Pengaruh Ekstrak Temulawak (Curcuma Xanthorrhiza) Terhadap Kadar Sgpt Dan Identifikasi Jenis Radikal Bebas Akibat Paparan Radiasi Gamma Pada Hepar Mencit (Mus Musculus)

Sari, SeptianaKurnia (2015) Pengaruh Ekstrak Temulawak (Curcuma Xanthorrhiza) Terhadap Kadar Sgpt Dan Identifikasi Jenis Radikal Bebas Akibat Paparan Radiasi Gamma Pada Hepar Mencit (Mus Musculus). Magister thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Telah dilakukan analisis pengaruh ekstrak temulawak (Curcuma xanthorrhiza) terhadap kadar SGPT dan identifikasi jenis radikal bebas akibat paparan radiasi gamma pada hepar mencit (Mus musculus). Tujuan dari penelitian ini adalah mengkaji pengaruh ekstrak temulawak (Curcuma xanthorrhiza) terhadap kadar SGPT hepar mencit akibat paparan radiasi gamma dan menganalisis efek radiasi gamma terhadap jenis radikal bebas yang terdapat pada hepar mencit. Sinar gamma merupakan radiasi pengion yang dapat memicu terjadinya kerusakan sel bahkan kematian sel apabila berinteraksi dengan sel. Kerusakan sel akibat radiasi berkaitan erat dengan radikal bebas yang dihasilkan ketika radiasi berinteraksi dengan sel. Mekanisme pertahanan sel terhadap radikal bebas melibatkan suatu senyawa aktif yang disebut antioksidan. Antioksidan diketahui berfungsi menetralkan dan menangkap radikal bebas serta mencegah proses oksidasi. Sebanyak 80 ekor mencit jantan digunakan dalam penelitian ini dan dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu kontrol (K-), radiasi (R-) dan ekstrak temulawak dengan radiasi (R+). Mencit diberikan ekstrak temulawak dengan dosis 1,4 gr/kg BB; 2,0 gr/kg BB; 2,6 gr/kg BB; 3,2 gr/kg BB dan 3,8 gr/kg BB selama 10 hari sebelum dipapari radiasi gamma. Proses radiasi dilakukan secara fraksinasi selama 10 hari dengan paparan radiasi selama 10 menit, 20 menit, 30 menit, 40 menit dan 50 menit tiap perlakuan. Darah diambil melalui jantung mencit untuk diperoleh serumnya dan diukur kadar SGPT. Selain itu, sebagian organ hepar mencit akan dideteksi jenis radikal bebasnya menggunakan ESR dan sebagian lainnya dibuat preparat untuk diamati gambaran mikroskopisnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak temulawak mampu menurunkan kadar SGPT akibat paparan radiasi gamma. Berdasarkan penurunan kadar SGPT tersebut, dosis ekstrak temulawak 3,8 gr/kg BB merupakan dosis yang paling efektif dalam menurunkan kadar SGPT sebagai pencegahan dari efek radiasi gamma. Jenis radikal bebas yang terdapat pada hepar mencit akibat paparan radiasi gamma adalah triton, dengan faktor-g sebesar 5,95. Kata kunci : Ekstrak Temulawak, Hepar, Kadar SGPT, Mencit, Radiasi Gamma, Radikal Bebas

Item Type: Thesis (Magister)
Identification Number: TES/615.324 39/SAR/p/2015/041507033
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 615 Pharmacology and therapeutics > 615.3 Organics drugs
Divisions: S2/S3 > Magister Fisika, Fakultas MIPA
Depositing User: Endang Susworini
Date Deposited: 05 Jan 2016 15:31
Last Modified: 05 Jan 2016 15:31
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/158140
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item