Ihwan (2013) Uji Anti Plasmodium Ekstrak Metanol Batang Brotowali (Tinospora Crispa (L.) Miers) Terhadap Plasmodium Falciparum Galur 3d7 Secara In Vitro. Magister thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk menguji adanya aktivitas anti Plasmodium ekstrak metanol batang brotowali T. crispa dalam menghambat pertumbuhan P. falciparum galur 3D7, mengetahui nilai IC50 ekstrak metanol batang brotowali T. crispa dan mengetahui konsentrasi ekstrak metanol batang brotowali T. crispa paling baik dalam menghambat pertumbuhan P. falciparum galur 3D7. Malaria merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh parasit genus Plasmodium yang terdiri atas 5 spesies dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles betina. Hingga saat ini, malaria merupakan penyakit yang sangat berbahaya karena parasit malaria seperti P. falciparum telah mengalami resistensi terhadap obat anti malaria, sehingga penemuan obat anti malaria baru dan tanaman obat sangat diperlukan. Di sisi lain Indonesia memiliki kekayaan alam. Di hutan tropis Indonesia terdapat 30.000 spesies tumbuhan, yang sebagian besar telah dimanfaatkan sebagai bahan baku obat tradisional. Herbal brotowali memiliki kandungan senyawa anti malaria berupa berberin, palmatin dan tinokrisposid sehingga diduga mampu menekan pertumbuhan Plasmodium. Hasil identifikasi senyawa anti malaria brotowali dengan spektrofotometer fourier transform infrared (FTIR) menunjukkan adanya serapan pada bilangan gelombang 3338,55 cm-1 yang diduga sebagai serapan untuk gugus OH, dan adanya serapan pada daerah bilangan gelombang 2927,74 cm-1 yang diduga sebagai serapan untuk gugus C-H serta adanya serapan pada daerah bilangan gelombang 1710,74 cm-1 yang diduga menunjukkan serapan untuk gugus C=O ester, sehingga diduga bahwa ekstrak methanol batang brotowali mengandung senyawa anti malaria tinokrisposid. Hasil analisis kuantitatif Kromatografi Lapis Tipis (KLT) menggunakan metode KLT densitometri menunjukkan bahwa ekstrak methanol batang brotowali mengandung senyawa alkaloid sebanyak 0,22% dan diduga mengandung senyawa anti malaria turunan alkaloid kuartener yakni berberin dan palmatin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata derajat parasitemia dan konsentrasi DNA parasit untuk semua perlakuan ekstrak methanol batang brotowali lebih rendah dibandingkan dengan kontrol positif. Seiring bertambahnya waktu pengamatan (48 dan 72 jam) diikuti kecenderungan penurunan rata-rata derajat parasitemia dan konsentrasi DNA parasit dan perlakuan dengan dosis 2,0 mg/ml memberikan hasil yang paling baik atau rerata derajat parasitemia dan konsentrasi DNA parasit paling rendah dibandingkan dengan perlakuan lainnya (p=0,000), namun hasil uji korelasi antara dosis dengan derajat parasitemia dan konsentrasi DNA parasit menunjukkan tidak ada korelasi yang signifikan (p=0,644). Berdasarkan hasil penelitian dan analisis di atas, dapat disimpulkan bahwa ekstrak metanol batang brotowali (T. crispa (L.) Miers) memiliki aktivitas anti Plasmodium, dengan nilai IC50 antara 0,27–0,29 mg/ml, dan dosis yang efektif untuk menghambat pertumbuhan P. falciparum galur 3D7 adalah 2,0 mg/ml dengan menurunkan derajat parasitemia sebesar 47,12% dan konsentrasi DNA parasit sebesar 56,83% setelah diinkubasi 72 jam. Pada penelitian ini diketahui, ekstrak metanol batang brotowali (T. crispa (L.) Miers) mampu menurunkan derajat parasitemia dan konsentrasi DNA P. falciparum galur 3D7 secara invitro dan merupakan salah satu kandidat untuk pengobatan malaria.
English Abstract
This research was conducted in order to prove antiplasmodial activity of methanol extract brotowali (T. crispa (L.) Miers) stem, in inhibiting growth of P. falciparum strain 3D7, to determine IC50 values and best concentration of methanol extract of brotowali (T. crispa (L.) Miers) stem in inhibiting growth of P. falciparum strain 3D7. Malaria is an infectious disease caused by parasite Plasmodium that consisted of 5 species and transmitted through bite of female Anopheles mosquito. Until today, malaria is a disease that is very dangerous because malaria parasites such as P. falciparum has been resistant to antimalarial drugs, so that invention of new antimalaria drug from natural herbal is strong as needed. Indonesia has many natural resources, in Indonesia tropical forests re are 30,000 species of plants, most of which have been used as traditional medicine. Brotowali (T. crispa (L.) Miers) contains biochemistry substance as antimalarial compound like berberine, palmatine and tinocrisposide thus it is assumed to be able to suppress development of Plasmodium. result of identification antimalarial compound of brotowali using fourier transform infrared (FTIR) spectrophotometer showed absorption at wave numbers 3338,55 cm-1 wich was assumed as uptake for OH group, absorbance at wave number region 2927,74 cm-1 was assumed as CH group and absorbance at wave number region 1710,74 cm-1 which was assumed as absorption for C=O ester group, thus, it can be assumed that methanol extract of brotowali stem contains tinocrisposide. From result of thin layer chromatography (TLC) quantitative analysis using TLC densitometry showed that in methanol extract of brotowali brotowali (T. crispa (L.) Miers) stem contains 0.22% alkaloid compounds and suggest that in methanol extract of brotowali stem contain antimalarial compound, wich assumed as quaternary alkaloid derivatives berberine and palmatine. results showed that average degree of parasitemia and DNA concentration of Plasmodium for all treatments towards methanol extract brotowali stem were lower than positive control. Increasing time of observation (48 and 72 hours) followed downward trend in average degree of parasitemia and DNA concentration. Treatment at a dose of 2.0 mg/ml gave best result or lowest mean degree of parasitaemia and DNA concentration compared with o r treatments (p=0,000), but correlation test results showed no significant correlation (p=0,644) between concentration of extract with degree of parasitemia and DNA concentration. Based on results of research and analysis above, it can be concluded that methanol extract of brotowali (T. crispa (L.) Miers) stem has antiplasmodial activity with IC50 values between 0,27–0,29 mg/ml and effective dose in inhibiting growth of P. falciparum strain 3D7 is 2.0 mg/ml with reducing parasitemia degree by 47,12% and DNA concentration by 56,83% after 72 hours of incubation. With se results, methanol extract of brotowali brotowali (T. crispa (L.) Miers) stem is known to be able to reduce degree of parasitemia P. falciparum strain 3D7 in vitro and has a potential candidate for anti malarials.
Item Type: | Thesis (Magister) |
---|---|
Identification Number: | TES/615.323 77/IHW/u/041310780 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 615 Pharmacology and therapeutics > 615.3 Organics drugs |
Divisions: | S2/S3 > Magister Biologi, Fakultas MIPA |
Depositing User: | Budi Wahyono Wahyono |
Date Deposited: | 16 May 2014 13:21 |
Last Modified: | 16 May 2014 13:21 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/158093 |
Actions (login required)
View Item |