in female mice which is infected by E. coli. study design which used is a true experimental laboratory studies with design of post-test only control group by using 24 female rats in age of 2-3 months old and in weight of ranged from 150-200 grams. Before treatment, rats go through process of acclimatization for 1 week, n it is divided into 4 groups: control group (K), P1 gets Aloe vera extract with a dose of 130 mg/rat, P2 with a dose of 270 mg/rat, and P3 with a dose of 530 mg/rat. administration of Aloe vera extract (which is processed by using traditional method of maceration) was given orally for 14 days. On day 9, mice were infected by E. coli bacteria by 0.2 ml of 105 CFU/ml. On day 15 all mice were terminated. levels of S-IgA and IgG were measured using ELISA method, whereas number of colonies of E. coli bacteria was calculated by culturalization using Eosin Methylene Blue Agar media (EMBA). results of one way ANOVA test showed that Aloe vera extracts may increase levels of S-IgA and decrease number of E. coli colony, significantly p=0.046 and p=0.003, respectively. Whereas IgG levels also increased but not significantly different (p=0.830). decrease in number of E. coli bacteria in organs of rats urethra is predicted as result of an active substance in Aloe vera plant such as acemannan, antraquinon and saponins, as well as role of S-IgA, which its functions as an opsonin and APC (antigen presenting cells) to inhibit growth of bacteria in mucosa of urethra. conclusion of this research is oral administration of Aloe vera extracts may increase levels of S-IgA significantly among treatments. number of bacterial colonization of E. coli in organs of rats urethra which are given Aloe vera extract decreased significantly compared to control group, while levels of immunoglobulin G (IgG) among treatments increased but not significantly different. results of this study showed that Aloe vera can be used as an immunostimulant and bactericidal in experimental animals and as literature in subsequent studies.

Item Type: Thesis (Magister)
Identification Number: TES/615.32432/NOV/e/041402401
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 615 Pharmacology and therapeutics > 615.3 Organics drugs
Divisions: S2/S3 > Magister Kebidanan, Fakultas Kedokteran
Depositing User: Budi Wahyono Wahyono
Date Deposited: 22 May 2014 08:43
Last Modified: 22 May 2014 08:43
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/158146
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item