Terapi Serat Kasar Kedelai Hitam (Glycine Max (L.) Merr.) Pada Tikus Hiperkolesterolemia Terhadap Kadar Malondialdehida, Aktivitas Superoksida Dismutase, Dan Histopatologi Hepar

Risfianty, DwiKartika (2016) Terapi Serat Kasar Kedelai Hitam (Glycine Max (L.) Merr.) Pada Tikus Hiperkolesterolemia Terhadap Kadar Malondialdehida, Aktivitas Superoksida Dismutase, Dan Histopatologi Hepar. Magister thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Hiperkolesterolemia merupakan faktor resiko terkuat pada beberapa penyakit kardiovaskular dengan kadar kolesterol plasma yang sangat tinggi. Kelainan metabolisme lipid ini dapat meningkatkan stress oksidatif yang ditandai dengan meningkatnya kadar MDA, penurunan aktivitas SOD, serta perubahan histopatologi hepar. Stress oksidatif dapat dikurangi dengan adanya antioksidan. Kedelai Hitam (Glycine max (L.) Merr) merupakan tanaman yang dibudidayakan secara luas di Indonesia. Kedelai hitam dikenal sebagai sumber antioksidan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi serat kasar kedelai hitam terhadap penurunan stress oksidatif tikus model hiperkolesterolemia berdasarkan penurunan kadar malondialdehida (MDA), aktivitas superoksid dismutase (SOD), dan perubahan struktur pada organ hepar. Kelompok hewan coba penelitian ini dibagi menjadi 4 kelompok, kelompok kontrol negatif (tikus sehat), kelompok kontrol positif (tikus sakit), dan tikus hiperkolesterolemia dengan terapi serat kasar kedelai hitam dosis 0,72g/kgBB dan 1,44g/kgBB selama 14 hari. Kadar MDA diukur menggunakan uji Thiobarbituric Acid. Aktivitas SOD serum darah tikus dianalisa dengan menggunakan kit SOD (Lot : BF08A27). Histopatologi organ hepar diwarnai dengan pewarnaan Hemaktosilin Eosin yang diamati dengan mikroskop. Hasil penelitian ini menunjukkan terapi serat kasar kedelai hitam memberikan pengaruh yang sangat signifikan (p 0,01) dalam menurunkan kadar kolesterol. Hal ini juga menunjukkan penurunan pada kadar MDA dengan persentase berturut-turut 38,19% dan 48,92%. Selanjutnya, aktivitas SOD meningkat menjadi 33,88% dan 49,55% dengan pemberian dosis terapi 0,72g/kgBB dan 1,44g/kgBB. Analisis statistik ANOVA menunjukkan perbedaan yang sangat signifikan (p 0,01) terhadap kadar MDA dan aktivitas SOD pada tikus. Selain itu terapi serat kasar kedelai hitam dapat memperbaiki gambaran histopatologi hepar tikus hiperkolesterolemia.

Item Type: Thesis (Magister)
Identification Number: TES/615.323 74/RIS/t/2016/041602072
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 615 Pharmacology and therapeutics > 615.3 Organics drugs
Divisions: S2/S3 > Magister Matematika, Fakultas MIPA
Depositing User: Nur Cholis
Date Deposited: 14 Apr 2016 10:56
Last Modified: 14 Apr 2016 10:56
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/158080
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item