Wulandari, AyuPramitha (2017) Pengaruh Pemberian Kurkumin Terhadap Persentase Sel Th17, Sel Treg, KeseimbanganSel Th17/Treg dan Kadar ANA Serum pada Mencit Balb/c Model Lupus yang Diinduksi Pristane”. Magister thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Lupus EritematosusSistemik (LES) merupakan suatu penyakit autoimun sistemik yang bersifat kronis, ditandai oleh produksi autoantibodi yang memicu pembentukan kompleks imun sehingga menghasilkan berbagai manifestasi kerusakan organ. Dalam perkembangan pengetahuan tentang penyakit autoimun, berkembang suatu paradigma yaitu terjadinya disregulasi sistem imun dan hilangnya toleransi imun. Pada patogenesis penyakit LES terjadi ketidakseimbangan antara sel Th17 dan selTreg. Beberapa penelitian (di luar negeri) sebelumnya telah membuktikan bahwa flare pada LES terjadi sebagai akibat dari ketidakseimbangan sel Treg/Th17. Etiologi LES yang multifaktorial dan begitu kompleks membuat banyak peneliti melakukan studi untuk menemukan petunjuk mengenai etiologi penyakit LES dengan mengembangkan hewan model LES. Pengembangan hewan model LES yang sering digunakan adalahmodel induksi pristane. Penelitian terdahulu selama lebih dari 15 tahun, menemukan bahwa respon inflamasi dari pristane dapat menghasilkan hewan model LES seperti LES pada manusia yang relevansinya tinggi.Hewan model LES induksi pristane merupakan hewan model terbaik yang memudahkan peneliti dalam memahami peran interferon-I (IFN-I) yang menjadi patogenesis LES.Pristane adalah senyawa alkana isoprenoid yang ditemukan dalam jumlah kecil pada beberapa tanaman dan diyakini berasal dari metabolisme phytol, ubiquitous ester dari klorofil. Penelitian ini dilakukan untuk membuktikan apakah pemberian kurkumin berpengaruh dalam menurunkan jumlah sel Th17, meningkatkan jumlah sel Treg, dan memperbaiki keseimbangan Treg/Th17 yaitu menurunkan rasio sel Treg/Th17. Metode penelitian yang dilakukan adalah True Experimental Design dengan desain post test-only control group design. Pemilihans ampel menggunakan metode simple random sampling. Sampel terdiri dari mencit BALB/c kelompok kontrol tanpa diberikan kurkumin (P0), dan mencit BALB/c kelompok perlakuan yang diinduksi pristane intraperitoneal yang diukur parameter LES lalu pada minggu ke-16 sampai minggu ke-32 diberi kurkumin dengan dosis 12,5 mg/kgBB/hari (P1), 50 mg/kgBB/hari (P2), dan 200 mg/kgBB/hari (P3). Parameter LES diukur pada minggu ke-16 dan minggu ke-32. Masing-masing kelompok terdiri dari 7 ekor mencit betina berumur 6-8 minggu. Pristane yang digunakan didapat dari sigma aldrich. Kurkumin didapatkan dari Sigma, St Louis MO. Analisa data menggunakan Uji normalitas menggunakan Kolmogorov-Smirnov dan homogenisitas menggunakan Test Homogenicity of Variance terlebih dahulu. Uji beda terhadap jumlah persentase sel Th17, Treg dan keseimbangan Treg/Th17 dilakukan dengan uji One Way ANOVA dibandingkan antara kelompok kontrol dengan perlakuan setiap periode waktu (minggu ke-16 dan 32). Untuk mengetahui hubungan antara kurkumin dengan jumlah Th17/ Treg menggunakan korelasi Pearson. Data ditampilkan dalam bentuk diagram batang dalam rerata ± standar deviasi (SD). Perbedaan yang bermakna antar tiap kelompok ditunjukkan dengan notasi yang berbeda. Nilai p 0.05 menunjukkan perbedaan yang bermakna antar kelompok perlakuan. Analisa data pada penelitian ini menggunakan program SPSS 17 for Windows Parameter yang digunakan untuk mengetahui mencit sudah mengalami LES adalah menggunakan parameter peningkatan kadar autoantibody yaitu Anti Nuclear Antibody (ANA) menggunakan metode ELISA. Variabel yang diukur pada penelitian ini, yaitu persentase sel Th17, sel Treg dan keseimbangan sel Th17/Treg pada limpa mencit menggunakan metode flowcytometry. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mencit BALB/c setelah diinduksi pristane mengalami peningkatan ANA serum secara signifikan dibandingkan dengan kelompok kontrol (p= 0.011, p 0.05). Kurkumin pada dosis 200 mg/kgBB dapat menurunkan ANA serum secara signifikan (p=0.024, p 0.05) dibandingkan dengan kelompok kontrol. Kurkumin dosis 200mg/kgBB dapat menurunkan persentasese Th17 (p=0.009, p 0.05) dibandingkan dengan kelompok kontrol, tetapi hanya sedikit meningkatkan persentase sel Treg (p=0.198) dibandingkan dengan kelompok kontrol. Kurkumin dosis 200 mg/kgBB/hari dapat menurunkan rasio Th17/Treg secara signifikan (p=0.000, p 0.005) dibandingkan dengan kelompok kontrol. Dapat disimpulkan dari penelitian ini bahwa kurkumin dapat menurunkan kadar ANA serum, menurunkan persentase Th17, meningkatkan persentase Tregsehingga memperbaiki keseimbangan Th17/Treg.
Item Type: | Thesis (Magister) |
---|---|
Identification Number: | TES/615.324 39/WUL/p/2017/041702307 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 615 Pharmacology and therapeutics > 615.3 Organics drugs |
Divisions: | S2/S3 > Magister Ilmu Biomedis, Fakultas Kedokteran |
Depositing User: | Budi Wahyono Wahyono |
Date Deposited: | 28 Apr 2017 15:27 |
Last Modified: | 28 Apr 2017 15:27 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/158142 |
Actions (login required)
View Item |