Najmuddin, Mukhammad (2015) Pengaruh Serbuk Effervescent Berbasis Cincau Hitam (Mesona palustris BL) terhadap Sistem Imun Mencit Jantan yang Diinfeksi Salmonella typhimurium. Magister thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Berbagai penelitian menunjukkan bahwa cincau hitam (Mesona palustris BL) memiliki aktifitas antioksidan yang tinggi dan dapat berfungsi sebagai imunomodulator. Untuk meningkatkan nilai dari cincau hitam, perlu pengolahan untuk membuat produk yang lebih praktis, higienis, awet dan disukai, salah satunya adalah serbuk effervescent. Untuk meningkatkan penerimaan konsumen terhadap serbuk effervescent dan dengan memperhatikan manfaat serta bahayanya bagi kesehatan, diperlukan penambahan komponen flavour alami, di antaranya daun pandan wangi dan kayu manis. Kedua bahan flavour alami ini memiliki kandungan minyak atsiri yang dapat memberikan rasa dan aroma yang khas, sehingga dapat mempengaruhi nilai organoleptik Effervescent berbasis cincau hitam (EBCH). Selain minyak atsiri, kedua bahan ini juga memiliki kandungan senyawa antioksidan yang tinggi, sehingga dapat mempengaruhi karakteristik fisiko-kimia EBCH. Dengan kandungan senyawa bioaktif yang terkandung dalam bahan bakunya, EBCH diharapkan dapat menunjukkan pengaruhnya terhadap sistem imun mencit jantan yang diinfeksi dengan Salmonella typhimurium. Penelitian dimulai dengan mencari formulasi ekstrak cincau hitam, ekstrak daun pandan dan ekstrak kayu manis untuk menghasilkan Teh Instan Berbasis Cincau Hitam (TIBCH) yang memiliki sifat fisiko-kimia dan organoleptik yang paling baik. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa formulasi terbaik adalah pada perbandingan ekstrak cincau hitam: ekstrak daun pandan : ekstrak kayu manis 75:12,5:12,5 dengan nilai aktivitas antioksidan (IC50) 145,13 ppm, kadar fenol 4,52%, kadar air 6,14%, densitas kamba 0,79 g/ml, daya larut 95,17%, daya serap air 10,08%, warna L 34,48. Sedangkan karakteristik organoleptik memiliki tingkat kesukaan warna 5,45 (agak menyukai - menyukai), aroma 5,80 (agak menyukai - menyukai), kenampakan 5,20 (agak menyukai - menyukai) dan rasa 4,70 (netral - agak menyukai). Formulasi TIBCH yang terpilih ini kemudian digunakan untuk membuat EBCH yang akan digunakan untuk uji invivo pada mencit Uji invivo pada penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperimental murni dengan pendekatan post test only control group design yang menggunakan mencit sebagai obyek penelitian. Perlakuan yang dilakukan berupa pemberian larutan EBCH atau larutan ekstrak cincau hitam pada mencit Balb/c sehat dan pada mencit sakit (diinfeksi dengan bakteri Salmonella typhimurium). Parameter pengukuran ekspresi imun berupa jumlah Interferon γ (IFN-γ) dan Imunoglobulin G (Ig-G) pada serum darah mencit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian EBCH dengan dosis 1 (18,2 mg/ 20 g BB mencit) merupakan perlakuan terbaik untuk meningkatkan jumlah IFN-γ baik pada mencit sehat maupun mencit sakit. Sedangkan untuk jumlah Ig-G, perlakuan kontrol menghasilkan jumlah Ig-G paling tinggi baik pada mencit sehat maupun mencit sakit. Salmonella typhimurium merupakan tipe bakteri intraseluler, sehingga pemberian imunomodulator cenderung meningkatkan differensiasi limfosit menjadi sel Th1 (menghasilkan IFN-γ) dibandingkan differensiasi menjadi Th2 (menghasilkan Ig-G). Akibatnya, IFN-γ dan Ig-G memiliki kecenderungan yang berkebalikan (korelasi negatif). Kata Kunci: Mesona palustris BL, TIBCH, EBCH, Imunomodulator, Salmonella typhimurium, Interferon γ, Imunoglobulin G
Item Type: | Thesis (Magister) |
---|---|
Identification Number: | TES/615.323 96/NAJ/p/2015/041507917 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 615 Pharmacology and therapeutics > 615.3 Organics drugs |
Divisions: | S2/S3 > Magister Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian |
Depositing User: | Endang Susworini |
Date Deposited: | 16 Nov 2015 14:18 |
Last Modified: | 12 Nov 2020 17:02 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/158111 |
Actions (login required)
View Item |