Proteksi Ekstrak Pegagan (Centella Asiatica) Melalui Ekspresi Hsp60 Dan Bax Terhadap Model Stunting Larva Zebrafish (Danio Rerio) Yang Diinduksi Rotenon

Wijayanti, Aida Ratna (2016) Proteksi Ekstrak Pegagan (Centella Asiatica) Melalui Ekspresi Hsp60 Dan Bax Terhadap Model Stunting Larva Zebrafish (Danio Rerio) Yang Diinduksi Rotenon. Magister thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Stunting merupakan kegagalan dalam mencapai pertumbuhan linear ditandai kondisi kesehatan yang tidak optimal, kurangnya nutrisi, dengan low-height-for-age (HAZ) kurang dari -2 standart deviations (-2 SD), atau kurang dari 3% dari tinggi badan normal pada usianya berdasarkan standar pertumbuhan WHO (Wordl Health Organization). Seribu hari awal kehidupan (masa pra konsepsi sampai usia dua tahun) merupakan masa kritis pertumbuhan, jika terjadi kekurangan nutrisi berpengaruh terhadap pertumbuhan, perkembangan otak, ketidakmampuan, mudah terserang penyakit serta infeksi. Salah satu faktor yang mempengaruhi stunting adalah paparan toksin saat prenatal misalnya pestisida. Paparan toksin dan kekurangan nutrisi yang berlebihan dapat mempengaruhi replikasi sel, migrasi sel, apoptosis, dan kematangan sel, meningkatkan resiko abnormalitas pada pertumbuhan dan perkembangan embrio serta organ. Salah satu pestisida alami adalah rotenon. Paparan rotenon pada manusia secara tidak langsung dapat melalui residu hasil pertanian, air terkontaminasi maupun konsumsi ikan yang terpapar rotenon. Mekanisme rotenon adalah menghambat proses oksidatif fosforilasi dari sistem transport elektron pada komplek I mitokondria sebagai penghasil Adenine Tri Phospate (ATP) yang diikuti tingginya Reactive Oxygen Species (ROS) dan Nitric Oxide (NO). Hal ini memicu terjadinya stres mitokondria salah satunya ditandai oleh tingginya protein Hsp60 yang dapat memicu terjadinya apoptosis. Selain itu hambatan pada komplek I dapat menginduksi terjadinya disfungsi mitokondria, translokasi Bim dan Bax dari sitosol ke mitokondria sehingga cytochrome-c terlepas ke sitosol dan mengaktifkan caspase-3 yang menginduksi apoptosis. Stres oksidatif dapat diturunkan dengan antioksidan. Salah satu tanaman yang memiliki aktivitas antioksidan adalah Pegagan (Centella asiatica) yang banyak tumbuh di daerah tropis Indonesia. Kandungan dari C. asiatica adalah terpenoid termasuk triterpene (komponen utama dan terpenting) selain itu kandungan vitamin C dari C. asiatica sebesar 84% dibandingkan dengan ekstrak biji anggur (83%). Tujuan dari penelitian ini adalah menciptakan model stunting larva zebrafish melalui paparan rotenon, kemudian mengetahui pengaruh pemberian ekstrak pegagan (Centella asiatica) terhadap model stunting larva zebrafish (Danio rerio) yang diinduksi rotenon melalui ekspresi Hsp60 dan Bax. Metode penelitian dengan eksperimental laboratorik in vivo, dengan desain eksperimen murni dan post-test-only control group design. penelitian ini menggunakan hewan model embrio ikan Zebrafish (Danio rerio) sebanyak 20 embrio tiap kelompok. Terdiri dari lima kelompok meliputi ; kelompok kontrol negatif (embrio normal); kelompok kontrol positif (embrio dipapar rotenon [10 ppb] mulai 2 sampai 72 hpf (hour post fertilization); kelompok perlakuan yaitu embrio yang diberikan rotenon dan ekstrak pegagan konsentrasi 2,5; 5 dan 10 μg/mL pada 2 sampai 72 hpf masa intrauterin. Embrio diikuti perkembangannya sampai usia larva 9 dpf (days post fertilisation) dengan melakukan pengukuran Panjang Badan (PB) dan rasio panjang kepala dan badan pada usia 3, 6 dan 9 dpf yang diukur dengan software Image Raster. Terminasi dilakukan dan pemeriksaan ekspresi Hsp60 dan Bax pada usia 9 dpf. Larva zebrafish wholemount diperiksa melalui Immunohistochemistry (IHC) dengan pewarnaan DAB (diamino benzidine) analisa densitas warna dengan Image J. Hasil penelitian pada 6 dpf (analog usia anak 2 tahun) panjang badan yang lebih pendek 3,86% dan usia 9 dpf (analog usia 8 tahun) sebesar 3,17% pada kelompok rotenon dibandingkan kelompok kontrol yang menunjukkan adanya perbedaan signifikan p=0,00 dengan uji independen sampel t-test. Pada kelompok rotenone terdapat vii peningkatan Ekspresi Hsp60 dan Bax dibandingkan dengan kelompok kontrol dengan uji One Way Anova yang dilanjutkan uji LSD (Least Significant Difference) didapatkan pvalue masing-masing 0,007 dan 0,018 (p 0,05). Hasil Uji Kruskal Walis terhadap pemberian ekstrak pegagan menunjukkan terdapat perbedaan bermakna pada usia 3, 6 dan 9 dpf. dilanjutkkan dengan uji Mann Whitney U terdapat perbedaan yang signifikan panjang badan antara kelompok rotenon dengan kelompok ekstrak pegagan [5 μg/mL] di usia 9 dpf. Hasil uji One Way Anova pada ekspresi Hsp60 dan Bax di usia 9 dpf menunjukkan adanya penurunan ekspresi Hsp60 dan Bax pada kelompok ekstrak pegagan [2,5 μg/mL] dan [5 μg/mL] dengan p-value = 0,035 dan p-value=0,005. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah pemberian rotenon [10 ppb] dapat menyebabkan penurunan panjang badan mendekati -2 Standart Deviasi pada usia 6 dpf yang analog dengan kondisi stunting pada anak usia 2 tahun serta meningkatkan ekspresi Hsp60 dan Bax. Pemberian ekstrak pegagan (Centella asitica) [2,5 μg/mL] dan [5 μg/mL] mampu meningkatkan panjang badan dan penurunan eskpresi Hsp60 dan Bax.

Item Type: Thesis (Magister)
Identification Number: TES/615.323 849/WIJ/p/2016/041611169
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 615 Pharmacology and therapeutics > 615.3 Organics drugs
Divisions: S2/S3 > Magister Kebidanan, Fakultas Kedokteran
Depositing User: Nur Cholis
Date Deposited: 11 Jan 2017 14:58
Last Modified: 03 Jun 2024 07:07
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/158100
[thumbnail of AIDA RATNA WIJAYANTI.pdf] Text
AIDA RATNA WIJAYANTI.pdf

Download (4MB)

Actions (login required)

View Item View Item