Khalasha, Takhta (2017) Pengaruh Pemberian Kurkumin Terhadap Persentase Sel Th1, Th2, Dan Kadar Ana Pada Mencit Balb/C Model Lupus Yang Diinduksi Pristane. Magister thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Lupus Eritematosus Sistemik (LES) adalah suatu penyakit autoimun sistemik yang bersifat kronis dan melibatkan kerusakan multi organ. Dalam penelitian yang sudah dilakukan sebelumnya telah dikembangkan suatu paradigma baru bahwa pada manusia dengan kondisi LES terjadi aktivasi yang berlebihan dari sel Th1 dan Th2 menyebabkan aktivitas LES meningkat. Peningkatan jumlah sel Th2 akan menyebabkan aktivasi sel B yang berlebihan, sehingga akan menyebabkan produksi autoantibodi dengan karakteristik LES, seperti Anti Nuclear Antibody (ANA). Banyaknya efek samping dari terapi konvensional LES dan tidak terjangkaunya terapi biologic agent (imunomodulator) bagi pasien-pasien terutama di negara berkembang, maka dibutuhkan sebuah terapi baru yang efektif dan terjangkau untuk pasien-pasien LES. Salah satu bahan alam yang berpotensi sebagai agen pengobatan LES dan mudah dijumpai di Indonesia ialah kurkumin. Kurkumin merupakan senyawa phenolik yang banyak terdapat pada tanaman kunyit yang mampu memodulasi sistem imun, salah satunya mampu menurunkan kadar faktor transkripsi untuk diferensiasi sel Th1 dan Th2, serta fungsinya sebagai ligan alami reseptor vitamin D juga mampu menurunkan kadar sitokin IL-12 dan IL-4 yang digunakan untuk aktivasi sel Th1 dan Th2. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh pemberian kurkumin dalam berbagai dosis pada mencit Balb/c yang diinduksi pristane terhadap jumlah sel Th1 dan Th2 serta kadar ANA. Metode penelitian yang dilakukan adalah True Experimental Design dengan desain post test-only control group design. Pemilihan sampel menggunakan metode simple random sampling. Sampel terdiri dari 40 mencit betina Balb/c berusia 6-8 minggu dengan berat badan sekitar 30-50 gram diinjeksikan 0,5 cc pristane (Sigma-Aldrich) secara intraperitoneal untuk menginduksi lupus. Sejak usia 16 minggu, mencit dibagi menjadi 4 kelompok sesuai dengan dosis kurkumin yang diberikan: 0 mg/kg/bb, 12,5 mg/kgbb, 50 mg/kgbb, dan 200 mg/kgbb. Mencit diberikan kurkumin setiap hari dengan cara disonde hingga usia 32 minggu. Pada minggu ke-16, parameter yang digunakan untuk mengetahui mencit sudah mengalami LES adalah menggunakan parameter peningkatan kadar autoantibodi yaitu Anti Nuclear Antibody (ANA) menggunakan metode ELISA. Pada minggu ke-32, variabel yang diukur pada penelitian ini, yaitu jumlah Sel Th1 dan Sel Th2 pada limpa mencit menggunakan metode flowcytometry dan kadar ANA yang diambil dari serum mencit dan diukur menggunakan metode ELISA. Sel yang telah diambil dari limpa dilabel dengan PE anti mouse CD4 untuk penanda permukaan, kemudian diberikan FITC anti mouse IFN- γ dan PerCP antimouse IL-4 untuk mendeteksi sel Th1 dan Th2. Persentase sel diukur menggunakan flowcytometry yang dihitung dalam 10.000 sel. Analisa data menggunakan Uji normalitas menggunakan Kolmogorov-Smirnov dan homogenisitas menggunakan Test Homogenicity of Variance terlebih dahulu. Uji beda terhadap jumlah persentase Sel Th1 dan Th2 dilakukan dengan uji One Way ANOVA dibandingkan antara kelompok kontrol dengan kelompok perlakuan. Data ANA memiliki distribusi data yang tidak normal dan homogen, sehingga uji beda terhadap kadar ANA dilakukan dengan uji Kruskal Wallis dan dilanjutkan dengan uji Mann Whitney untuk membandingkan kelompok kontrol dan kelompok perlakuan. Untuk mengetahui korelasi antara persentase sel Th2 dengan kadar ANA, maka dilakukan uji korelasi Spearmann. Data ditampilkan dalam bentuk diagram batang dalam rerata ± standar deviasi (SD). Perbedaan yang bermakna antar tiap kelompok ditunjukkan dengan notasi yang berbeda. Nilai p 0.05 menunjukkan perbedaan yang bermakna antar kelompok perlakuan. Analisa data pada penelitian ini menggunakan program SPSS 17 for Windows Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemberian kurkumin mempengaruhi persentase sel Th1. Dibandingkan dengan kelompok kontrol positif (mencit model lupus yang tidak diberikan kurkumin), penurunan persentase