Trilupi, RadenMariaVeronikaWidia (2016) Pengaruh Ekstrak Daun Turi Merah Terhadap Kadar Tgf-Β, Il-10 Dan Jumlah Koloni Bakteri Pada Mencit Model Infeksi Nifas. Magister thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Masalah kesehatan reproduksi wanita menjadi perhatian yang perlu dipertimbangkan, terutama pada ibu setelah persalinan. Persalinan sering kali mengakibatkan robekan jalan lahir, baik robekan spontan atau dengan pembedahan yang mempermudah terjadinya infeksi. Kehadiran bakteri melalui jalan lahir yaitu vagina dan jalan lain saat persalinan maupun setelah persalinan dijelaskan menjadi faktor resiko terjadinya infeksi post partum. ). Organisme yang menyerang bekas implantasi plasenta atau laserasi akibat persalinan dapat berasal dari bakteri penghuni normal serviks dan jalan lahir, atau dari luar. Strain bakteri yang paling umum diisolasi pada infeksi masa nifas salah satunya yaitu bakteri gram positif Streptococcus agalactiae. Bakteri Streptococcus agalactiae (SGB) merupakan bakteri gram positif yang berbentuk coccus dan merupakan bakteri ekstraseluler sehingga bakteri ini mampu berreplikasi diluar sel inang. Kebanyakan bakteri ini bersifat patogen karena mampu menginduksi terjadinya inflamasi yang dapat menyebabkan kerusakan jaringan ditempat infeksi, selain itu bakteri ini juga menghasilkan toksin berupa eksotoksin sitotoksik dan komponen dinding sel bakteri yang terdiri dari Peptidoglycan (PepG) dan lipoteichoic acid (LTA) yang merupakan salah satu substansi Pathogen Associated Molecular Patterns (PAMPs). Substansi PAMPs merupakan bagian dari patogen yang akan dikenali Toll-like Receptor (TLR), selanjutnya bila diikat oleh TLR akan memicu aktifasi dari neutrofil serta makrofag. Makrofag yang teraktivasi akan mensekresi sitokin proinflamasi seperti TNF-α, IL-1, IL-6 dan IL-8. Respon proinflamatori yang berlebihan akan mengakibatkan kerusakan jaringan yang tidak terkontrol dan terjadinya syok septik. Tubuh mempunyai suatu mekanisme untuk mengimbangi respon imun proinflamatori yang berlebih yang dimediasi Th1 ini, yaitu dengan respon Th2 yang menginduksi produksi TGF-β dan IL-10. Disisi lain keberadaan TGF-β dan IL-10 pada induksi aktivasi Th2 juga memegang peranan penting untuk ketahanan terhadap infeksi SGB. Pengobatan terhadap infeksi Streptococcus agalactiae salah satunya dengan pemberian antibiotik. Bahan obat alami sebagai alternative antibiotik salah satunya adalah ekstrak daun turi merah yang memiliki kandungan saponin, flavonoid dan tanin yang mempunyai fungsi sebagai antibakteri dan Imunomodulator Tujuan penelitian ini adalah untuk membuktikan pengaruh ekstrak daun turi merah (Sesbania grandiflora L. Pers) pada mencit model infeksi nifas yang diinokulasi Streptococcus agalactiae. Penelitian dilakukan pada bulan Juli - Agustus 2016. Penelitian ini dilakukan secara in vivo pada 28 ekor mencit (Mus musculus) bunting dengan kehamilan 14 hari. Metode penelitian ini adalah True Eksperimen dengan pedekatan Posttest Only Control Group Design. Sampel dikelompokan menjadi 4 (empat) kelompok yaitu kelompok K adalah kelompok mencit yang diinokulasi Streptococcus agalactiae 5x103 CFU, kelompok P1 adalah kelompok mencit yang diinokulasi Streptococcus agalactiae 5x103 CFU dan setelah 2 jam pemberian bakteri diberi ekstrak daun turi merah dengan dosis 125 mg/kg/BB secara oral menggunakan sonde, kelompok P2 adalah kelompok mencit yang diinokulasi Streptococcus agalactiae 5x103 CFU dan setelah 2 jam pemberian bakteri diberi ekstrak daun turi merah dengan dosis 250 mg/kg/BB secara oral menggunakan sonde, kelompok P3 adalah kelompok mencit yang diinokulasi Streptococcus agalactiae 5x103 CFU dan setelah 2 jam pemberian bakteri diberi ekstrak daun turi merah dengan dosis 500 mg/kg/BB secara oral menggunakan sonde. Jumlah koloni bakteri diamati dengan metode Pour Plate Slide sedangkan kadar TGF-β dan IL-10 diperiksa dengan metode Enzyme-Linked Immunosorbent Assay (ELISA). Hasil penelitian dari pemeriksaan jumlah koloni bakteri dari kultur jaringan limpa tidak ditemukan bakteri Streptococcus agalactie baik dari kelompok kontrol maupun dari 7 kelompok perlakuan. Berdasarkan hasil uji Anova one way ada perbedaan yang bermakna rerata kadar TGF- 1 pada mencit nifas yang diinokulasi Streptococcus agalactiae pada keempat kelompok sampel pengamatan ditunjukkan dengan nilai p-value = 0.000 . Selanjutnya dilakukan uji perbandingan berganda dengan uji Least Significant Difference (LSD) diperoleh nilai rerata kadar TGF- meningkat seiring dengan meningkatnya dosis ektrak daun turi merah pada kelompok perlakuan. Berdasarkan hasil uji Anova one way pada kadar IL-10 ada perbedaan yang bermakna rerata kadar IL-10 pada mencit nifas yang diinokulasi Streptococcus agalactiae pada keempat kelompok sampel pengamatan ditunjukkan dengan nilai p-value = 0.000 . Selanjutnya dilakuakan uji perbandingan berganda dengan uji Least Significant Difference (LSD) diperoleh nilai rerata kadar IL-10 terjadi penurunan antara kelompok kontrol dan kelompok perlakuan. Simpulan dari penelitian ini adalah pemberian ekstrak daun turi merah pada mencit model infeksi nifas yang diinokulasi Streptococcus agalactiae tidak menurunkan jumlah koloni bakteri pada limpa, serta berpengaruh pada peningkatan kadar TGF-β dan penurunkan kadar IL-10. Oleh karenanya ekstrak daun turi merah dapat bermanfaat sebagai imunomodulator dan sebagai antibakteri.
Item Type: | Thesis (Magister) |
---|---|
Identification Number: | TES/615.323 74/TRI/p/2016/041611176 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 615 Pharmacology and therapeutics > 615.3 Organics drugs |
Divisions: | S2/S3 > Magister Kebidanan, Fakultas Kedokteran |
Depositing User: | Nur Cholis |
Date Deposited: | 11 Jan 2017 10:50 |
Last Modified: | 11 Jan 2017 10:50 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/158084 |
Actions (login required)
View Item |