sel Th1 secara signifikan ditemukan pada kelompok yang diberikan dosis kurkumin 200 mg/kgBB/hari (11.73 ± 4.34% vs 5.93 ± 2.79%; p= 0.043). Namun penurunan rerata persentase sel Th1 tidak berbeda secara bermakna pada kelompok yang diberikan dosis kurkumin 12,5 mg/kgBB/hari (11.73 ± 4.34% vs 7.83 ± 3.53% ; p= 0.245) dan pada kelompok yang diberikan dosis kurkumin 50 mg/kgBB/hari (11.73 ± 4.34% vs 6.58 ± 3.08%; p= 0.082). Pemberian kurkumin juga mempengaruhi persentase sel Th2. Dibandingkan dengan kelompok kontrol positif, penurunan persentase sel Th2 secara signifikan ditemukan pada kelompok yang diberikan dosis 50 mg/kgBB/hari (12.59 ± 4.43% vs 7.09 ± 2.98; p= 0.059) dan dosis 200 mg/kgBB/hari (12.59 ± 4.43% vs 6.31 ± 2.49%; p= 0.026). Namun, penurunan rerata persentase Th2 didapatkan tidak berbeda secara signifikan pada kelompok yang diberikan dosis kurkumin 12,5 mg/kgBB/hari (12.59 ± 4.43% vs 8.24 ± 3.76%; p= 0.171). Mengenai rasio persentase sel Th1/Th2 terdapat perbedaan yang tidak signifikan antara kelompok kontrol positif dengan kelompok yang diberikan kurkumin dalam berbagai dosis, meliputi kelompok yang diberikan dosis 12,5 mg/kgBB/hari (0.92 ± 0.13% vs 0.98 ± 0.38%; p= 0.971), kelompok yang diberikan dosis 50 mg/kgBB/hari (0.92 ± 0.13% vs 0.91 ± 0.12%; p= 1.000), dan kelompok yang diberikan dosis 200 mg/kgBB/hari (0.92 ± 0.13% vs 0.94 ± 0.19%; p= 0.999). Dibandingkan dengan kelompok kontrol positif, pemberian kurkumin juga mampu menurunkan kadar ANA secara siginifikan pada kelompok yang diberikan dosis kurkumin 50 mg/kgBB/hari (39.64 ± 5.70 vs 15.91 ± 14.22 ng/μl ; p= 0.009) dan kelompok yang diberikan dosis kurkumin 200 mg/kgBB/hari (39.64 ± 5.70 vs 17.18 ± 9.66 ng/μl; p= 0.002). Hasil uji korelasi Spearmann menunjukkan angka signifikansi 0.036 (p 0.05) yang berarti terdapat hubungan yang bermakna antara persentase sel Th2 dengan kadar ANA. Sedangkan koefisien korelasinya menunjukkan nilai 0.374 (r=0.374) yang berarti hubungan antara persentase sel Th2 dan ANA cukup kuat. Secara umum, kurkumin mampu menurunkan persentase sel Th1, Th2, dan kadar ANA secara signifikan pada pemberian dosis 200 mg/kgBB/hari. Penurunan rerata persentase sel Th1 dan Th2 dengan pemberian dosis kurkumin sebanyak 200mg/kgBB/hari sesuai dengan beberapa studi sebelumnya yang menggunakan kurkumin dengan dosis yang sama sebagai antioksidan, anti inflamasi, dan anti tumor. Penurunan persentase sel Th1 dan Th2 kemungkinan disebabkan oleh terhambatnya ekspresi faktor transkripsi T-bet dan GATA3 yang berfungsi untuk diferensiasi sel Th1 dan Th2, di sisi lain faktor transkripsi Foxp3 untuk diferensiasi sel Treg meningkat. Kurkumin juga merupakan ligan alami dari reseptor vitamin D dimana aktivasi dari reseptor tersebut mampu menginduksi sel Treg dan akan menghambat beberapa subset sel T helper, diantaranya sel Th1 dan Th2. Aktivasi dari reseptor vitamin D juga mampu menghambat sitokin IFN-y dan IL-4 pada sel CD4+ T naif yang dibutuhkan untuk diferensiasi sel Th1 dan Th2, sehingga jumlah sel Th1 dan Th2 akan menurun dengan pemberian kurkumin. Menurunnya persentase sel Th2 juga akan menurunkan jumlah sel B yang hiperaktivitas sehingga produksi autoantibodi yang berkaitan dengan LES seperti ANA juga akan dihambat. Berdasarkan uji korelasi antara persentase sel Th2 dan kadar ANA didapatkan bahwa sel Th2 memiliki hubungan yang cukup kuat dengan kadar ANA secara bermakna. Kesimpulan yang didapat dari penelitian ini adalah kurkumin dapat menurunkan persentase sel Th1 dan Th2 serta menurunkan kadar ANA secara signifikan pada dosis kurkumin sebanyak 200 mg/kgBB/hari. Persentase sel Th2 memiliki hubungan secara bermakna dengan kadar ANA.
Item Type: | Thesis (Magister) |
---|---|
Identification Number: | TES/615.324 39/KHA/p/2017/041702309 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 615 Pharmacology and therapeutics > 615.3 Organics drugs |
Divisions: | S2/S3 > Magister Ilmu Biomedis, Fakultas Kedokteran |
Depositing User: | Budi Wahyono Wahyono |
Date Deposited: | 28 Apr 2017 14:32 |
Last Modified: | 28 Apr 2017 14:32 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/158137 |
Actions (login required)
View Item |